Setelah sempat dinyatakan bebas penyakit mulut dan kuku (PMK) pada tahun 1990 lalu, tiba-tiba di tahun ini beberapa sapi di Jawa Timur dilaporkan terkena penyakit tersebut. Banyak orang pun bertanya-tanya mengenai keamanan daging sapi kena PMK jika dikonsumsi oleh manusia, apakah berbahaya? Mari kita simak penjelasan berikut.
Artikel terkait: Cara Mengolah Daging yang Tepat bagi Ibu Hamil, Jangan Sampai Salah!
PMK Tidak Menular ke Manusia
Dilansir dari CNBC Indonesia, dalam sebuah pernyataan beberapa waktu lalu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa wabah PMK dilaporkan telah melanda dua kabupaten di Aceh dan empat kabupaten di Jawa Timur. Meski demikian, Syahrul menegaskan bahwa penyakit ini tidak bisa menular ke manusia. Oleh karena itu, ia pun mengimbau masyarakat agar tidak panik.
“Kami berharap tidak ada kepanikan berlebihan. Insyaallah kita semua berusaha tangani maksimal. Kami bekerja bersama gubernur dan bupati setempat. Jadi, kepanikan tidak perlu terjadi. Karena seperti apa telah disampaikan berbagai pihak, termasuk Kementerian Kesehatan, PMK ini tidak menular kepada manusia. PMK ini tidak menular kepada manusia, ini yang paling penting,” kata Syahrul.
Artikel terkait: Mengenal 10 Potongan Daging Sapi dan Cara Terbaik Mengolahnya
Daging Sapi Kena PMK Boleh Dikonsumsi
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa daging sapi yang kena PMK pun diperbolehkan untuk dikonsumsi oleh masyarakat luas. Namun, agar tetap aman dikonsumsi, daging tersebut harus melewati beberapa pendekatan teknis dan prosedur tertentu. Ia pun menambahkan, ada beberapa bagian tubuh sapi yang tidak boleh dikonsumsi.
“Yang ingin saya sampaikan adalah dagingnya masih bisa dikonsumsi oleh manusia, masih aman dimakan. Yang tidak boleh hanya pada tempat langsung terkena PMK. Misalnya organ tertentu, seperti kaki harus diamputasi dulu, jeroan nggak boleh, mulut terkait bibir dan lain-lain, lidah, cuma itu yang memang tidak direkomendasi (untuk dikonsumsi),” jelas Syahrul.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh dokter spesialis gizi dan nutrisi di Rumah Sakit Siloam, Inge Permadhi. Seperti dikutip dari CNN Indonesia, Inge menjelaskan bahwa daging sapi yang kena PMK masih boleh dikonsumsi karena tidak memberikan pengaruh apa pun terhadap manusia. Hal ini disebabkan, protein dan gizi yang terdapat di dalamnya masih dikatakan aman.
“Tidak terpengaruh. Gizi dan protein hewani dari hewan yang terkena PMK itu tidak akan berkurang, maka dikeluarkanlah rekomendasi bisa dikonsumsi bagian tertentu saja,” kata Inge.
Meski demikian, Inge pun mengimbau masyarakat agar mengonsumsi daging yang benar-benar matang agar bakteri dan virus yang mungkin mengontaminasi daging bisa mati.
“Kalau dimasak rendang atau dibuat sop yang butuh proses memasak lama, saya pikir masih bagus ya, tidak apa-apa. Namun kalau dibakar, dibuat steak atau sate itu masih khawatir karena tidak tahu penyakit ini penularan ke manusia bagaimana,” lanjutnya.
Oleh karena adanya wabah ini, Syahrul pun mengimbau agar semua rumah pemotongan hewan (RPH) menyediakan tenaga kesehatan. Dengan demikian, pemantauan kesehatan pun bisa terus dilakukan.
“Jadi tidak ada RPH yang tidak dikawal tenaga kesehatan, bersama posko mengawalnya. Karena itu, penjualan liar dan lain-lain, khususnya di daerah suspek kita hindari bersama,” tambahnya.
Artikel terkait: Busui Tak Boleh Konsumsi Daging Kambing Terlalu Banyak, Ini Alasannya!
Tips Mengolah Daging Terkena PMK
Seperti dijelaskan sebelumnya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengolah daging sapi kena PMK. Di samping itu, dilansir dari Kumparan, Dosen Program Studi Kedokteran Hewan Unpad, Dwi Cipto Budinuryanto, memberikan beberapa tips untuk mengolah daging terkena PMK.
Daging harus dipisahkan tulang dan lemaknya. Kemudian, panaskan dalam air mendidih selama 30 menit. Jika daging sudah dikemas dalam bentuk kaleng, daging harus dipanaskan dalam wadah tertutup hingga suhu internal mencapai 70 derajat celcius selama 30 menit.
Sementara itu, tukang daging dari Dean Hart’s BBQ & Co, Yudhistira Hartanto menyarankan agar masyarakat mengetahui secara pasti asal muasal ternak. Pastikan bahwa daging tersebut dikelola oleh RPH yang tepercaya. Selain itu, ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak mengonsumsi kikil, lidah, mulut, dan bagian jeroan.
“Hindari bagian kikil, lidah, mulut, jeroan saat ini, atau bagian dalam sapi juga boleh dihindari. Apabila mau, harus diolah dengan sangat sangat baik,” kata Yudhistira.
Demikian penjelasan mengenai keamanan daging sapi kena PMK. Secara umum, masyarakat masih boleh mengonsumsinya asalkan memperhatikan beberapa prosedur kesehatan. Semoga berguna, Parents!
Baca juga:
id.theasianparent.com/daging-beku
id.theasianparent.com/makan-kambing