Ciri-Ciri Bayi Alergi Susu Sapi yang Harus Bunda Ketahui

Waspada alergi susu sapi pada anak. Kenali ciri-ciri alergi susu sapi dan cara untuk mengatasinya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Menurut penelitian, sekitar 7% anak Indonesia menderita alergi susu sapi. Oleh karena itu, Parents harus tanggap terhadap ciri-ciri bayi alergi susu sapi untuk mencegah timbulnya komplikasi kesehatan lainnya.

Alergi susu sapi terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bayi bereaksi terhadap protein yang terdapat pada susu sapi.

Biasanya alergi ini akan berlangsung hingga usia 4 tahun, dan akan pulih dengan sendirinya seiring dengan bertambahnya usia.

Mengutip dari Hello Sehat, jika alergi masih berlangsung lebih dari 4 tahun, ada kemungkinan alergi tersebut akan terus ada hingga anak tumbuh besar.

Akan tetapi, sangat jarang ditemukan kasus orang dewasa yang alergi susu sapi.

Artikel terkait: Cara Mengetahui Resiko Alergi Pada Anak

Ciri-Ciri Bayi Alergi Susu Sapi

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), ciri-ciri bayi alergi susu sapi terbagi menjadi dua, yaitu bayi yang mendapat ASI ekslusif dan yang minum susu formula.

Jadi selain mengalami reaksi alergi dari susu formula, bayi juga bisa menunjukkan ciri-ciri alergi susu sapi ketika minum ASI dari ibu yang mengonsumsi susu sapi.

Berikut adalah ciri-ciri bayi alergi susu sapi:

1. Ruam Pada Kulit

Ciri-ciri yang paling sering terjadi pada bayi dengan alergi susu sapi adalah ruam atau kemerahan pada kulit. Terkadang pula terjadi bengkak pada bagian tubuh yang tertentu dan adanya rasa gatal.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

2. Gangguan Sistem Pernapasan

Bayi yang alergi susu sapi bisa mengalami gangguan pada sistem pernafasan. Biasanya akan muncul gejala seperti mata berair, hidung meler, bersin berulang kali, dan batuk-batuk.

Pada kasus tertentu bayi juga dapat mengalami reaksi alergi parah (anafilaksis) yang menunjukkan gejala seperti sesak napas, pingsan, atau pembengkakan di lidah, bibir, dan tenggorokan.

Jika terjadi seperti ini, segera konsultasikan kepada dokter atau spesialis anak untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

3. Gangguan Pencernaan

Jika setelah mengonsumsi susu sapi timbul gejala gangguan pencernaan seperti diare, kram atau nyeri perut, dan kembung, maka ada kemungkinan bayi mengalami alergi susu sapi.

Bayi juga cenderung rewel dan mudah menangis karena rasa tak nyaman yang dirasakannya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Perlu diingat bahwa gejala alergi susu sapi bisa berbeda tergantung masing-masing bayi.

Ciri-ciri di atas bisa muncul dengan cepat, misalnya hanya dalam hitungan menit setelah mengonsumsi susu sapi atau bisa juga muncul beberapa jam setelahnya.

4. Demam

Gejala langsung yang terasa jika bayi mengalami alergi susu sapi adalah demam.

Selain itu, biasanya gejala tersebut juga disertai dengan bersin atau hidung gatal, berair atau tersumbat, dan radang mata.

5. Muntah

Dalam waktu singkat setelah mengonsumsi susu sapi, bayi Bunda mungkin mengalami gejala seperti mual atau muntah.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

6. Kolik 

Gejala kolik pada bayi bisa muncul dalam beberapa jam atau sampai beberapa hari setelah mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung protein susu sapi.

Dia mungkin akan terus menangis tanpa sebab dan sulit untuk dikendalikan.

7. Kotoran yang Tidak Biasa

Selain bayi mengalami gangguan pencernaan, kotoran mereka juga menjadi tidak biasa.

Maksudnya adalah kotorannya akan terlihat encer dan mungkin mengandung darah.

Apabila bayi Bunda mengalami reaksi alergi seperti yang disebutkan di atas, segera hubungi dokter atau periksakan ke rumah sakit.

Mengapa Bayi Bisa Menderita Alergi Susu Sapi?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Bayi dengan alergi memiliki sistem kekebalan tubuh yang unik dan lebih sensitif. Alergi terjadi karena adanya reaksi dari sistem kekebalan tubuh terhadap sesuatu yang seharusnya tidak berbahaya.

Ketika bayi mengonsumsi susu sapi baik lewat ASI maupun susu formula, sistem kekebalan tubuh akan menganggap bahwa protein susu sapi yang terkandung di dalamnya sebagai zat yang berbahaya.

Kemudian tubuh akan memproduksi immunoglobulin E (IgE), antibodi yang berfungsi untuk menangani alergi.

IgE akan mengenali protein susu sapi dan memberikan sinyal kepada tubuh untuk mengeluarkan histamin yang dapat mengakibatkan gatal-gatal pada kulit, ruam, kemerahan, dan gejala-gejala lainnya.

Usia bayi juga berpengaruh karena sistem pencernaan anak masih belum berkembang dengan sempurna sehingga terjadi alergi susu sapi.

Semakin dewasa anak, maka ia dapat beradaptasi dengan protein yang ada di dalam susu sapi.

Artikel terkait: Si Kecil Alergi Susu Sapi? Ini 5 Langkah Sederhana Untuk Mengatasinya

Apa yang Harus Dilakukan untuk Mengatasinya?

Untuk mencegah alergi susu sapi, berikan ASI ekslusif selama 6 bulan pertama pada bayi. Pemberian ASI dapat menginduksi tolerans dalam tubuh bayi karena mengandung allergen dalam jumlah sedikit.

Lalu jika ternyata bayi mengalami alergi susu sapi, Bunda disarankan untuk tidak mengonsumsi susu sapi dan produk lain yang berasal dari susu sapi seperti keju dan yoghurt.

Apabila bayi  minum susu formula, pilihlah susu yang jenisnya hypoallergenic.

Susu hypoallergenic dibuat khusus untuk mengurangi risiko alergi.

Selain itu sebagai alternatif lain untuk tetap memenuhi kebutuhan nutrisi bayi, Parents bisa memberikan si Kecil susu formula yang terbuat dari kacang kedelai.

Jika berat badan bayi yang alergi susu sapi ini sulit naik, alerginya sering kambuh, atau muncul reaksi anafilaksis (alergi parah), segera kunjungi dokter untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

Cara Tes Alergi Susu Sapi pada Bayi

Untuk mendiagnosis alergi susu sapi pada si Kecil, dokter mungkin merujuk Parents ke spesialis imunologi atau alergi klinis.

Sebab jika gejala muncul dengan cepat setelah mengonsumsi susu, penyebabnya mungkin lebih mudah didiagnosis.

Sedangkan gejala yang muncul lebih lama membuat diagnosis lebih sulit.

Dan dokter dapat menggunakan tes alergi yang berbeda untuk membantu mendiagnosis alergi susu berdasarkan gejala yang dialami.

Tes-tes ini mungkin termasuk:

1. Tes Darah

Selama tes darah, dokter akan menggunakan jarum tipis untuk mengambil sedikit darah dari pembuluh darah di lengan si Kecil.

Kemudian, sampel darahnya akan dibawa ke laboratorium.

Di laboratorium, sampel tersebut akan ditambahkan protein susu untuk mengukur kadar antibodi IgE di dalamnya.

Mungkin diperlukan waktu seminggu atau lebih untuk mendapatkan hasil dari tes darah.

2. Tes Tusukan Kulit (Goresan)

Tes ini memaparkan tubuh bayi Parents pada sejumlah kecil protein susu.

Pertama-tama, dokter akan membersihkan area uji kulit si Kecil dengan yodium atau alkohol.

Sebagai informasi, area tes biasanya di lengan bawah atau punggung atas.

Dokter akan menggunakan jarum tipis (lancet) untuk menusuk kulit bayi Parents dengan sedikit cairan yang mengandung protein susu. 

Setelah itu, Parents akan menunggu 15 menit. Kemudian, dokter akan mengukur bintik-bintik yang berubah warna pada kulit bayi Anda dari tes susu atau kontrol dengan penggaris.

Tes tusuk kulit ini membutuhkan waktu kurang dari satu jam.

3. Tantangan Makanan Oral

Di bawah pengawasan medis, bayi Parents akan makan sedikit zat yang mengandung susu sapi untuk melihat apakah terjadi reaksi atau tidak.

Karena kemungkinan reaksi bisa parah, tes ini dilakukan di kantor ahli alergi atau di pusat tantangan makanan dengan peralatan darurat dan obat-obatan yang tersedia.

Tantangan makanan oral ini bisa memakan waktu hingga empat jam.

Pengalaman Bayi Sembuh dari Alergi Susu Sapi

Ternyata banyak orang tua di luar sana yang anaknya menderita alergi susu sapi. Melansir dari theAsianparent Community, sejumlah ibu juga membagikan pengalamannya ketika anak mengalami gejala serupa seperti berikut ini.

“Bun saya mau tanya kira-kira apa ada pengalaman Bunda yang anaknya alergi protein sapi juga? Kalau ada sekarang konsumsi susu apa yang bagus untuk tumbuh kembang bayi? Karena anak saya katanya alergi saat 4 bulan terus dikasih sgm soya setelah itu karena susah cari sgm soya, saya kasih sgm yang protein sapi memang dia enggak bisul-bisul waktu kayak 4 bulan lalu.

Tapi dia batuknya enggak berhenti, apa itu juga ciri reaksi alergi? Sekarang anak saya udah 11 bulan tapi berat hanya 7,9gr bingung gimana mau naikin BB bun. Dulu lahir juga beratnya 2,6gr. Makasih Bunda,” tanya salah satu pengguna.

“Sama seperti anak saya bun, sejak usia 2 minggu alergi susu sapi batuk mukanya pada merah berobat ke RS divonis infeksi paru-paru. Eh ga taunya cuma alergi susu sapi saja, saya kasih susu soya selama 2 bulan alhamdulillah alerginya sudah ilang,” jawab pengguna lain.

“Anak saya juga alergi susu sapi bun, saya kasih susu soya, ketika umur 1th saya coba kasih susu sapi lagi ternyata belum bisa. Dan saya coba lagi di usia 1th 6 bulan masih belum bisa juga, lalu saya coba lagi di usia 2th, alhamdulillah udah bisa dikasih susu formula biasa sampai sekarang usianya 4th 7bulan,” kata pengguna lainnya.

Dari cerita di atas, pelajaran yang bisa dipetik adalah Parents tetap harus konsultasi terlebih dahulu ke dokter.

Hal itu lantaran kita tidak boleh sembarangan memberikan susu apalagi jika sang bayi menderita alergi. Mengingat, kebutuhan setiap bayi pasti berbeda.

Artikel Terkait: Waspadai Alergi Pada Bayi, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Pertanyaan Populer Terkait Alergi Susu Sapi

Kapan gejala alergi susu sapi muncul?

Gejala dapat muncul beberapa hari atau minggu setelah konsumsi protein susu sapi.

Gejalanya dapat bervariasi dari diare dan emesis hingga anafilaksis yang mengancam jiwa.

Alergi susu sapi karena apa?

Ada dua protein utama dalam susu sapi yang dapat menyebabkan reaksi alergi, yaitu kasein yang terdapat pada bagian padat susu yang mengental, dan whey yang ditemukan di bagian cair susu yang tersisa setelah susu mengental. 

Bayi Parents mungkin alergi terhadap salah satu atau kedua protein tersebut.

Alergi susu sapi diganti dengan apa?

Susu kedelai telah menjadi pengganti non-susu paling populer selama beberapa dekade.

Hal itu karena profil nutrisinya mirip dengan susu sapi. Di dalam kandungannya terdapat sekitar 7 gram protein per cangkir.

Berapa lama efek alergi susu sapi?

Ada bayi yang mengatasi alergi susu sapi dalam 1 tahun dan ada juga yang mengatasinya dalam waktu 3 tahun.

Namun, beberapa bayi akan terus memiliki gejala tipe parah langsung hingga dewasa.

Dengan mengetahui ciri-ciri bayi alergi susu sapi di atas, semoga Parents juga bisa semakin waspada dan cepat tanggap dalam menghadapi kondisi ini, ya.

****

Baca Juga:

Jenis dan Tanda Bayi Alergi Susu Sapi atau Susu Formula yang Harus Dikenali

6 Cream Bayi Terbaik di 2022, Aman untuk Kulit Sensitifnya

Ketahui Bahaya Alergi Tungau pada Anak dan Cara Mengatasinya

Sulit menemukan susu formula anti alergi yang cocok untuk si kecil? Untuk mempermudah para Bunda, berikut kami rangkum pilihan susu formula anti alergi terbaik untuk si kecil. Klik disini.