COVID-19 Bisa Picu Masalah Pendengaran, Ini Penjelasan Peneliti

Peneliti menyebut, pasien COVID-19 mengeluhkan adanya nyeri di bagian dalam telinga dengan adanya bunyi denging sepanjang waktu.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Beberapa hasil penelitian dan temuan di lapangan menunjukkan bahwa COVID-19 dapat picu masalah pendengaran bagi penderitanya. Gejala yang akan dirasakan oleh penyintas, tampaknya akan cukup mengganggu aktivitas harian.

Meskipun tidak semua penyintas Covid mengalaminya, akan lebih baik Parents waspada jika muncul gejala gangguan pendengaran.

Menurut beberapa jurnal, laporan adanya gangguan pendengaran setelah sembuh dari COVID-19 terjadi pada sekitar 15-17 persen penyintas. Mereka mengeluhkan adanya nyeri di bagian dalam telinga, dengan adanya bunyi denging sepanjang waktu.

Para ahli menyebutkan bahwa gangguan pendengaran yang disebabkan oleh apapun akan lebih mudah ditangani jika diketahui sejak dini. Apabila kondisinya sudah parah baru dibawa ke dokter, maka peluang untuk kembali berfungsi seperti sediakala semakin kecil.

Artikel terkait: Benarkah Vaksin Covid Mempengaruhi Haid? Ini Kata Pakar

Mengutip laman Times of India, dalam jurnal penelitian internasional Journal of Audiology tentang COVID-19 picu masalah pendengaran mengungkap, gejala yang dialami oleh para penyintas cenderung mengarah pada tinnitus, yaitu gangguan seperti ada bel yang dibunyikan di dalam telinga sehingga berdenging dalam waktu lama.

Secara teori, tinnitus bukanlah penyakit dan dapat dialami oleh orang dengan segala usia. Tinnitus sangat mungkin dialami oleh lansia, orang dewasa baik laki-laki maupun perempuan maupun anak-anak tanpa ada waktu tertentu.

Gejala yang muncul adalah seperti ada suara berdenging di dalam telinga dan menimbulkan rasa pusing atau nyeri. Selain suara berdenging, tinnitus juga mungkin mengganggu dengan suara berdesis, gemuruh, detak, atau raung yang meresahkan.

Gangguan berupa suara di dalam telinga tersebut umumnya hanya bisa didengar oleh penderita dan sangat jarang kasus dokter bisa mendengar seperti apa yang dialami pasien.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Adanya temuan yang menyatakan bahwa COVID-19 picu masalah pendengaran, diharapkan membuat masyarakat dan dokter semakin waspada dengan gejala yang muncul.

Jika gangguan pendengaran pada penyintas COVID disertai pusing dan rasa mual, sebaiknya segera hubungi dokter untuk penanganan lebih lanjut.

Beberapa laporan seperti studi dari Royal National Throat Nose and Ear Hospital, Universitu College London di Inggris menyebutkan, Virus Corona bisa memengaruhi fungsi pendengaran pasien.

Maka itu, para ahli juga menyebutkan, adanya temuan COVID-19 picu masalah pendengaran ini terjadi justru setelah penyintas berhasil melewati masa kritis serangan Virus Corona.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sementara itu, beberapa laporan lain mengungkap bahwa gangguan semacam ini bisa berlangsung beberapa pekan hingga beberapa bulan.

Artikel terkait: Risiko Long Covid Lebih Rentan Dialami Perempuan, Kenali Gejalanya!

Adapun penyebab utama tinnitus adalah ketika sel rambut yang bertugas menangkap sinyal suara dan mengubahnya menjadi sinyal listrik untuk disampaikan ke otak rusak.

Sel rambut yang rusak tersebut mengirimkan gelombang sinyal secara acak sehingga otak menerjemahkannya sebagai denging.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Ada beberapa kondisi yang dapat menyebabkan kerusakan sel rambut di dalam telinga. Kondisi tersebut di antaranya adalah cedera pada kepala dan leher yang memengaruhi saraf pendengaran, disfungsi tuba eustachius, ketegangan otot telinga, dan kotoran telinga terlalu banyak.

Bisa juga disebabkan oleh adanya tumor jinak yang mengganggu kinerja saraf penghubung telinga dan otak.

Selain itu, beberapa jenis obat seperti antibiotik neomycin, obat untuk kanker, obat deuretik, antidepresan, aspirin, dan kina juga dapat memperburuk risiko tinnitus.

Beberapa kondisi seperti lansia, sering mendengar suara terlalu keras, tidak bisa mengelola stres dengan baik dan sering konsumsi minuman beralkohol juga dapat meningkatkan risiko tinnitus.

Adanya hasil penelitian yang menunjukkan bahwa COVID-19 picu masalah pendengaran menjadi penyebab baru yang perlu diwaspadai.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sangat mungkin terjadi demikian karena jejak rekam kasus COVID merusak sel dalam organ tubuh tertentu yang berhasil dihinggapinya.

Artikel terkait: Tanaman Herbal Sambiloto untuk Cegah COVID-19, Ini Cara Mengolahnya!

Pada kondisi gangguan ringan dan cepat hilang, penderita bisa menghubungi dokter untuk mencari tahu penyebab utamanya.

Jika tinnitus disebabkan oleh penumpukan kotoran dalam telinga, maka dokter bisa melakukan pengangkatan dan meneliti kemungkinan penyebab lain.

Dokter bisa mengganti obat-obatan yang sedang dikonsumsi oleh pasien atau melakukan bedah pembuluh darah jika diperlukan.

Kebiasaan dan Pola Hidup Sehat untuk Atasi Tinnitus

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Upaya lain yang bisa dilakukan oleh penderita tinnitus adalah terapi dengan suara yang menenangkan dan menyamarkan denging seperti rintik hujan atau suara ombak.

Jika penderita terbiasa mendengarkan musik melalui headphone, hindari untuk mendengar suara musik yang terlalu keras dan gunakan pelindung telinga saat berada di tempat bising.

Selain itu, membiasakan diri menjaga kesehatan dengan pola makan sehat dan olahraga sangat membantu jantung tetap sehat dan pembuluh darah lancar.

Penyebab dan cara mengatasi tinnitus di atas menunjukkan bahwa terjadinya masalah pendengaran yang dipicu Virus Corona dapat dicegah dengan sejumlah upaya.

Mulai dari pola hidup yang sehat dengan menjaga menu dan pola makan, juga dengan olahraga teratur dan sebisa mungkin tetap berada di lingkungan yang kondusif.

Itulah informasi seputar COVID-19 yang disebut dapat picu masalah pendengaran. Untuk mencegah infeksi dan penyebaran Virus Corona, masyarakat masih diharapkan untuk menerapkan protokol kesehatan. Seperti jaga jarak, menerapkan pola hidup sehat, dan senantiasa menjaga kebersihan. 

Semoga bermanfaat!

***

Baca juga: 

id.theasianparent.com/artis-asal-madura

id.theasianparent.com/cara-melihat-sertifikat-vaksin-covid-19

id.theasianparent.com/posisi-tidur-untuk-mengurangi-nyeri-haid

Penulis

alikarukhan