Deddy Corbuzier dan Luna Maya menjadi bahan perbincangan warganet baru-baru ini. Pasalnya, ucapan mereka saat menjadi juri acara Indonesia’s Next Top Model (INTM) dianggap meremehkan masalah kesehatan mental yang dialami peserta, Ilene.
Dalam salah satu episode INTM yang ditayangkan pada Jumat (19/3), peserta 5 besar bernama Ilene menceritakan tentang foto konsep terkait bagaimana ia melawan depresi dan menerima diri sendiri.
“Aku dulu pernah depresi, tapi sudah lewati itu. Aku menghargai siapa aku sekarang. Waktu itu, diagnosisnya eating disorder, kayak pernah dua kali. Yang pertama jadi pengin makan terus, yang kedua enggak pengin makan apa-apa,” cerita Ilene.
Menanggapi hal itu, Luna Maya berceletuk, “Saya suka banget makan, jadinya saya eating disorder kali, ya.”
Perkataan itu ditanggapi Deddy dengan bercanda, “Anda memang memang mental health.”
“Oh, gitu, ya,” tanggap Luna.
Tak hanya itu, Ilene di sana menceritakan bagaimana ia selama ini merasa tertekan ketika merintis karier di dunia model. Ada masa dia menerima bullying atau body shaming yang membuat dirinya depresi dan mengalami masalah makan tersebut.
Akan tetapi, Deddy Corbuzier menanggapi hal tersebut dengan membandingkan kehidupan Ilene dengan profesi lain. Hal tersebut lantas melahirkan kontroversi di antara warganet.
“Kamu itu cantik, kamu itu model, pinter iya. Kalau kamu depresi, kamu itu menghina tukang martabak di depan rumah saya,” tutur Deddy dalam acara, yang kemudian pernyataan tersebut dihapus oleh pihak stasiun TV karena mendapat kecaman dari warganet.
Meski begitu, dalam acara juga Deddy dan Luna Maya memberikan respons positif pada foto Ilene. Mereka mendukung penuh peserta tersebut untuk terus memperjuangkan kariernya.
“Itu bukan jalan keluar,” ungkap Deddy ketika Ilene bercerita bahwa ia sempat memiliki pikiran untuk mengakhiri hidupnya. “At the end you found health dan menjadi seperti seperti sekarang,” tutup Deddy.
Artikel terkait: 3 Tips Aman Bersepeda di Tengah Pandemi ala Luna Maya
Langsung Dikecam Warganet
Beberapa warganet juga menilai bahwa sikap kedua juri tersebut sangat disayangkan karena tampak meremehkan isu kesehatan mental yang dialami peserta. Para warganet, khususnya di Twitter, pun berkomentar:
“Kaget. Lulusan psikologi bisa ngomong gitu,” ungkap akun @distusyalpas dikutip dari Kompas.
“Dari sini terlihat juga. Bahwa yang perlu diedukasi soal pentingnya mental health bukan cuma kelas menengah ke bawah aja. Yang tajir dan terkenal enggak juga jadi jaminan kalau mereka well educated. Atau memang being ignorant aja kali,” kata akun @lorryloraine.
“Kok, masnya gitu, sih. Nangis, nih, pengen peluk Mba Ilene. Mana masuk TV nasional pula,” kata @vnderstvd.
Artikel terkait: Sukses jadi Single Father, Ini 5 Tips Parenting Deddy Corbuzier yang Bisa Ditiru!
Pernyataan Deddy Corbuzier dan Luna Maya Ditanggapi Psikiater
Tak sampai di sana, pernyataan kedua selebriti itu juga ditanggapi oleh Jiemi Ardian, Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa dari Siloam Hospitals Bogor. Melalui akun Twitter pribadinya, Jiemi menyayangkan bahwa masih banyak yang menyepelekan dan menyalahkan kondisi seseorang yang mengalami masalah kesehatan mental.
“Gangguan kejiwaan bisa menyerang siapa saja. Kaya, miskin, rupawan, biasa saja, religius, non religius, semua mungkin mengalami gangguan jiwa. Sayangnya, sering kali orang yang mengalami gangguan jiwa disalahkan atas kondisinya. Tipikal kaya ginilah,” tulis Jiemi sambil menyertakan video Deddy dan Luna yang tengah mengomentari masalah kesehatan mental yang diceritakan Ilene.
Jiemi juga melanjutkan, gangguan makan yang dibicarakan Ilene bukan sekadar urusan naik atau turunnya berat badan. Ada banyak faktor penyertanya seperti trauma, depresi, gangguan cemas, isolasi sosial, child mealtreatment, dan masih banyak faktor kompleks lain. Jadi, tidak bisa disederhanakan menjadi kesalahan satu individu yang mengalami.
Ia menuliskan kembali, “Orang dengan eating disorder di Indonesia juga jarang yang sadar kalau ini gangguan jiwa. Di poli saya, jarang banget menemukan orang datang karena sadar dia mengalami eating disorde. Merendahkan pengalaman penyintas seperti ini, menyulitkan tenaga kesehatan untuk edukasi soal masalah ini.”
“Kalau ini memang scripted, semoga Net Media (stasiun TV yang menayangkan INTM), bisa memperbaiki ini ke depannya. Kalau enggak scripted, juga sebaiknya kita sama-sama belajar sensitif terhadap tema gangguan jiwa. Tidak ada kesehatan tanpa kesehatan jiwa,” tutupnya.
Apa yang Dimaksud Eating Disorder?
Dari kasus tersebut, tak menutup mata bahwa masih banyak masyarakat kita yang belum melek soal kesehatan mental, terutama eating disorder yang juga dialami Ilene.
Eating disorder atau gangguan makan merupakan salah satu jenis gangguan mental terkait mengonsumsi makanan yang diakibatkan oleh berbagai faktor penyebab. Biasanya disebabkan oleh genetik, biologis, serta masalah psikologi yang kompleks.
Secara garis besar, melansir laman Alodokter, ada 3 jenis gangguan makan yang umum dialami oleh seseorang, yakni:
- Bulimia Nervosa: Gangguan makan yang membuat penderitanya ingin segera membuang makanan yang dikonsumsi dengan cara tidak sehat seperti memuntahkan kembali. Tindakan itu dilakukan karena penderita merasa bersalah karena telah makan banyak dan takut berat badan menjadi berlebih.
- Anoreksia Nervosa: Gangguan yang membuat penderitanya membatasi asupan makanan karena merasa berat badannya berlebihan. Meski pada kenyataannya, tubuhnya sudah ramping atau malah terlalu kurus. Merupakan gangguan makan yang bisa berakibat fatal apabila tidak ditangani segera.
- Binge Eating Disorder atau Gangguan Makan Berlebihan: Membuat penderitanya sering makan dengan cepat dan dalam porsi banyak meski tidak lapar. Dapat menyebabkan obesitas.
Artikel terkait: Anaknya Sempat Alami Eating Disorder, Ini Cara Alya Rohali Menyembuhkannya
Perlu diketahui, sama seperti masalah kesehatan fisik lain, isu kesehatan mental secara keseluruhan bukanlah sesuatu yang bisa diselepekan atau bahkan dijadikan bahan candaan.
Belajar dari kasus Deddy Corbuzier dan Luna Maya, mari kita lebih sensitif terhadap isu kesehatan mental yang ada di lingkungan sekitar. Janganlah menghakimi dan mulailah saling menghargai, karena bagaimana pun, para penyintas kesehatan mental juga tengah berjuang untuk sembuh dari permasalahan yang dihadapinya. Semoga informasi ini bermanfaat, ya, Parents!
***
Baca juga:
Ratu Anandita Hamil Anak Keempat, Mario Irwinsyah: "Enggak Nyangka, Kaget, Deg-degan"
Mengenang Nawal El Saadawi, Feminis dan Intelektual yang Menolak Sunat Perempuan
14 Drama Korea Angkat Isu Bullying, Menguras Emosi tapi Penuh Pesan Moral!