Tak ada yang bisa menggantikan peran pentingnya orangtua dalam kehidupan anak. Baik peran orangtua dalam kesehatan anak, peran orangtua dalam pendidikan anak, dan lain sebagainya.
Dalam artikel ini, kami akan lebih banyak membahas mengenai peran orangtua dalam pendidikan anak. Terutama peran ayah.
Peran orangtua dalam pendidikan anak
Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa ayah memiliki peran yang cukup penting dan tidak akan tergantikan dalam kehidupan anak.
Ketiadaan sosok seorang ayah dapat mengakibatkan konsekuensi negatif yang dapat memengaruhi semua area kehidupan seorang anak. Salah satunya ialah pendidikan anak.
Anak-anak yang mendapatkan perhatian penuh dari sosok ayah cenderung mencapai keberhasilan akademik secara keseluruhan, IQ yang lebih tinggi, dan sikap yang lebih baik ketika di sekolah.
Sedangkan mereka yang tidak mendapatkan hal itu cenderung putus sekolah, gagal naik kelas, dan memiliki masalah perilaku yang buruk.
Najeela Shihab seorang praktisi parenting menyebutkan ada 4 peran penting ayah pada anak:
1. Player (teman bermain anak)
Ayah memiliki peran penting sebagai teman bermain bagi anak-anak. Dengan bermain, ayah dan anak bisa lebih merasa nyaman antara satu sama lain dan saling membangun ikatan.
Semakin sering ayah bermain dengan anaknya maka semakin berkualitas pula mental anak.
2. Pelindung
Setiap ayah memiliki naluri untuk melindungi anaknya sejak lahir. Namun selain melindungi, ia juga memiliki peran penting untuk mengajarkan anak melindungi diri sendiri karena orangtua tidak mungkin bersama anak setiap waktu.
Sebagai pelindung, mereka perlu berusaha untuk mengenali dunia anak. Semakin ayah mengenali dunia anak, maka semakin mudah seorang ayah menjalin hubungan dan koneksi dengan anak-anaknya.
3. Pendidik
Mau tak mau ayah harus bisa menjalankan peran sebagai guru dan sumber pengetahuan untuk anak. Di sini ayah tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga memelihara rasa ingin tahu yang dimiliki anak.
Biasanya ayah akan jauh lebih baik saat mengajarkan ABCD (Ally/sebagai teman, Boundaries/memberi batasan, Challenge/Memberikan tantangan, Dreams/Memberikan mimpi) daripada ibu.
4. Membantu ibu
Ayah dan ibu harus bekerjasama untuk menjaga dan mendidik anak. Sebagai pasangan, ayah diharapkan tidak bergantung pada ibu.
Maka peraturan rumah tangga untuk anak pun perlu disepakati bersama dan tidak boleh berseberangan.
Cara agar ayah dapat terlibat aktif dalam pendidikan anak
Ada begitu banyak cara untuk mendekatkan ayah terlibat aktif dalam pendidikan anak. Tidak hanya semata-mata membantu anak memahami pelajaran sekolahnya atau mengantar dan menjemput anak di sekolah.
Namun juga dengan melakukan beberapa hal berikut ini:
1. Membacakan cerita sebelum tidur
Cari tahu dari guru anak tentang topik apa yang sedang mereka bahas di sekolah. Kemudian pergilah ke toko buku atau perpustakaan untuk mencari buku dengan topik tersebut.
Tak perlu buku dengan bahasan yang berat, cukup buku dengan bahasan yang mirip.
Cobalah bacakan buku tersebut sebelum anak tidur. Anda juga bisa mengajaknya berdiskusi tentang topik tersebut.
Hal ini akan mengembangkan kebiasaan membaca yang sehat setiap malam, membuka komunikasi tentang sekolah dan pembelajaran anak, serta menciptakan kenangan yang istimewa baik di benak anak maupun ayah.
2. Eksplorasi di akhir pekan
Bila hari kerja membuat ayah terlalu sibuk untuk terlibat dengan kegiatan sekolah anak. Maka rencanakan sesuatu di akhir pekan.
Anda bisa mengajak anak bertamasya atau melakukan petualangan yang berkaitan dengan pelajarannya di sekolah. Ini akan membuat anak bersemangat dan belajar secara bersamaan.
3. Peran orangtua dalam pendidikan anak, Mengantar anak ke sekolah
Pagi hari seringkali menjadi waktu yang sibuk untuk Anda. Namun sebisa mungkin, cobalah untuk mengantar anak-anak ke sekolah.
Di sela-sela perjalanan, Anda bisa mengajaknya berbicara tentang berbagai hal. Entah itu rencana yang akan dilakukan anak pada hari itu atau sekedar games apa yang sedang diminati anak.
Bila memungkinkan, cobalah untuk mengantarkan anak hingga ke dalam kelasnya. Anda juga bisa mendekatkan diri dengan guru atau teman-teman di s3kolahnya.
Namun bila Ayah tidak bisa melakukannya di pagi hari. Anda mungkin bisa memberikannya kejutan dengan mengunjunginya saat jam makan siang.
4. Memperbanyak waktu bersama
Pekerjaan yang banyak dan lalu lintas yang padat mungkin akan membuat Anda sering telat pulang ke rumah. Anda mungkin tidak bisa mencurahkan perhatian penuh untuk membantu pekerjaan rumah anak di malam hari.
Namun sebisa mungkin, usahakan Anda tetap memiliki waktu untuk duduk bersama, berdampingan, dan menunjukan kepada mereka bahwa mereka adalah penting.
Anda juga bisa mengajak anak melakukan hal-hal sederhana bersama. Misalnya, makan malam bersama, membersihkan rumah bersama, atau sikat gigi bersama ketika hendak tidur.
Itu dapat membuat anak merasa berharga dan dengan mudah menceritakan pengalamannya hari itu.
***
Baca juga
20 Saran Dari Para Ayah Untuk Setiap Ayah Baru
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.