Mahalnya biaya pendidikan anak menuntut orangtua untuk menabung lebih
Mahalnya biaya pendidikan dan kenaikan yang terus terjadi menuntut orangtua harus jeli dalam melakukan investasi untuk memenuhi biaya pendidikan anak.
Apakah kenaikan biaya pendidikan sebesar 10-15% per tahun bisa diatasi dengan menabung saja? Berikut alternatif investasi untuk biaya pendidikan anak
1. Tabungan pendidikan
Tabungan pendidikan adalah cara paling mudah yang dapat dilakukan untuk menabung biaya pendidikan anak.
Karena jenis tabungan ini sangat cocok untuk mengelola biaya pendidikan yang sifatnya rutin seperti membayar kursus, membeli buku dan membayar SPP.
Namun, tabungan pendidikan kurang menguntungkan untuk investasi jangka panjang. Hal ini karena bunga yang diberikan sangat kecil (2-3% per tahun) dibanding dengan kenaikan biaya pendidikan tiap tahun nya.
2. Deposito
Deposito hampir sama dengan tabungan. Bedanya, bunga deposito lebih tinggi (4-6% per tahun) dan tidak dapat diambil sewaktu-waktu.
Penarikan deposito hanya bisa dilakukan dalam jangka waktu tertentu, 1 bulan, 3 bulan, atau 1 tahun tergantung perjanjian.
Saat membuka deposito di bank minta kepada petugas bank untuk memilih program auto roll over.
Program ini berguna karena otomatis bunga yang diperoleh bulan berikutnya akan ditambahkan ke dana deposito, sehingga setiap bulan dana deposito dan bunga deposito bertambah.
Jika merujuk pada kenaikan biaya pendidikan sebesar 10-15% per tahun, deposito belum bisa dijadikan pilihan investasi tabungan pendidikan jangka panjang.
Anda bisa membuka deposito untuk tujuan pembiayaan jangka pendek, seperti biaya bimbingan belajar yang harus di bayarkan tahunan.
3. Asuransi pendidikan
Sesuai dengan namanya, asuransi adalah proteksi. Pemilik asuransi adalah orangtua. Artinya, jika terjadi resiko pada orangtua, maka anak akan tetap mendapatkan dana pendidikan sesuai dengan akad yang disepakati tanpa membayar premi lagi.
Jika sudah berniat segera buat asuransi karena premi dipengaruhi oleh usia dan kondisi kesehatan orangtua.
Saat ini banyak sekali jenis asuransi.
Konsultasikan dengan agen asuransi tentang premi dan kebutuhan dana pendidikan yang Anda perlukan.
Sebaiknya pertimbangkan lebih lanjut jika ada tenaga pemasar menawarkan produk asuransi sekaligus investasi (unit link). Perhitungkan apakah premi dan investasi yang Anda keluarkan sebanding dengan hasil yang nanti akan diperoleh.
4. Reksadana
Reksadana merupakan sebuah investasi yang dikelola oleh perusahaan manajemen investasi. Menabung dengan reksadana merupakan produk investasi jangka panjang yang mampu memberikan hasil tinggi bahkan lebih tinggi dari kenaikan biaya pendidikan anak.
Reksadana sangat fleksibel, dapat dibeli kapan saja dan dijual kapan saja sesuai dengan ketentuan yang berlaku di prospektus.
Dibalik hasil yang tinggi dari reksadana, investasi ini juga memunyai risiko yang tergantung dari jenisnya. Jenis reksadana antara lain pasar uang dan saham.
Untuk mengetahui lebih jauh tentang reksadana, Parents bisa akses www.portalreksadana.com.
5. Emas
Emas adalah investasi yang dilakukan orang sejak jaman dahulu. Orang jaman dahulu senang sekali menyimpan emas karena nilainya yang liquid dan harganya relatif stabil.
Jika berniat berinvestasi emas untuk biaya pendidikan anak, segera lakukan karena emas termasuk investasi jangka panjang. Sebelum membeli emas ketahui terlebih dahulu fluktuasi harga emas.
Sebaiknya menyimpan emas batangan yang memiliki kadar 99% daripada emas dalam bentuk perhiasan.
Saat ini emas tidak hanya ditemukan di toko emas. PT Pegadaian, Bank dan produsen emas seperti PT. Aneka Tambang juga telah menjual emas dengan cara yang sangat mudah.
Berinvestasi emas pun sekarang juga tidak harus menunggu mempunyai cukup uang. PT. Pegadaian menyediakan program cicilan kepemilikan emas batangan dengan bunga.
6. Properti
Investasi properti sering juga dilakukan oleh orang jaman dahulu karena selain mempunyai resiko yang kecil juga sangat berpotensi menghasilkan yang sangat besar.
Nilai jual tanah tidak pernah turun. Lebih bagus lagi Anda mempunyai informasi tentang lahan terpencil yang mempunyai potensi berkembang ke depannya.
Jika Anda punya cukup dana, lakukan pembelian dengan tunai. Jika tidak ajukan KPR dengan cicilan yang tidak mengganggu cash flow atau sesuaikan dengan bujet tabungan pendidikan.
Rumahnya bisa Anda sewakan sebagai tabungan atau biaya pendidikan anak saat ini. Selanjutnya jika telah mendekati biaya ke perguruan tinggi, Anda bisa menjualnya.
Parents, semoga ulasan tentang pilihan investasi biaya pendidikan di atas menambah pengetahuan kita.
Baca juga :
Tabungan Pendidikan atau Asuransi Pendidikan, Mana yang Terbaik
Merencanakan Tabungan Pendidikan dengan Hasil UMR, Mungkinkah?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.