Dalam beberapa waktu terakhir, kasus Corona di Indonesia kembali mengalami peningkatan. Corona RI memburuk ini ditengarai karena dampak dari libur lebaran.
Bila diperhatikan, beberapa kegiatan dan tradisi jelang dan setelah lebaran, lah, yang membuat angka kejadian Corona semakin meningkat. Misalnya saja kegiatan mudik, silaturahmi, hingga resepsi pernikahan yang membuat penularannya semakin masif.
Berikut beberapa perkembangan kasus COVID-19 yang telah terangkum.
Corona RI Memburuk, Berikut Data yang Bisa Dicermati
Inilah berbagai fakta di lapangan terkait dengan kondisi pandemi Corona di Tanah Air.
1. Kasus Positif Naik 92% dalam Sebulan
Seperti kita ketahui, kasus Corona di Indonesia sudah berlangsung sekitar satu tahun lebih lamanya. Terakhir, puncak kasus ini terjadi dalam sepekan pada akhir Januari 2021 lalu. Setelah memecahkan rekor angka 89.052 positif, kasusnya melandai seiring dengan digencarkannya vaksinasi.
Kemudian, beberapa waktu lalu, tepatnya sekitar dua pekan ke belakang, kasus Corona kembali meningkat secara signifikan. Pada 8-13 Juni, kasusnya naik sampai sekitar 55.320. Di pekan ini, kasusnya pun meroket 41,99% di angka 78.551
2. Corona RI Memburuk Ditandai dengan Selama 5 Bulan Sudah 1 Juta Kasus
Berkaca pada pengalaman di tahun lalu, Indonesia bisa mencapai kasus 1 juta orang positif selama kurang lebih 11 bulan atau 331 hari. Namun, melihat fakta di lapangan kini, belum sampai di penghujung tahun kasus Corona di Indonesia telah tembus 2 juta orang.
Pada Senin (21/06), angka kejadiannya sudah mencapai 2.004.445 orang. Dari sejak awal pandemi, tercatat adanya penambahan jumlah yang memecahkan rekor baru yakni 14.536 orang.
3. Kasus Kematian Akibat COVID-19 pada Anak Tertinggi di Dunia
Hal lain yang seharusnya menjadi sorotan dan perhatian ialah kasus Corona pada anak dan balita. Di Indonesia, kasus aktif dan kematian anak pada kelompok usia ini cukup tinggi.
Per Kamis (17/06) Menurut Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Aman B Pulungan, SpA, kasus penambahannya cukup signifikan. Dalam satu hari saja, ada penambahan 661 kasus aktif Corona di DKI Jakarta, sebanyak 144 di antaranya adalah balita.
Secara lebih luas, data nasional saat ini menunjukkan bahwasanya kasus COVID-19 pada kelompok usia anak ialah mencapai 12,5 persen. Bisa dibilang, 1 dari 8 kasus COVID-19 saat ini adalah anak-anak.
Masih menurut IDAI, angka kematian anak di Indonesia mencapai 3,5-5 persen akibat COVID-19. Hal ini menjadi salah satu alarm, karena angkanya jadi yang tertinggi di dunia.
Secara khusus, Presiden Jokowi meminta agar kasus ini ditangani secara khusus oleh BKKBN. Lebih spesifiknya, Presiden Jokowi mendorong penanganan khusus terkait hal ini pada ibu hamil, ibu melahirkan, dan bayi, balita, serta anak.
4. Corona di RI Memburuk, Rumah Sakit dan Wisma Atlet Jakarta Hampir Penuh
Widyastuti selaku Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengungkap bahwa ketersediaan tempat tidur untuk isolasi di Jakarta sudah mencapai 90%. Angka tersebut diambil dari 106 rumah sakit di DKI Jakarta, 13 di antaranya khusus menangani COVID-19.
Di sisi lain, Wisma Atlet Pademangan juga dilaporkan sudah tidak bisa menerima pasien baru lagi. Menurut Koordinator Operasional Rumah Sakit Darurat COVID-19, Kolonel Crm dr. Stefanus Dony, tempat tersebut kini sudah penuh terisi.
Itulah berbagai data dan fakta di lapangan mengenai situasi pandemi Corona di RI yang memburuk. Mari selalu terapkan berbagai protokol kesehatan.
****
Baca Juga:
Tak perlu panik, ini cara tepat menjelaskan wabah corona terhadap anak!
3 Cara pencegahan virus corona pada anak-anak menurut WHO, wajib tahu!
Cegah Corona sekolah diliburkan, ini kata Gubernur DKI dan Ikatan Dokter Anak Indonesia
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.