Cuti melahirkan untuk suami memang tidak tertera pada sebuah aturan layaknya hak cuti melahirkan untuk perempuan yang diatur dalam Pasal 82 UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Walau demikian, ada baiknya para suami tetap mengambil jatah cuti tahunan untuk menemani istri selama proses persalinan dan pemulihan setelahnya.
Pada momen itulah dukungan dan kehadiran suami sangat dibutuhkan oleh istri. Selain untuk memberikan pertolongan seperti membantu mengurus bayi di hari-hari pertama kelahiran, kehadiran suami pun bisa membuat istri jauh lebih semangat menjalani hari-harinya sebagai ibu baru.
Lagi pula, ini adalah waktu yang tepat untuk suami bisa membangun bonding yang kuat dengan anak sejak hari pertama kelahirannya. Tentu Ayah tidak mau melewatkan momen berharga ini, kan?
Artikel terkait: Bumil, Ini 8 Tips Merencanakan Cuti Melahirkan yang Perlu Disimak
6 Alasan Pentingnya Cuti Melahirkan untuk Suami
Melansir dari laman Care.com, inilah beragam alasan suami perlu mengambil cuti ketika istri melahirkan.
1. Belajar Bersama Istri Soal Pengasuhan Anak
Faktanya, suami yang mengambil cuti melahirkan sering kali memiliki hubungan yang lebih baik dengan pasangannya, terutama dalam hal mengasuh anak.
Suami bisa belajar bersama istri tentang bagaimana menjalani kehidupan keluarga yang baru setelah hadirnya si kecil. Contohnya, sama-sama membuat dan mengingat jadwal menyusui anak, waktu tidur anak, dan lainnya yang masih terkait pengasuhan anak.
2. Meningkatkan Stabilitas Keluarga, Termasuk Alasan Pentingnya Cuti Melahirkan untuk Suami
Penelitian telah menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara suami yang mengambil cuti melahirkan dan peningkatan stabilitas pernikahan. Sebab, berbagi tanggung jawab orangtua sejak dini memungkinkan pasutri bisa berjuang dan sukses bersama dalam mengarungi pernikahan.
“Anda mengatur diri Anda untuk kerja sama nyata yang akan terbayar selama bertahun-tahun ketika anak Anda tumbuh dengan baik. Setelah berhasil melewati masa-masa awal mengurus anak yang penuh dengan kerepotan, nantinya suami dan istri akan sadar bahwa mereka mampu melewatinya bersama karena rasa cinta, dan itu bisa meningkatkan rasa untuk saling percaya satu sama lain,” kata Lauren Brody, penulis The Fifth Trimester: The Working Mom’s Guide to Style, Sanity, and Big Success After Baby.
Artikel terkait: Nina Zatulini melahirkan anak kedua, suaminya cuti agar bisa menemani sang istri
3. Anak Bisa Menuai Manfaatnya sejak Dini dan Semur Hidup
Anak-anak mendapat berbagai manfaat ketika ayah mengambil peran aktif sejak dini dalam kehidupan mereka. Skin to skin dan interaksi fisik lainnya seperti membelai, membantu memberi susu, menyendawakan, mengganti popok, mengobrol, dan bernyanyi memperkuat ikatan ayah dengan anak dan membuat bayi lebih sehat secara fisik dan emosional.
Di kemudian hari, ikatan ini dapat menciptakan dampak positif kepada perkembangan kognitif anak, keberhasilan akademis, dan hubungan mereka dengan ayahnya.
“Anak-anak yang ayahnya mengambil cuti melahirkan telah terbukti menjadi lebih sosial saat mereka tumbuh dewasa, berprestasi lebih baik di sekolah, dan bahkan memiliki IQ lebih tinggi. Semakin dini para ayah terlibat secara aktif dalam merawat anak-anak mereka, semakin besar keterlibatan mereka dalam jangka panjang,” kata fatherhood expert Armin Brott.
4. Membangun Kepercaraan Diri Seorang Ayah
Satu-satunya cara Anda belajar bagaimana menjadi orangtua adalah dengan terjun langsung melakukannya. Latihan memang tidak akan membuat sempurna, tetapi itu akan membangun kepercayaan diri Anda, dan semakin dini seorang ayah dapat melakukannya, semakin baik pula nanti hasilnya.
5. Membuat Lebih Bahagia dalam Bekerja, Salah Satu Alasan Pentingnya Cuti Melahirkan untuk Suami
Hingga saat ini masih banyak suami khawatir meminta waktu cuti keluarga akan merusak karier mereka. Namun, penelitian yang dilakukan Harrington menunjukkan hasil sebaliknya.
Suami yang mengambil peran yang lebih setara dalam pengasuhan keluarga, termasuk mengambil ‘cuti ayah’ ketika istri melahirkan, melaporkan tingkat kepuasan yang lebih besar dengan pekerjaan dan karier mereka. Itu juga menguntungkan bos mereka di kantor. Karyawan yang bahagia bisa lebih produktif dalam bekerja.
Artikel terkait: Cuti Ayah untuk Mengurus Anak, Kurang Diperhatikan Meski Sangat Dibutuhkan
6. Mendukung Kesetaraan Gender di Tempat Kerja
Tanggung jawab mengasuh anak tidak dapat dibatasi pada satu jenis kelamin, begitu pula dengan tunjangan cuti untuk orangtua di perusahaan. Sebaiknya pihak perusahaan harus menyertakan cuti ayah.
Parents, sekiranya itulah 6 alasan pentingnya mengambil cuti melahirkan untuk suami. Kalau Anda bagaimana, berniat juga untuk mengambil cuti ketika istri melahirkan, atau justru tempat kerja Anda sukarela memberinya?
Baca juga:
Direktur ini Terapkan Cuti Hamil dan Melahirkan 6 Bulan di Perusahaannya, Mungkinkah?