9 Ciri Orang Tua Toxic, Jangan Sampai Jadi Salah Satunya!

Apa saja ciri orangtua toxic? Bagaimana cara agar kita tidak menjadi salah satunya?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Dalam psikologi, pola asuh dan hubungan orangtua yang tidak sehat dengan anak disebut sebagai toxic parents. Lantas, apa saja ciri dari toxic parents atau orangtua yang toksik ini?

Parents, sebagai orangtua tentunya kita kerap melakukan kesalahan. Misalnya, tidak sengaja berteriak kepada anak, atau mengatakan hal yang berpotensi menyakiti perasaannya. Meski begitu, biasanya hal tersebut termasuk ke dalam emosi sesaat kita, dan semata-mata dilakukan agar anak menjadi lebih baik. 

Akan tetapi, berbeda lagi dengan toxic parents. Orangtua yang toksik digambarkan sebagai seseorang yang konsisten bersikap menuntut kewajiban atas keinginan pribadinya kepada anak mereka.

Tak hanya itu, orangtua toxic juga biasanya tidak memikirkan perasaan si anak atas tindakannya. Mereka juga kemungkinan besar tidak akan meminta maaf bahkan tak mau mengakui atau menyesali bahwa sikap tersebut sebenarnya salah.

Tindakan menindas dan abai akan perasaan anak juga terjadi secara berkelanjutan. Artinya, sikap mereka bukanlah diakibatkan oleh emosi sesaat yang biasanya berakhir dengan penyesalan. 

Selengkapnya, melansir berbagai sumber, yuk, langsung simak saja beragam ciri orangtua yang toxic sebagai berikut!

Artikel terkait: 5 Ciri pola asuh orang otoriter, apakah Parents salah satunya?

Ciri-ciri Orangtua yang Toxic

1. Berperilaku Egois

Biasanya orangtua yang toxic tidak peduli dengan kebutuhan anak dan hanya memikirkan egonya sendiri. Ketika terlibat konflik, ia tidak akan memikirkan perasaan anak dan hanya mementingkan dirinya sendiri. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

2. Otoriter dan Selalu Ingin Mengontrol

Tipe orangtua ini tidak akan memandang anak sebagai seseorang yang memiliki hak atas kehidupannya.

Mereka biasanya tidak akan memberikan kesempatan kepada anak untuk mengambil keputusan sendiri. Menganggap semua tindakan anak adalah salah sehingga segala hal tentang anaknya akan dikendalikan langsung oleh mereka. 

3. Tidak Bisa Mengontrol Emosi adalah Ciri Orangtua yang Toxic

Salah satu ciri orangtua toxic selanjutnya adalah tidak bisa mengontrol emosi. Meski masalah yang dihadapi sepele, mereka biasanya kerap meluapkan amarah secara berlebihan kepada anak. Bahkan ketika anaknya tidak terlibat secara langsung pada masalah mereka. 

4. Melakukan Kekerasan Fisik dan Verbal

Ini merupakan tindakan yang kerap dilakukan orangtua toxic, yakni melakukan kekerasan fisik seperti memukul atau menampar. Tak hanya itu, kekerasan verbal seperti menghina pun kerap dilayangkan kepada anaknya. Tentu, perilaku ini tidaklah pantas untuk didapatkan oleh sang anak karena akan memengaruhi perkembangan psikologis dan fisiknya. 

5. Selalu Merasa Tersaingi 

Orangtua seharusnya menjadi suporter atau sumber dukungan pertama bagi buah hati mereka. Sebaliknya, orangtua toxic malah menganggap bahwa anak adalah saingan. Mereka tidak akan segan mempermalukan anak atau bahkan tidak membiarkan sang anak bahagia.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel terkait: Jangan Sampai Salah, Ini Perbedaan Sedih dan Gangguan Mental Depresi

6. Sering Membuat Anak Merasa Bersalah

Toxic parents kerap mengungkit apa yang telah dilakukannya sehingga membuat anak merasa bersalah. Misalnya, mengungkit pengorbanan mereka dalam mengeluarkan tenaga atau uang untuk membesarkan anak. Padahal, membesarkan anak adalah kewajiban orangtua, bukan sesuatu yang harus 'diganti' dan membuat anak terbebani. 

7. Tidak Pernah Menghargai Anak

Apa yang anak lakukan, atau pencapaian si kecil yang baik sekalipun, tidak pernah dihargai oleh toxic parents. Mereka tidak pernah memberi apresiasi bahkan selalu merasa kurang atas pencapaian sang anak. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

8. Selalu Menyalahkan Anak

Orangtua toksik sering kali merasa bahwa setiap tindakan mereka benar. Jika melakukan kesalahan, ia malah akan menyalahkan orang lain atau anaknya sendiri atas perbuatannya.

9. Menuntut Secara Berlebihan

Orangtua toxic juga kerap menuntut berlebihan pada anak, bahkan atas suatu hal yang tidak masuk akal. Mereka tidak peduli apakah anak sanggup atau mampu melakukannya, orangtua toxic hanya berpikir agar keinginannya terpenuhi. Hal ini pada akhirnya bisa menyebabkan anak tertekan, tidak percaya diri, maupun depresi. 

Perlu diketahui, satu perilaku dari ciri-ciri di atas sudah bisa menjadikan orangtua sebagai toxic parents. Pasalnya, sedikit saja poin dilakukan, tetap bisa meninggalkan luka mendalam bagi anak yang mungkin akan membekas pada mereka ketika beranjak dewasa. 

Mengapa Ada Toxic Parents?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Di antara Parents mungkin ada yang bertanya-tanya, 'Kok, ada ya, orangtua seperti itu? Mengapa mereka tega melakukannya?'.

Memang, salah satu sifat atau insting alami orangtua adalah melindungi dan menyayangi anaknya dengan sepenuh hati. Namun, tidak dapat dipungkiri, jika sebenarnya banyak juga orangtua yang berperilaku toxic kepada sang anak.

Biasanya, perliku toxic ini berasal dari pola asuh serupa yang orangtua itu rasakan di masa lalu. Orangtua toxic mungkin memiliki kejadian traumatis di masa lalu dan membawa luka yang membekas terkait pola pengasuhan yang diterimanya. Ketika lukanya belum sembuh, maka kemungkinan ia melukai anak dengan cara serupa juga bisa saja terjadi.

Upaya yang Bisa Dilakukan agar Tidak Menjadi Orangtua yang Toxic

Perlakuan toxic pada anak, meski beberapa orangtua akan berkata bahwa hal tersebut dilakukan karena kasih sayang, tentunya tetap menimbulkan masalah emosional pada anak. Hal ini pun akan berdampak buruk pada kesehatan jiwanya. Serta, disadari atau tidak, ini juga bisa memicu sang anak melakukan hal serupa di kemudian hari ketika ia sudah berkeluarga. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Maka, rantai atau lingkaran toxic ini perlu diputus. Jadi, jika Anda khawatir memiliki ciri orangtua toxic yang telah disebutkan, tidak ada salahnya untuk meluangkan waktu dan mengingat bagaimana pengalaman masa kecil bisa saja membentuk diri Anda yang sekarang. 

Bagi beberapa orang, proses ini mungkin tidak mudah dan membuat kewalahan. Oleh karena itu, jangan ragu juga untuk mempertimbangkan mencari bantuan dari ahlinya seperti psikolog ataupun psikiater. 

Tidak ada kata terlambat untuk berubah. Serta, Anda juga tidak perlu terburu-buru untuk memaafkan kejadian masa lalu yang pernah dialami dengan orangtua.

Coba secara perlahan, berdamailah dengan diri sendiri terlebih dulu, kemudian tidak ada salahnya menghampiri anak dan peluklah ia dengan sepenuh cinta sebagai tanda maaf. Setelahnya, mulailah perbaiki diri Anda dan biarkan anak bercerita tentang perasaannya. Dengarkan, hargai, dan jadilah orangtua yang lebih baik untuk anak Anda. 

Artikel terkait: Kenali Intuitive Parenting, Pola Asuh yang Bikin Orangtua Lebih Peka kepada Anak

Itulah beberapa ciri orangtua yang toxic dan bagaimana cara agar tidak menjadi bagian dari salah satunya. Sebagai orangtua, tentunya kita tidak bisa menjadi sempurna dan tak luput dari kesalahan. Namun, jika Anda merasakan salah satu ciri toxic parents, jangan ragu untuk berbenah dan mencari bantuan, ya. 

***

Baca juga:

id.theasianparent.com/kondisi-parental-burnout

id.theasianparent.com/depresi-pada-anak

id.theasianparent.com/anak-bungsu-laki-laki