Cegukan pada Bayi, Berbahayakah untuk Tumbuh Kembangnya?
Ditinjau secara medis oleh
dr. Gita Permatasaridr. Gita Permatasari bertugas di RSPP sebagai Dokter Umum, Medical Check Up Examiner, dan Konsultan Laktasi. Ia juga menjadi Manajer Pelayanan Pasien yang berkoordinasi dengan dokter spesialis dan perawat terkait kondisi pasien, termasuk berkoordinasi dengan asuransi terkait penjaminan pasien. Sebelumnya, dr. Gita melayani pasien di Klinik Ajiwaras, Cilandak KKO.
Sebuah tim profesional bersertifikat dan diakui di bidang kesehatan yang meninjau semua informasi yang berkaitan dengan kesehatan kehamilan dan kesehatan dan tumbuh kembang anak di theAsianparent. Tim ini terdiri dari dokter spesialis obstetri dan ginekologi, dokter anak, spesialis penyakit menular, doula, konsultan laktasi, redaktur profesional, dan kontributor dengan lisensi khusus.
Cegukan pada bayi sering ditemukan, apakah dapat memengaruhi perkembangan bayi?
Cegukan pada bayi dianggap banyak orang sebagai tingkah polah yang lucu dan menggemaskan, namun tak jarang hal ini kerap membuat Parents khawatir.
Padahal, cegukan adalah hal yang lumrah dialami bayi ketika baru lahir hingga ia berusia satu tahun.
Bahkan, kondisi ini dapat dialami bayi sejak masih berada dalam kandungan.
Lalu, apakah cegukan berpengaruh ya Bun terhadap tumbuh kembang bayi di masa mendatang?
Artikel terkait: Bayi Sering Cegukan, Apakah Tanda Sakit? Ini Jawabannya, Parents
Daftar isi
Cegukan pada Bayi, Normalkah?
Kendati bisa saja dialami bayi sejak masih dalam rahim ibu, tak pelak cegukan membuat panik, terutama bagi pasangan yang baru menyandang status sebagai orangtua.
Menurut Dr. Najib Advani, Sp.A, MMed. Paed., cegukan pada bayi bukan merupakan tanda penyakit tertentu.
Berbeda dengan cegukan pada orang dewasa, yang bisa saja mengindikasikan gejala penyakit tertentu.
Sebenarnya, penyebab cegukan pada bayi dan orang dewasa tak jauh berbeda.
Layaknya orang dewasa, cegukan bisa menimpa bayi akibat gangguan pada diafragma yaitu otot yang membantu proses pernapasan.
Pada bayi, kondisi ini disebabkan asupan makanan yang terlalu banyak dengan durasi terlalu cepat.
Selain itu, cegukan juga bisa disebabkan bayi terlalu banyak menelan udara serta adanya perubahan suhu di dalam perut.
Najib menambahkan, cegukan pada bayi bisa terjadi karena adanya kontraksi pada sekat rongga badan yang memisahkan rongga dada dan rongga perut (diafragma).
Namun, belum diketahui secara pasti penyebab munculnya kontraksi tersebut hingga saat ini.
Para ahli memperkirakan beberapa penyebab bayi cegukan, di antaranya:
- makan berlebihan
- makan terlalu cepat
- menelan terlalu banyak udara
Namun jangan khawatir Bunda, umumnya cegukan pada bayi akan hilang dengan sendirinya sehingga hal ini tak berbahaya.
Tetaplah menggendong si Kecil dalam posisi tegak selama sekurangnya 20 menit setelah menyusui agar udara bisa naik ke atas perut dan memancing ia untuk bersendawa.
Jika bayi sudah agak besar, biarkan ia minum air hangat. Bunda juga bisa memberikannya gula pasir tanpa dilarutkan sebanyak satu sendok teh saja.
Najib menambahkan, bawalah si kecil ke dokter jika beragam cara sudah dilakukan, namun cegukan masih terus berlanjut.
“Cegukan pada bayi yang lama dapat mengganggu bayi. Misalnya, ia jadi rewel sampai tak mau makan. Kalau sudah nggak mau makan, tentunya si bayi bisa sakit,” jelas dr. Najib.
Hal ini membutuhkan penanganan yang tepat, biasanya dokter akan memberikan obat dengan dosis tertentu untuk menekan jumlah kontraksi pada sekat rongga badan sehingga cegukannya berhenti.
Artikel terkait: Bayi cegukan bolehkah tetap disusui? Ini penjelasan dokter anak
Cara Mengatasi Cegukan pada Bayi
Cegukan cenderung mengganggu orang dewasa, Anda mungkin berasumsi bahwa cegukan juga mengganggu bayi.
Namun, bayi biasanya tidak terpengaruh olehnya.
Faktanya, banyak bayi dapat tidur walaupun dalam kondisi cegukan. Cegukan pada bayi ini jarang mengganggu atau berdampak pada pernapasan bayi.
Bahkan, sebuah studi tahun 2019 menunjukkan bahwa cegukan mungkin penting untuk perkembangan otak dan pernapasan bayi, demikian sebagaimana ditulis laman kesehatan Healthline.
Tetapi jika bayi Anda tampak tidak nyaman, berikut beberapa tips cara mengatasi cegukan pada bayi yang bisa Parents coba:
1. Berhenti Menyusui dan Sendawakan Bayi
Bunda bisa beristirahat sejenak dari aktivitas menyusui, dan menyendawakan bayi Anda.
Cara ini dapat membantu menghilangkan cegukan, karena bersendawa dapat menghilangkan kelebihan gas yang mungkin menyebabkan cegukan.
Bersendawa juga akan membantu karena menempatkan bayi Anda dalam posisi tegak.
Gosok atau tepuk punggung bayi Anda dengan lembut ketika mereka cegukan. Namun, jangan memukul area ini terlalu kuat, pelan saja.
2. Gunakan Dot
Parents juga bisa mengganti aktivitas menyusui langsung dengan minum ASI dari dot.
Cara ini akan membantu mengendurkan diafragma dan dapat membantu menghentikan serangan cegukan.
3. Coba Gripe Water
Jika bayi Anda tampak tidak nyaman karena cegukannya, Anda dapat mempertimbangkan untuk mencoba gripe water.
Gripe water adalah kombinasi herbal dan air yang diyakini oleh beberapa orang dapat membantu mengatasi kolik dan ketidaknyamanan usus lainnya.
Jenis herbal dapat bervariasi dan mungkin termasuk jahe, adas, chamomile, dan kayu manis.
Gripe water belum terbukti secara klinis membantu mengatasi cegukan pada bayi.
Sebelum Anda memberi bayi Anda sesuatu yang baru, selalu disarankan agar Anda mendiskusikannya dengan dokter bayi Anda.
4. Biarkan Cegukan Berhenti Sendiri
Bayi dibawah 1 tahun akan cukup sering cegukan.
Jadi, membiarkannya cegukan sejenak mungkin adalah pilihan terbaik Anda.
Cegukan bayi lebih sering berhenti dengan sendirinya.
Cara Mencegah Cegukan pada bayi
Ada beberapa cara untuk membantu mencegah kondisi ini. Namun, begitu tetap sulit untuk mencegah cegukan bayi Anda benar-benar tidak terjadi lagi.
Cobalah metode ini untuk membantu mencegah cegukan (dan untuk pencernaan yang baik secara umum):
- Pastikan bayi tenang saat Anda memberinya makan atau meminumkan ASI. Agar terkondisi demikian, Anda sebaiknya menyusui dan memberi makan sebelum mereka benar-benar merasa sangat lapar.
- Setelah menyusui, hindari bayi melakukan aktivitas berat, seperti bermain dengan energi tinggi.
- Jaga bayi Anda dalam posisi tegak selama 20 hingga 30 menit setelah setiap makan.
Artikel terkait: Hal-hal yang harus diketahui orangtua ketika bayi sering gumoh dan cegukan
Hal yang Harus Dihindari saat Bayi Cegukan
Dikutip dari laman Mom Loves Best, ada beberapa hal yang tidak harus dilakukan saat bayi cegukan. Di antaranya adalah:
1. Mengagetkan Bayi
Cara ini sebenarnya masih berlangsung hingga saat ini di Tanah Air.
Alih-alih menghilangkan cegukan, tindakan ini malah dapat menyebabkan traumatis dan memunculkan rasa takut.
Perkembangan neurologis bayi tidak sepenuhnya mampu memproses suara yang tidak dikenal.
Itulah sebabnya, bayi kecil tidak boleh dikejutkan oleh suara keras.
2. Menarik Lidahnya
Beberapa orang berpikir bahwa menarik lidah bayi sambil menekan dahi akan menghentikan cegukan.
Para ahli tidak merekomendasikan ini karena tidak terbukti berhasil.
Tindakan tersebut malah bisa menyakiti atau menyusahkan si Kecil.
3. Memberi Segelas Air
Air sering menjadi obat masuk akal saat melawan cegukan. Namun, Parents harus membatasi jumlah air yang diberikan kepada bayi.
Jika si Kecil berusia di bawah 6 bulan, hindari memberikan apa pun selain ASI atau susu formula.
4. Mengganti Susu Formula Bayi
Ada banyak susu formula di pasaran dengan klaim dari produsennya yang menyatakan bahwa formula tersebut memecahkan berbagai masalah bayi.
Hal ini menyebabkan beberapa orang tua percaya bahwa perubahan formula akan mengurangi cegukan.
Sayangnya, bukan itu masalahnya. Mengganti susu formula bayi tidak akan mengubah frekuensi cegukan.
5. Menempelkan Tisu Basah di Dahi
Siapa yang masih termakan tradisi ini?
Gulungan tisu yang sudah dibasahi dan diletakkan di dahi tersebut tampaknya tidak membuahkan hasil.
Bahkan, tidak ada penelitian yang menyebutkan bahwa hal tersebut dapat mengurangi cegukan pada si Kecil.
Pengalaman Cegukan pada Bayi
Terkait cegukan pada bayi, beberapa ibu-ibu membagikan pengalamannya di laman theAsianparent community.
Seperti Mom Disa yang menceritakan bahwa bayinya yang berusia 9 bulan mengalami cegukan sepanjang hari.
Ia mengaku sudah menyendawakannya, namun cegukannya tetap terjadi lagi. Sang bayi tidak cegukan hanya di waktu tidur saja.
Melihat hal tersebut, beberapa ibu lainnya memberikan tanggapan.
Salah satunya adalah dengan menggendong bayi di pundak Parents dengan posisi kepala lebih tinggi.
Ada pula yang menyarankan untuk membawa bayi ke posisi tengkurap. Selain itu, ada juga yang memberi saran untuk menyusui bayi kemudian disendawakan.
“Disusuin dulu sebentar trus disendawain,” tulis seorang pemilik akun bernama Sailor Moon.
“Kalo sudah kenyang, dipeluk dengan posisi sendawa aja bun dedenya sampe menghilang sendiri. Kalo memang menyusunya belum selesai disusukan kembali juga gakpapa tapi abis itu disendawakan,” saran Mom Amelia.
Kapan Perlu Dikhawatirkan?
Cegukan dianggap normal pada bayi. Bahkan, cegukan ini juga dapat terjadi saat bayi masih dalam kandungan.
Namun, jika bayi Anda sering cegukan, terutama jika mereka kesal atau gelisah karena cegukan, sebaiknya bicarakan dengan dokter bayi Anda.
Ini bisa menjadi tanda masalah medis lainnya.
Bicarakan dengan dokter jika cegukan bayi Anda mengganggu tidurnya atau masih kerap terjadi di usia bayi lebih dari 1 tahun.
Pertanyaan Populer Terkait Cegukan pada Bayi
Cegukan pada bayi memang hal yang sering terjadi pada si Kecil.
Meski demikian, ini terkadang memantik rasa penasaran dan khawatir para orang tua.
Bahkan beberapa di antaranya muncul pertanyaan terkait hal tersebut.
Cegukan pada bayi pertanda apa?
Cegukan pada bayi bukan merupakan tanda penyakit tertentu.
Cegukan adalah refleks yang terjadi ketika diafragma menyebabkan pembukaan dan penutupan cepat pita suara.
Ini biasanya terjadi saat makan, minum, atau menghadapi peristiwa yang membuat stres.
Kebanyakan bayi baru lahir cukup sering cegukan, yang bisa menjadi tanda bahwa bayi sehat dan berkembang dengan baik.
Apa manfaat cegukan pada bayi?
Studi yang dipublikasikan di Clinical Neurophysiology menunjukkan, setiap kali bayi yang baru lahir cegukan, itu memicu gelombang besar sinyal otak yang dapat membantu bayi belajar mengatur pernapasannya.
Para peneliti menemukan bahwa kontraksi otot diafragma akibat cegukan membangkitkan respons yang nyata di korteks otak.
Aktivitas yang dihasilkan dari cegukan dapat membantu otak bayi untuk belajar memantau otot-otot pernapasan sehingga pada akhirnya pernapasan dapat dikendalikan secara sukarela dengan menggerakkan diafragma ke atas dan ke bawah.
Bayi cegukan apa harus digendong?
Umumnya, cegukan akan hilang dengan sendirinya.
Namun jika berlangsung cukup lama, Parents dapat menyendawakan bayi dengan cara menggendongnya di pundak dengan kepala bayi tegak ke atas.
Kemudian, usap atau tepuk lembut punggung bayi.
Berapa kali normalnya bayi cegukan dalam sehari?
Bayi dapat mengalami cegukan beberapa kali sehari. Biasanya, berlangsung selama 10 menit atau lebih.
Kebanyakan bayi akan mengalami cegukan setelah setiap kali menyusu.
Ini bisa terjadi hingga 3-4 kali sehari. Ini sepenuhnya normal, asalkan bayi terlihat bahagia dan tidak rewel.
***
Demikian hal-hal yang perlu Parents cermati tentang cegukan pada bayi. Semoga membantu!
***
How to stop hiccups in newborns
www.medicalnewstoday.com/articles/321932
How Can I Cure My Newborn’s Hiccups?
www.healthline.com/health/childrens-health/newborn-hiccups
How to Get Rid of Baby Hiccups
momlovesbest.com/getting-rid-of-baby-hiccups
Baca juga:
Bayi Sering Cegukan, Apakah Tanda Sakit? Ini Jawabannya, Parents