Sudah hampir setahun lamanya pandemi terjadi hingga memengaruhi berbagai aspek kehidupan, tak terkecuali pendidikan. Ya, semenjak pandemi ini terjadi selama 2020, sekolah tatap muka secara langsung diganti dengan pembelajaran jarak jauh secara daring. Meski kita belum benar-benar mengetahui kondisi yang akan dialami kedepannya, bijaknya kita tetap mencari tahu cara siapkan dana pendidikan anak.
Tak bisa dipungkiri, dana pendidikan menjadi satu hal yang krusial untuk kelancaran studi buah hati. Terlebih di tengah masa yang serba tak pasti seperti saat ini, mempersiapkan dana pendidikan tetap menjadi prioritas.
Belum lama ini pemerintah mengeluarkan peraturan mengenai pembelajaran tatap muka yang diharapkan bisa berjalan pada 2021 di waktu dan kondisi yang memungkinkan. Hal ini tentunya menjadi salah satu hal yang hendaknya kita pikirkan ya, Parents. Pasalnya, bila pembelajaran sudah mulai normal kembali, bisa saja ada beragam pengeluaran tidak terprediksi di keluarga.
Namun jangan khawatir Parents, ada beberapa kiat sederhana untuk mulai merencanakan dana pendidikan anak di tengah kondisi saat ini. Melansir dari Kompas.com, Perencanaan Keuangan Finansialku, Ninet Dangirani, CFP® mengungkap beberapa strateginya.
6 Cara Siapkan Dana Pendidikan Anak
Ada pun beberapa cara yang hendaknya dilakukan antara lain :
1. Pastikan Cashflow Bulanan sudah Aman
Cashflow keuangan didefinisikan sebagai kestabilan arus kas pada periode tertentu, biasanya diukur dalam periode satu bulan. Ketika melihat arus kas ini, kita bisa menganalisis kembali berbagai hal yang kerap membuat arusnya tak seimbang, misalnya saja karena pengeluaran yang terlalu besar.
Keuangan yang sehat akan melihat tingkat cashflow bulanan tersebut. Bila pengeluaran lebih besar daripada pemasukan, hendaknya kita menganalisis lagi dan mencari solusinya.
Bila hal ini terjadi, Ninet menyarankan agar keluarga bisa menahan beberapa pengeluaran yang tidak terlalu penting. Dana yang biasanya dikeluarkan untuk pengeluaran tersebut bisa mulai dialokasikan untuk menabung dana Pendidikan anak.
“List pengeluaran bulanan bisa ditunda untuk memenuhi kebutuhan tambahan saat anak kembali ke sekolah,” ungkapnya.
Artikel Terkait : 5 Kesalahan yang Masih Dilakukan Saat Siapkan Dana Pendidikan Anak
2. Mencatat dan Menyusun Kembali Anggaran Bulanan
Agar bisa meninjau tingkat cashflow, tentu kita sebaiknya memiliki catatan anggaran per bulannya. Mulai dari pemasukan, pengeluaran, hingga rencana anggaran untuk bulan berikutnya sebaiknya konsisten dilakukan.
Saat anak kembali ke sekolah, akan ada berbagai kebutuhan lain yang berbeda ketika pembelajaran melalui daring. Mulai dari sepatu, tas, alat tulis, dan perlengkapan lainnya akan dibutuhkan si kecil.
Nah, sudah waktunya nih mempersiapkan anggaran untuk berbagai perlengkapan tersebut. Prioritaskan hal yang memang mendesak dan menjadi kebutuhan utama.
Akan tetapi, perencanaan anggaran dan realisasi ini harus sesuai dengan kemampuan finansial, ya. Ninet mengingatkan jangan sampai kita terlalu memaksakan keinginan anak bila memang belum sesuai anggaran.
3. Buat Rencana Jangka Pendek
Keperluan setiap anak bisa berbeda-beda bergantung dari jenjang pendidikannya. Perencanaan keuangan pun hendaknya disesuaikan dengan jenjang dan tujuan jenjang pendidikan.
Dalam merencanakannya, hendaknya kita menentukan rencana jangka pendek dan jangka panjang. Jangka pendek ini misalnya saja menentukan berbagai kebutuhan anak selama satu atau dua semester di tahun ajaran.
Ninet menyarankan agar orangtua menuliskan daftar kebutuhan yang harus dibayar, selain membayar uang SPP beserta norminalnya. Sesuaikan juga dengan berbagai kegiatan anak, misalnya bila ia mengikuti ekstrakurikuler maupun les di luar sekolah.
Hal ini bertujuan agar Anda memiliki gambaran dalam waktu dekat mengenai pengeluaran untuk dana pendidikan. Selain itu, mencatat rencana pengeluaran penting untuk menghindari kebocoran kebutuhan yang tak terduga.
Artikel Terkait : 6 Pilihan Investasi untuk Biaya Pendidikan Anak
4. Siapkan Juga Rencana Jangka Panjang
Bila sudah mantap menyiapkan rencana jangka pendek, Parents bisa melanjutkan untuk menyiapkan rencana jangka panjang. Tak ada salahnya menyiapkan dana pendidikan untuk kuliah si kecil meskipun ia masih duduk di bangka sekolah dasar.
Bukan tanpa alasan, persiapan yang dilakukan jauh-jauh hari menurut Ninet bisa membantu meringankan pengeluaran Anda di masa mendatang.
“Semakin lama waktu menabung, semakin panjang masa uang untuk berkembang,” ungkap Ninet. Persiapan matang dari jauh hari juga dilakukan agar menghindari berutang untuk biaya pendidikan.
5. Tetap Siapkan Dana Darurat
Parents, di masa yang penuh ketidakpastian ini hendaknya kita banyak bersiaga. Secara keuangan, hendaknya kita tetap mengumpulkan dana darurat untuk berbagai kebutuhan yang mendesak, terutama bila anak mulai kembali ke sekolah.
Besaran dana darurat ini bisa berbeda-beda tiap keluarga. Para perencana keuangan menyarankan untuk menyiapkan minimal tiga kali pengeluaran rutin bulanan per anggota keluarga.
Menyiapkan dana darurat ini bisa berproses, Parents. Anda bisa menyisihkan dengan nominal tertentu dari penghasilan tiap bulannya.
Artikel Terkait : Ingin menabung untuk sekolah anak? Ini 5 rekomendasi tabungan pendidikan terpercaya
6. Mulai Berinvestasi
Bila keseluruhan langkah di atas sudah dijalani hingga dana darurat yang sudah siap, Anda bisa merealisasikan rencana keuangan lebih efektif dengan mulai berinvestasi. Saat berinvestasi, uang yang akan bekerja dan bertumbuh. Pendapatan yang didapatkan secara pasif ini bisa membantu Anda mencapai tujuan keuangan dengan lebih efektif dan efisien.
Namun, saat hendak mulai berinvestasi pastikan Anda memilih produk yang aman, disesuaikan dengan tujuan, memahami profil risiko, dan mengetahui betul seluk-beluk dari investasi tersebut.
Nah Parents itulah berbaagi kiat yang bisa diterapkan. Sudahkah Anda mulai merencanakan pendidikan untuk buah hati?
Baca Juga :
4 Alasan Penting Kehadiran Ayah untuk Keberhasilan Pendidikan Si Kecil
id.theasianparent.com/tabungan-pendidikan-dengan-penghasilan-umr
5 Tips Merencanakan Biaya Pendidikan Anak agar Bisa Sekolah Setinggi Mungkin