Bersiap Sekolah dan Bertemu Orang Baru, Ajarkan Anak Cara Menghadapi New Normal!

Nomor satu yang harus disiapkan orang tua menemani anak-anak menghadapi new normal adalah peka terhadap kondisi anak.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Beberapa waktu lalu, pemerintah telah mengumumkan bahwa Indonesia akan kembali bersiap menghadapi kebiasaan baru (new normal) pascapandemi COVID-19 atau masa transisi. Sebagian sektor kehidupan pun sudah berjalan seperti sediakala. Kendati demikian, masyarakat tetap perlu beradaptasi dan mengetahui cara menghadapi new normal, termasuk anak-anak.

Nyatanya, pandemi membuat anak-anak mengalami perubahan perilaku sosial-emosi. Sebuah survei yang dilakukan terhadap sekitar 1.200 orang tua dengan anak usia di bawah 5 tahun menunjukkan bahwa 31,7% orang tua menjawab bahwa si kecil menangis setiap bertemu orang baru.

Sedangkan 14,8% orang tua menjawab bahwa si kecil terlambat berbicara, serta 13% orang tua menjawab si kecil belum bisa merespons orang lain. Berbagai kendala yang mungkin dialami anak-anak saat memasuki masa transisi dari pandemi ke pascapandemi. Di antaranya 388 dari 1232 responden orang tua (31,5%) merasa si kecil belum terbiasa berinteraksi dengan orang lain sebagai dampak dari situasi pandemi. 

Artikel Terkait: Intip Cara Mengoptimalkan Tumbuh Kembang Anak di Fase New Normal Sesuai Usianya, Yuk!

Cara Mengahadapi New Normal Berdasarkan Saran Psikolog

Nadya Pramesrani, M.Psi, Psikolog Keluarga di Rumah Dandelion mengatakan, memasuki masa transisi kebiasaan baru pascapandemi tentunya membutuhkan adaptasi dan penyesuaian terhadap rutinitas dalam kehidupan keluarga. Terutama bila si kecil mulai kembali beraktivitas di luar rumah. 

“Sangat penting bagi orang tua dan anak untuk senyaman mungkin bertransisi dan beradaptasi dalam situasi pascapandemi sehingga dapat mengurangi rasa stres pada orang tua dan meningkatkan rasa percaya diri pada anak.

Ada beragam kiat yang dapat dilakukan orang tua dalam memulai kebiasaan baru memasuki pascapandemi. Di antaranya dengan membangun struktur pada anak dengan cara menerapkan rutinitas yang teratur.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Dengan menerapkan struktur, anak akan lebih memahami batasan dalam berperilaku, mampu mengendalikan diri, memiliki sikap disiplin dan mandiri,” ujarnya dalam acara virtual press conference bertajuk ‘Bebelac Rayakan Hari Anak Hebat Nasional dan Dukung Tumbuh Kembang Si Kecil Memasuki Masa Transisi Pasca Pandemi’, Kamis (21/07).

Untuk itu, Parents dan anak-anak diharapkan dapat mengetahui cara menghadapi new normal yang baik dan benar, agar kehidupan dapat berjalan dengan nyaman dan aman.

“Nomor satu yang harus dipersiapkan orang tua untuk menemani anak-anak menghadapi new normal adalah peka terhadap kondisi anak. Cari yang menjadi masalah pada si kecil, sehingga kita tahu cara menghadapinya itu bagaimana,” terang Nadya.

“Dengan memahami kondisi si kecil dan berangsur membaiknya kondisi pandemi saat ini, orang tua mendapatkan kesempatan untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak, terutama di aspek sosial-emosional, dan motorik. Dua aspek ini yang banyak mengalami keterlambatan perkembangan selama pandemi,” tambahnya.

Artikel Terkait: Tips Cerdas Hadapi New Normal, Ikuti Cara Berikut

Cara Menghadapi New Normal bagi Anak-Anak

Nadya memberikan sedikit tips bagi orang tua agar anak berani menghadapi kehidupan nyata era new normal, seperti teman, sekolah, dan orang lain di masa transisi.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

1. Pemberian Asupan Nutrisi

Pemberian asupan nutrisi yang tepat adalah cara utama agar anak siap menghadapi kehidupan nyata. Dokter Spesialis Anak-Konsultan Gastrohepatologi, dr. Frieda Handayani Kawanto, Sp.A(K) menjelaskan, agar si kecil dapat tumbuh dan berkembang secara optimal, orang tua perlu memastikan kesehatan pencernaan si kecil terjaga.

“Karena pencernaan yang sehat dan kemampuan berpikir yang baik akan berpengaruh pada suasana hati anak sehingga ia siap untuk beraktivitas dan kembali bersosialisasi dengan lingkungannya,” ujarnya ditemui dalam acara yang sama.

2. Tetapkan Struktur dan Rutinitas Baru

Orang tua diharapkan dapat menetapkan struktur dan rutinitas baru yang sesuai dengan perubahan yang terjadi. 

“Struktur dan rutinitas ini membantu anak-anak untuk merasa aman dan mempermudah mereka dalam beradaptasi,” ungkap Nadya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

3. Ajarkan Anak Stimulasi Kreatif

Stimulasi kreatif di rumah yang diberikan melalui kerja sama antar orang tua wajib dibangun. Misalnya, melalui kegiatan bermain yang menyenangkan, terstruktur, dan memiliki tujuan.

“Tidak hanya memastikan kesehatan pencernaan si kecil terjaga, tetapi orang tua juga harus membekali si kecil dengan memberikan stimulasi yang optimal untuk mengasah keterampilan motorik, bahasa, dan sosial emosional agar ia memiliki keterampilan yang lengkap dan tumbuh menjadi anak hebat,” ungkap dr. Frieda.

4. Cara Menghadapi New Normal dengan Latih Anak Bergerak Aktif

Memberikan anak bergerak aktif dapat menjadikannya individu yang sehat dan berani. Setidaknya, ajak anak-anak untuk bergerak aktif atau berolahraga selama 300 menit per hari. 

Dokter Frieda menuturkan, olahraga berpengaruh terhadap rangsangan otak. Dengan begitu, anak tumbuh menjadi pribadi yang happy, fokus belajar, menerima pelajaran dengan baik, memiliki sistem imun yang kuat atau jarang sakit, dan senang membantu teman.

Artikel Terkait: 5 Jenis Olahraga yang Bisa Dilakukan di Rumah Bersama Anak

5. Ajak Anak Berinteraksi

Interaksi dua arah bertujuan untuk mengembangkan social-emotional skills dan melatih kebaikan dalam diri anak. Contohnya, orang tua selalu melibatkan anak untuk mengambil keputusan masing-masing. Dengan cara tersebut, nalar anak akan semakin terasah dan lebih matang.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

6. Ajak Anak Lihat Sekeliling, Termasuk Cara Menghadapi Kondisi New Normal

Mengajak anak melihat sekeliling tentang apakah ada yang butuh bantuan dan bagaimana cara membantunya adalah hal yang perlu diajarkan sejak dini. Misalnya, membantu ibu menulis daftar belanja, membantu ayah membersihkan lemari baju, dan sebagainya.

Nah, itu dia, Bun, beberapa cara menghadapi new normal yang dapat diajarkan pada anak-anak sejak sekarang. Terlebih bagi si kecil yang mulai kembali masuk sekolah dan bertemu dengan orang-orang baru di sekitar mereka. Semoga informasi di atas dapat bermanfaat, ya, Parents!

Baca juga:

id.theasianparent.com/taman-pendidikan-alquran

id.theasianparent.com/mempersiapkan-anak-sekolah

id.theasianparent.com/keterampilan-sosial-anak-setelah-pandemi

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan