Anak-anak memang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Memasuki usia emas, pikiran mereka biasanya mulai dipenuhi berbagai pertanyaan, termasuk darimana asal-usul datangnya bayi. Nah, kalau sudah begini, bagaimana cara menjelaskan asal-usul bayi pada anak?
Terkadang, pertanyaan dari anak-anak memang membuat orang tua kebingungan. Beberapa orang tua bahkan memilih untuk tidak menjawabnya dengan cara mengalihkan topik pembicaraan, berjanji menjawabnya di waktu lain, atau malah memarahi anak.
Ini tentu bukan sikap yang baik. Psikolog Vera Itabiliana menegaskan, orang tua harus menjawab pertanyaan anak, betapapun aneh pertanyaan itu. Apabila orang tua ingin menunda, menurutnya, orang tua harus memberi tahu kapan pastinya pertanyaan itu akan dijawab.
“Pada prinsipnya, ketika anak bertanya, maka harus dijawab. Enggak bisa ketika umur 20 baru diceritakan,” kata Vera seperti dikutip dari Liputan6.com.
Lalu, bagaimana ya Bun cara menjelaskan asal muasal bayi pada anak?
Cara Menjelaskan Asal Usul Bayi pada Anak
Suatu waktu anak Anda mendadak bertanya,”Bunda, dari mana sih asalnya bayi?” lalu apa yang akan Anda lakukan?
Hampir sebagian besar anak menyimpan pertanyaan semacam ini ketika ia mulai aktif berpikir. Pada awalnya, Parents mungkin akan merasa gugup untuk menjawabnya karena seperti yang kita tahu, seks masih menjadi sesuatu yang tabu untuk dibicarakan terlebih di depan anak-anak.
Pada dasarnya ada beberapa tips dan trik untuk menjawab pertanyaan ini. Parents bisa juga menjawab dengan membalik pertanyaan seperti, “Menurut kamu bagaimana caranya?”
Pertanyaan ini memicu anak berpikir kembali sekaligus juga memberitahu orang tua tentang sejauh mana pemahaman anak terhadap seks.
Nah, selebihnya Parents bisa menyimak tips dan trik di bawah ini tentang bagaimana cara menjelaskan asal-usul bayi pada anak seperti dirangkum dari Wikihow.
1. Sampaikan yang Sejujurnya
Sudah saatnya Anda menjawab segala pertanyaan yang dilontarkan oleh anak dengan jawaban jujur. Tak perlu menjelaskan informasi secara detail apabila dirasa belum cukup umur. Yang terpenting, jawablah dengan jujur. Jangan mengarang cerita burung bangau atau yang semacamnya.
Misalnya, Anda bisa menjawab seperti, “Bunda membesarkan adik bayi di dalam rahim yang letaknya ada di perut.”
2. Gunakan Bahasa yang Mudah Dimengerti oleh Anak
Saatnya mencari padanan kata untuk sperma dan ovum. Umumnya, anak usia 6 tahun ke bawah belum tahu banyak tentang seks. Jadi, jika mereka mendadak bertanya tentang asal-usul bayi, jelaskan dengan jujur namun dengan bahasa yang mudah.
Parents bisa mengganti kata sperma dengan benih serta kata ovum dengan telur.
Misalnya seperti, “Adik tahu kan kalau tanaman berasal dari benih? Bayi juga berasal dari benih. Ayah punya benih, sedangkan ibu punya telur. Keduanya bergabung dan tumbuh di dalam perut yang mana nanti setelah 9 bulan akan keluar menjadi bayi.”
3. Cara Menjelaskan Asal-usul Bayi pada Anak dengan Menggunakan Sumber
Sumber: Shutterstock
Parents bisa mencari rujukan untuk membantu menjelaskan pada anak tentang dari mana datangnya bayi. Bisa melalui buku, situs online, atau bahkan video pada YouTube. Tentu saja, semua harus dilakukan dengan bimbingan yang ketat dari orang tua ya. Jangan biarkan anak mencari tahu sendiri karena pemahamannya bisa keliru.
4. Cara Menjelaskan Asal Usul Bayi: Gunakan Istilah yang Tepat
Anda memang dituntut untuk menjelaskan dengan bahasa yang mudah, namun tetap memakai istilah yang tepat. Jangan ragu untuk menyebut penis, vagina, rahim, dan lain-lain. Ini adalah bagian dari pendidikan seks sejak dini.
Ketahuilah bahwa pendidikan seks yang komprehensif justru akan berdampak baik bagi anak. Anda bisa memulainya dengan menjawab pertanyaannya yang berkaitan dengan asal-usul bayi.
Kami tahu, seks masih tabu di negara kita. Namun, percayalah ini tidak seperti yang dipikirkan banyak orang. Menyebut penis, vagina, atau rahim tanpa merasa malu menumbuhkan sikap menghargai diri sendiri pada anak.
Lagipula, bagaimanapun juga bukankah ketiga hal tersebut adalah organ tubuh sama seperti jantung, paru-paru, dan lainnya? Jadi buang jauh-jauh pikiran negatif.
5. Jangan Memotong Topik Pembicaraan
Terkadang, karena merasa tidak nyaman, orang tua cenderung memotong percakapan tentang seks. Jangan lakukan hal ini.
Sebaiknya, tunggu sampai ia benar-benar puas dengan jawaban yang diperoleh. Sebaliknya, kalau ia merasa bosan, jangan paksakan untuk menjelaskan topik ini dalam sekali duduk. Ikuti saja alurnya. Biarkan topik pembicaraan mengalir apa adanya.
6. Bimbing Anak Memahami Kehamilan
Bagaimana caranya? Anda bisa mengajaknya pergi melakukan USG. Tunjukkan bahwa sesuatu yang bergerak-gerak di dalam perut ibunya adalah bayi. Anda juga bisa mengizinkan si kecil memegang perut ibunya ketika janin mulai menendang-nendang atau bergerak-gerak.
Dengan demikian, hal-hal ini akan membantunya memahami lebih jauh tentang apa itu kehamilan.
***
Nah, Parents, tidak sulit bukan menjelaskan pada anak tentang asal-usul bayi? Ingat ya, jangan mengalihkan topik pembicaraan atau memotong percakapan. Persiapkan diri Anda karena pertanyaan ini bisa terlontar kapan saja. Yuk jalin diskusi yang sehat dengan si kecil sejak dini!
Baca juga:
Buku IPA SD Berkonten 'Vulgar' Disita Polisi, ini Tanggapan Netizen
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.