Tanpa disadari, sehari-hari kita hidup berdekatan dengan hewan mikroorganisme bernama tungau. Makhluk tak kasat mata ini diam-diam nyaman tinggal di soft furniture seperti kasur, sofa, dan barang lainnya.
Bahayanya, hewan berukuran kecil ini ternyata penyebab alergi pada anak-anak dengan gejala umum bisa seperti batuk pilek berkepanjangan. Lantas, bagaimana cara atasi alergi tungau?
Tungau Ternyata Sebabkan Alergi
Dokter Spesialis Anak dan Founder Tentang Anak, dr.Mesty Ariotedjo, SP.A dalam media talkshow HydroClean bertema “Cara Tepat Atasi Anak Balita Rentan Alergi Tungau” pada Kamis (6/10/2022) membeberkan apa saja pencetus alergi pada anak.
“Batuk pilek biasanya membuat orangtua cemas. Batuk pilek bukan hanya karena infeksi, tapi bisa juga karena alergi. Alergi tidak hanya dicetus oleh makanan. Ada beragam pencetus alergi, misalnya pencetus hirupan seperti tungau, debu, asap rokok, bulu binatang, atau pencetus lain seperti udara dingin atau kecoa,” jelasnya.
Ada hewan mikroorganisme tungau yang jadi biang keroknya alergi. Hewan-hewan tak kasat mata ini berada di sekitar kita yang sehari-hari bersentuhan langsung dengan manusia, “Di rumah, yang kadang tidak disadari dan tidak kasat mata adalah debu dan tungau,” lanjut dr.Mesty.
Sumber: vecteezy/FamilyStock
Sofa, kasur, dan lokasi lainnya adalah tempat di mana tungau mendapat sumber makanan dari serpihan sel kulit mati manusia. Memang tidak berbahaya secara langsung, akan tetapi tungau mengeluarkan enzim dari kotorannya yang mudah terhirup.
Selain batuk pilek, kotoran tungau menimbulkan gejala lainnya, seperti:
- Sesak napas
- Gatal-gatal
- Kemerahan di kulit
- Nyeri dada
- Asma
“Biasanya gejala muncul perioditas, di malam atau pagi hari. Ada alergi yang gejalanya susah tidur, saat dilihat ternyata hidungnya tersumbat,” jelas dr.Mesty.
Artikel terkait: Mengatasi Alergi: Ketahui Cara Tepat Mencegah dan Mengatasi Alergi
Alergi Tungau Ganggu Tumbuh Kembang Anak
Bukan hanya menimbulkan komplikasi gangguan kesehatan, alergi tungau juga bisa mengganggu proses tumbuh kembang anak, Parents.
Bagi sebagian penderitanya mengalami susah tidur, padahal hormon pertumbuhan berlangsung saat tidur.
Tidur malam adalah waktu krusial. Ketika alergi mengganggu waktu tidur malam, otomatis pertumbuhan pun terganggu.
Selain hormon pertumbuhan terganggu, dr.Mesty menjelaskan bahwa kemampuan belajar anak juga bisa ikut menurun, “Karena susah tidur, maka di sekolah jadinya ngantuk. Kemampuan belajar pun akhirnya menurun, dan belajar jadi tidak optimal,” ujar dr.Mesty.
Atasi Alergi Tungau dengan Jaga Kebersihan Soft Furniture
Hewan mikroorganisme ini tentunya tidak dapat hilang begitu saja. Untuk mencegah alergi dibiarkan, founder HydroClean, Pratiwi Halim mengajak para orangtua agar lebih aware terhadap kebersihan soft furniture di rumah.
“Selama ini kami melihat banyaknya konsumen yang belum aware akan pentingnya kebersihan soft furniture. Oleh sebab itu, kami tergerak untuk berkolaborasi dengan Tentang Anak dalam mengedukasi masyarakat pentingnya memahami bahaya tungau bagi kesehatan anak,” tuturnya.
Jadi, untuk mengatasi tungau yang ternyata ada di dalam rumah, Parents hanya memerhatikan kebersihan rumah dan soft furniture. Membersihkan secara berkala bisa menjadi solusi untuk mencegah alergi tungau.
Dan untuk mengangkat tungau dari dalam furniture dibutuhkan alat vakum dengan kekuatan hisap kuat dan teknik yang tepat, sementara itu orangtua juga harus menjaga aktivitas kebersihan konsistensi berkala.
***
Baca juga:
Rhinitis Alergi pada Anak, Kenali Penyebab, Gejala dan Cara Mencegahnya
Cara Mengetahui Resiko Alergi Pada Bayi
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.