X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
  • Korea Update
  • Hidrasi Keluarga
  • Cari nama bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
    • Korea Update
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Aku Hamil
    • Tips Kehamilan
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Project Sidekicks
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Usia Sekolah
    • Praremaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Videos
    • Kata Pakar Parenting
    • Plesiran Ramah Anak
    • Pilihan Parents
    • Kisah Keluarga
    • Kesehatan
    • Kehamilan
    • Event
    • Tumbuh Kembang
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP

Gunakan Mobile Banking, Waspada Jangan Sampai Dibobol!

Bacaan 6 menit
Gunakan Mobile Banking, Waspada Jangan Sampai Dibobol!Gunakan Mobile Banking, Waspada Jangan Sampai Dibobol!

Berikut cara aman menggunakannya

Semakin banyak nasabah bank yang memanfaatkan layanan mobile banking karena pembatasan mobilitas untuk memutus mata rantai penularan virus corona baru. Namun, banyak orang yang kurang memperhatikan cara menggunakan mobile banking yang aman.

Dilansir dari Bank Rate, belum lama ini, FBI memperingatkan bahwa menggunakan mobile banking yang tidak aman dapat membahayakan para nasabah. Peretas dapat membobol dan mengeksploitasi data yang dimiliki nasabah, beserta uang yang dimilikinya, termasuk menggunakan aplikasi perbankan palsu.

Artikel terkait: Praktis, 7 Tips Menabung Harian yang Bisa Dilakukan Siapa Saja

Nah, kali ini, kami akan membahas seluk beluk dan cara menggunakan mobile banking yang aman. Dengan demikian, Parents tidak tak perlu khawatir akan dibobol oleh peretas.

Keamanan Transaksi Melalui Mobile Banking

Cara menggunakan mobile banking

Pada dasarnya, para pakar keamanan siber mengatakan bahwa  layanan mobile banking cukup aman dan dapat memberikan kenyamanan pada nasabah. Meski demikian, nasabah perlu melakukan beberapa tindakan pencegahan untuk memberikan keamanan ekstra.

Sebelum memasang aplikasi  di gawai, para ahli keamanan siber menekankan untuk para nasabah agar mengunduh aplikasi yang benar-benar aman dan dikeluarkan resmi oleh bank penyedia. Misalnya, jika Parents adalah pengguna bank BCA, pastikan bahwa aplikasi yang terpasang memang dikeluarkan oleh bank BCA.

Jika kesulitan, Parents bisa meminta bantuan customer service bank. Selain itu, Parents juga mengunjungi laman resmi bank dan mencari tahu aplikasi yang disediakan oleh bank. Biasanya, laman untuk mengunduh aplikasi tersebut sudah tersedia di laman resminya.

Artikel terkait: 5 Rekomendasi Tabungan Anak, Bantu Ajarkan si Kecil Menabung Sejak Dini

Jenis Serangan Siber yang Biasanya Dilakukan Peretas

Gunakan Mobile Banking, Waspada Jangan Sampai Dibobol!

Ada banyak cara peretas untuk melakukan pembobolan pada layanan mobile banking nasabah sebuah bank. Namun, FBI membagi ada dua jenis serangan yang sering kali terjadi, yakni sebagai berikut.

Trojan berbasis perbankan

Trojan berbasis perbankan adalah aplikasi tidak resmi yang biasanya mengelabui nasabah. Iklan aplikasi ini biasanya dipasang pada gim atau aplikasi sejenis. Ketika seseorang bermain gim atau menggunakan aplikasi tertentu, biasanya ia akan ditawari untuk mengeklik suatu laman yang berasal dari sumber tidak resmi.

Setelah nasabah diarahkan ke sebuah laman asing yang tidak resmi, ia akan diminta untuk login menggunakan akun mobile banking asli. Kemudian, para peretas pun tak segan untuk mengeksploitasi dan mengambil alih segala aktivitas perbankan yang dilakukan oleh nasabah. 

Selain iklan di laman aplikasi, tawaran ini juga biasanya dikirim melalui pesan singkat, surel, atau WhatsApp. Nasabah biasanya akan mengeklik tautan tersebut dan meminta untuk mengisi akun bank. Setelah itu, datanya pun direkam dan dieksploitasi oleh peretas.

Aplikasi Perbankan Palsu

Aplikasi perbankan palsu adalah ancaman besar lainnya. Mereka terlihat seperti aplikasi nyata dari bank-bank besar dan dirancang untuk mengelabui pengguna agar memasukkan kredensial login. Menurut FBI, teknik peretasan ini mewakili salah satu sektor penipuan berbasis ponsel yang paling cepat berkembang.

Artikel terkait: Simak Tips Memilih KPR Berikut Agar Anda Tak Tertimpa Masalah di Masa Mendatang

Cara Menggunakan Mobile Banking yang Aman

Cara menggunakan mobile banking

Selain melalui serangan siber demikian, sebenarnya ancaman akan peretas ada di mana-mana, termasuk bisa berasal dari pegawai bank yang mungkin tampak ramah. Bisa jadi, petugas bank secara ilegal meminta data-data akun perbankan Parents, lalu mengeksploitasinya.

Selain itu, ada potensi keamanan siber yang memang tetap membayangi yang meliputi kerentanan dalam hal enkripsi, kode, dan transmisi informasi. Meski demikian, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko tersebut. 

1. Unduh aplikasi perbankan terverifikasi melalui laman resmi bank

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, usahakan untuk memasang aplikasi perbankan remi yang disediakan oleh pihak perbankan. Jika banyak aplikasi palsu dan Parents bingung mengidentifikasikannya, silakan kunjungi laman resmi dan cari tautan yang mengarah pada unduh aplikasi mobile banking resmi mereka.

Jika bingung, silakan meminta bantuan customer service bank. Namun, perlu diingat bahwa Parents tidak boleh memberikan user dan pin mobile banking kepada mereka, ya!

2. Pastikan bank menggunakan otentikasi ganda

Otentikasi ganda mengharuskan pelanggan untuk menggunakan tidak hanya kata sandi atau PIN untuk masuk ke akun mereka, tetapi juga cara kedua untuk mengonfirmasi identitas mereka, seperti menggandakan kode yang telah dikirim melalui pesan teks ke ponsel mereka.

Para ahli keamanan siber mengatakan bahwa otentikasi ganda sangat meningkatkan keamanan, tetapi tidak 100 persen aman. Seseorang dapat memperoleh akses ke ponsel atau seseorang dapat mencegat lalu lintas pesan singkat untuk mendapatkan akses ke kode tersebut.

Artikel terkait: Tawarkan Banyak Keuntungan, Begini 7 Langkah Mudah Menabung di Bank

3. Gunakan kata sandi yang kuat

Salah satu cara terbaik untuk melindungi diri dari para peretas adalah dengan menggunakan kata sandi yang kuat, yakni berisi kombinasi huruf besar, huruf kecil, angka, dan simbol secara acak. Selain itu, jangan meminta browser untuk mengingat kata sandi tersebut.

Namun, para ahli siber menyarankan untuk menggunakan aplikasi atau software pengelola kata sandi yang memiliki reputasi baik. Parents bisa melakukan riset kecil untuk memilih aplikasi pengelola kata kata sandi yang direkomendasikan. 

4. Hindari menggunakan wi-fi publik

Saat menggunakan fasilitas wi-fi publik, Parents sebenarnya tidak berada di jaringan yang aman. Bisa jadi, seseorang yang berada dalam satu jaringan dengan Parents bertindak melakukan peretasan. Oleh karena itu, ketika menggunakan fasilitas wi-fi publik, hindari melakukan transaksi perbankan dalam bentuk apa pun. Selalu gunakan jaringan seluler atau wi-fi di rumah untuk melindungi informasi pribadi Parents.

5. Belajar memahami serangan phishing/smishing

Email phishing adalah tempat para penipu mencoba memanipulasi penerima untuk membocorkan informasi pribadi, sementara scammers smishing menggunakan umpan semacam itu dalam pesan teks.

Oleh karena itu, para ahli keamanan siber meminta pengguna untuk mengenal aplikasi perbankan yang resmi dan menaruh curiga pada tanda-tanda abnormal, seperti pop-up dan fitur abnormal lainnya. Bisa jadi, hal tersebut merupakan serangan phising/smishing.

6. Aktifkan pemberitahuan aktivitas perbankan apa pun

Parents bisa mengaktifkan fitur pemberitahuan aktivitas perbankan apa pun, baik melalui surel, pesan singkat, atau melalui platform lainnya. Pemberitahuan cepat ini membantu konsumen untuk mendeteksi potensi aktivitas penipuan, yang kemudian dapat ditangani secara dini.

Cerita mitra kami
Rahasia di Balik Kesuksesan Seorang Ibu Jalankan Usaha dan Mengurus Keuangan dengan Lancar
Rahasia di Balik Kesuksesan Seorang Ibu Jalankan Usaha dan Mengurus Keuangan dengan Lancar
Melangkah Lebih Jago Wujudkan Mimpi dalam Merintis Bisnis
Melangkah Lebih Jago Wujudkan Mimpi dalam Merintis Bisnis
Catat! 8 Hal Ini Perlu Dilakukan Agar Keuangan dan Relasi Keluarga Tetap Sehat
Catat! 8 Hal Ini Perlu Dilakukan Agar Keuangan dan Relasi Keluarga Tetap Sehat
Persiapan Sekolah untuk Anak Hebat, Ini 5 Cara Mengatur Dana Pendidikan Menurut Pakar
Persiapan Sekolah untuk Anak Hebat, Ini 5 Cara Mengatur Dana Pendidikan Menurut Pakar

Artikel terkait: 6 Tips Mengatur Cicilan Agar Tak Memberatkan dan Malah Terjerat Hutang

7. Log out setelah melakukan transaksi

Dilansir dari Discover, beberapa aplikasi yang dikeluarkan oleh pihak perbankan memang sudah memiliki fitur yang memungkinkan pengguna log out secara otomatis setelah ia keluar dari aplikasi.

Namun, ada beberapa aplikasi yang belum memiliki fitur ini. Jika demikian, lakukan log out secara manual setiap Parents selelai melakukan aktivitas perbankan apa pun. 

Apa yang Harus Dilakukan Jika Melakukan Kesalahan?

Gunakan Mobile Banking, Waspada Jangan Sampai Dibobol!

Jika Parents melakukan kesalahan dalam menggunakan mobile banking, sebaiknya jangan panik. Parents bisa melakukan beberapa hal berikut.

  • Ubah kata sandi baik berupa kata sandi surel, mobile banking, dan akun lainnya
  • Hubungi pihak bank untuk melakukan pemblokiran sementara terhadap mobile banking dan meminta petunjuk kepada customer service untuk langkah-langkah selanjutnya.

Demikian beberapa cara menggunakan mobile banking yang aman agar terlindungi dari ancaman peretas. Meski demikian, perlu diingat bahwa tips ini hanya tindakan preventif. Jadi tidak menjamin melindungi akun mobile banking Parents seutuhnya.

***

Baca juga:

id.theasianparent.com/tertipu-online-shop-blokir-rekening-nya-dengan-cara-ini

id.theasianparent.com/tips-edukasi-keuangan-ersa-mayori

id.theasianparent.com/cara-menabung-10-juta-dalam-3-bulan

 

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Galih Pangestu Jati

  • Halaman Depan
  • /
  • Keuangan
  • /
  • Gunakan Mobile Banking, Waspada Jangan Sampai Dibobol!
Bagikan:
  • 5 Cara Negosiasi Gaji Versi Samuel Ray, HR Professional

    5 Cara Negosiasi Gaji Versi Samuel Ray, HR Professional

  • Mengenal Investasi SBR011, Investasi Sekaligus Membangun Negeri

    Mengenal Investasi SBR011, Investasi Sekaligus Membangun Negeri

  • Cara Blokir Kartu ATM Tanpa Menghubungi Call Center Bank

    Cara Blokir Kartu ATM Tanpa Menghubungi Call Center Bank

app info
get app banner
  • 5 Cara Negosiasi Gaji Versi Samuel Ray, HR Professional

    5 Cara Negosiasi Gaji Versi Samuel Ray, HR Professional

  • Mengenal Investasi SBR011, Investasi Sekaligus Membangun Negeri

    Mengenal Investasi SBR011, Investasi Sekaligus Membangun Negeri

  • Cara Blokir Kartu ATM Tanpa Menghubungi Call Center Bank

    Cara Blokir Kartu ATM Tanpa Menghubungi Call Center Bank

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2022. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.