Mengawal tumbuh kembang anak usia dini di masa toddler dan prasekolah mungkin merupakan hal yang menantang bagi orangtua. Pasalnya, usia ini merupakan masa yang ‘krusial’ bagi perkembangan anak di segala aspek, terutama bagi perkembangan otak anak. Karena itu, Anda juga perlu mengetahui apa saja ciri perkembangan anak usia dini.
Menginjak usia dua tahun, pertumbuhan volume otaknya pun mulai mencapai hampir 80% dari volume orang dewasa, dan akan terus tumbuh seiring bertambah usianya.
Pentingnya Mengoptimalkan Tumbuh Kembang Otak Anak
Otak adalah organ yang paling berkaitan dengan fungsi tubuh lainnya. Selain itu, otak anak beroperasi dengan cara yang terkoordinasi. Sehingga, kesehatan emosional dan fisik, keterampilan sosial, dan kapasitas kognitif-linguistik yang muncul pada periode awal, seperti masa toddler dan prasekolah, akan membangun fondasi tumbuh kembang anak usia dini yang optimal hingga dewasa nanti.
Di masa ini, peran Bunda dan Ayah sangat besar untuk memberikan stimulasi-stimulasi penting untuk Si Buah Hati. Pengaruh dari lingkungan di sekitar anak diperlukan untuk membentuk sinaps otak Si Buah Hati. Jika tidak ada stimulasi, maka fungsi otak yang berperan kemungkinan tidak akan optimal.
Apa Saja Ciri Perkembangan Kognitif pada Anak usia dini?
Ada beberapa ciri perkembangan anak usia dini dalam aspek kognitifnya. Seiring perkembangan otaknya, kemampuan memori Si Buah Hati pun meningkat. Mereka mulai mengenali orang-orang dan benda di sekitarnya. Si Buah Hati juga lebih mampu mengingat peristiwa terkini.
Si Buah Hati juga dapat meniru orang lain dan imajinasinya makin berkembang, terutama saat bermain.
Sekitar usia 2 tahun, Si Buah Hati juga mulai melakukan percakapan imajiner dengan mainan favorit atau binatang peliharaannya. Beberapa anak juga mulai bermain pura-pura, seperti pura-pura menjadi dokter yang sedang mengobati pasien, atau pura-pura menjadi penjaga toko dan petugas kasir.
Memasuki usia dua hingga lima tahun, kemampuan berpikir dan memahaminya mulai berkembang pesat. Saat itulah ia mulai belajar huruf, angka, simbol, dan warna.
Faktor Utama yang Memengaruhi Perkembangan Otak Anak
Selain genetik, ada 3 faktor utama yang memengaruhi perkembangan otak Si Buah Hati, di antaranya:
1. Daya Tahan dan Imunitas Tubuh
Selain Nutrisi, sistem pertahanan tubuh Si Buah Hati juga cukup berpengaruh dalam perkembangan Si Buah Hati. Dikutip dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), respon tubuh seorang anak adalah kunci untuk mendukung perkembangan otak yang sehat. Jika daya tahan tubuh tidak terlindungi dengan baik, anak jadi gampang sakit dan mengalami banyak gangguan pada kesehatannya. Hal tersebut tentu bisa menghambat perkembangan kognitifnya menjadi tidak optimal. Stimulasi dan pembelajarannya pun ikut terhambat.
Selain itu, ada banyak penyakit yang rentan menyerang anak di usia dini. Itulah sebabnya, pertahanan tubuh juga perlu dibentuk dengan kuat di masa ini.
2. Kontak dengan Lingkungan Sekitar
Di masa toddler, anak-anak belajar dari lingkungan di sekitarnya. Pertumbuhan otak sangat dipengaruhi oleh bagaimana pengalaman Si Buah Hati menerima stimulasi dari orang-orang atau hal-hal di sekelilingnya.
Karena itu, stimulasi yang diberikan dari lingkungan adalah bagian penting dalam merangsang perkembangan otak Si Buah Hati.
Sebagai rangsangan stimulasi, ajak Si Buah Hati bermain permainan yang dapat mengasah kemampuan sesuai tahapan usianya. Seperti puzzle atau mainan yang melatih anak mengenal warna dan bentuk.
Selain itu, kasih sayang dari Ayah dan Bunda juga memiliki efek jangka panjang terhadap fungsi kognitif Si Buah Hati. Di masa toddler, sambungan sel saraf terbentuk dan diperlukan stimulasi serta kasih sayang dari orang tua.
Dalam tahap ini, menciptakan lingkungan aman dan nyaman untuk Si Buah Hati sangat baik bagi perkembangan otaknya.
3. Nutrisi Lengkap dan Seimbang
Nutrisi dianggap sebagai salah satu faktor paling penting untuk mengoptimalkan tumbuh kembang otak Si Buah Hati sejak usia dini.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), pola makan dan asupan nutrisi lengkap dan seimbang yang diterapkan pada anak mampu mendorong perkembangan kognitifnya. Bahkan, asupan ini dapat dimulai sejak masa awal kehamilan Sang Bunda.
Salah satu nutrisi yang sangat penting bagi perkembangan otak ialah asam folat yang dibutuhkan untuk perkembangan saraf pada janin yang sedang tumbuh.
Begitu pula setelah Si Buah Hati lahir hingga masa toddler, nutrisi lengkap dan seimbang tetap memegang peranan penting bagi perkembangan otaknya. Omega-3 dan DHA adalah salah satu jenis asam lemak tak jenuh yang sangat baik bagi perkembangan otak Si Buah Hati. Jika kebutuhan nutrisi ini tidak tercukupi, perkembangan otak bisa tidak optimal.
Selain mengetahui ciri perkembangan anak usia dini, dukung juga semua aktivitas Si Buah Hati agar tumbuh kembangnya optimal. Lengkapi juga dengan nutrisi yang dibutuhkan Si Buah Hati. DANCOW 1+ Nutritods merupakan susu pertumbuhan untuk anak Indonesia yang berusia 1-3 tahun #ToddlerXpert. Mengandung 0 gram, lebih banyak laktosa dibanding formula sebelumnya dan Lactobacillus rhamnosus, serta serat inulin. DANCOW 1+ Nutritods mengandung 3x Vitamin D untuk melindungi masa toddler dan dukung eksplorasi Si Buah Hati.
Mengingat efeknya yang cukup besar, penting bagi Bunda dan Ayah untuk mendampingi dan mendukung proses tumbuh kembang anak selama periode emas yang tidak dapat diulang kembali ini. Apabila terlewat, tentunya akan membutuhkan usaha yang lebih untuk dapat mengejarnya.
Yuk, jangan sia-siakan masa emasnya ya, Bunda.
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.