Bagaimana kondisi keluarga Parents, khususnya anak-anak, di situasi pandemi ini? Apakah Parents sudah menemukan aktivitas positif yang menyenangkan dan bisa dilakukan bersama-sama dengan seluruh anggota keluarga? Yuk, kita coba mendongeng untuk anak. Apa Parents sudah mengetahui cara kreatif mendongeng untuk anak?
Hasil dari riset Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KP3A) Republik Indonesia, anak-anak sudah mulai bosan di rumah karena tidak bisa bersekolah. Pandemi memang mengubah kebiasaan dan tentunya berat untuk anak serta orangtua.
Oleh karena itu, diharapkan orangtua bisa melakukan kegiatan yang positif bersama anak guna memanfaatkan waktu luang yang kita miliki saat ini. Salah satu caranya adalah mendongeng untuk anak.
Mendongeng untuk Stimulasi 5 Dimensi Perkembangan Anak
Menurut Asisten Deputi Pemenuhan Hak Anak Atas Pendidikan, Kreativitas, dan Budaya dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, Dra. Elvi Hendrani, M.Si, minat baca anak Indonesia berada di angkat 0,0001%.
Itu artinya dari 1000 anak Indonesia, hanya 1 anak yang senang membaca. Miris bukan?
Padahal membaca atau membacakan dongeng untuk anak dapat membangun karakter serta bisa menjadi salah satu metode efektif dalam pembelajaran.
Dongeng dapat menanamkan nilai-nilai yang baik seperti kejujuran, cinta budaya, meningkatkan kreatifitas untuk mengolah dan menyampaikan informasi untuk anak.
Dalam acara ‘Peluncuran Dongeng Aku dan Kau dari Nestle Dancow Nutritods, dijelaskan oleh Dra. Ratih Ibrahim, M.M, Psikolog Klinis, mendongeng juga bisa menstimulasi 5 dimensi perkembangan anak, yaitu sebagai berikut:
- Bahasa
Tentunya yang paling terlihat manfaatnya adalah kemampuan berbahasa anak. Dengan membaca dongeng, pemahaman anak mengenai berbagai kosa kata baru dan keterampilan berkomunikasinya akan meningkat.
- Kognitif
Anak akan dipenuhi rasa ingin tahu ketika kita membacakannnya dongeng. Kemampuan memecahkan masalah, berpikir kritis, dan daya imajinasinya akan turut berkembang.
- Motorik
Siapa sangka mendongeng juga bisa menstimulasi motorik halus dan kasar? Ketika si buah hati ikut membolak balik halaman dan menelusuri garis atau gambar di buku, motorik halusnya bisa terasah.Lalu dengan bermain peran mengikuti gerakan karakter di dalam dongeng yang dibacakan, motorik kasar anak akan terstimulasi.
- Sosialisasi
Waktu mendongeng bersama orangtua, buah hati akan ikut terstimulasi kecerdasan emosionalnya serta paham akan nilai serta norma sosial. Contohnya, apa saja perbuatan terpuji dan tercela. Lewat cerita tersebut anak juga bisa belajar mengekspresikan perasaan dan menumbuhkan empati terhadap sesama.
- Kesehatan
Dari dongeng, anak akan belajar pola hidup sehat, perilaku yang baik, serta nilai-nilai positif lainnya.
Cara Kreatif Mendongeng di Rumah untuk Anak
Apakah si kecil termasuk anak yang mudah bosan dan sepertinya kurang tertarik dengan kegiatan mendongeng? Ariyo Zidni, Pendongeng & Co-Founder Komunitas Ayo Dongeng Indonesia punya beberapa tips dan trik yang bisa diikuti oleh Parents di rumah.
“Dongeng itu kegiatan sederhana yang dilakukan Bunda kepada buah hatinya. Biasanya akan terjalin kedekatan fisik yang bisa menstimulasi tumbuh kembang buah hati. Ada kedekatan emosi dan psikologis.
Dongeng juga memiliki banyak value, ada nilai yang bisa ditransfer orangtua ke buah hatinya dalam cerita,” ungkap Ariyo yang lebih akrab disapa Kak Aio.
Nah, berikut ini adalah 3 cara kreatif mendongeng untuk anak di rumah yang dapat dipraktekkan.
1. Read Aloud atau Mendongeng Nyaring
Bacakan dongeng menggunakan kartu dongeng atau flash card, atau buku cerita konvensional. Namun untuk membuat suasana lebih menyenangkan dan seru, tirukanlah suara karakter yang ada di dalam cerita disertai dengan gestur tubuh dan mimik muka yang menggambarkan cerita tersebut.
Parents dapat membahas gambar dari cerita tersebut serta mengajak si kecil melihat bentuk-bentuknya.
2. Dongeng Kreasi, Cara Manfaatkan Benda di Rumah untuk Lebih Kreatif Mendongeng
Parents bisa menggunakan properti sederhana untuk membacakan dongeng dengan lebih seru. Manfaatkan benda-benda yang ada di rumah. Misalnya, membuat topeng karakter, boneka jari, atau origami. Boneka atau mainan milik anak juga bisa dimanfaatkan.
Melukis dan menggambar di atas kertas atau benda lainnya sesuai dengan cerita dongeng juga bisa dilakukan. Ajak pula si kecil untuk membuat prakarya tersebut bersama-sama, pastinya akan lebih menyenangkan.
3. Dongeng Digital
Di dunia yang serba digital ini, orangtua bisa memanfaatkan video dongeng, atau teknologi augmented reality. Dengan visual yang menarik, cerita bisa tersampaikan dengan baik kepada anak.
Parents tentu tidak boleh membiarkan anak menonton sendirian saja, apalagi untuk anak yang masih kecil. Orangtua bisa mendampingi anak saat sedang menyaksikan dongeng digital tersebut.
Idealnya, memang para ahli menganjurkan anak di bawah usia 3 tahun jangan dulu terpapar layar, karena tujuannya agar anak tidak adiksi atau kecanduan terhadap gawai yang digunakannya.
Psikolog Ratih Ibrahim menjelaskan bahwa aktivitas seperti dongeng digital ini sebaiknya didampingi oleh orangtua, dibatasi waktu penggunaannya, dan diikuti eksplorasi lewat kegiatan nyata untuk meminimalkan potensi adiksi.
Lalu bagaimana kalau sudah dibacakan dongeng tapi anak masih sibuk melakukan aktivitas yang lain? Menurut kak Aio, tidak apa-apa. Cukup teruskan saja membaca dongengnya, karena sebenarnya anak tetap mendengar cerita yang dibacakan orangtuanya tersebut meski terlihat lebih sibuk melakukan hal lain.
Wah, ternyata ada beberapa cara kreatif mendongeng untuk anak yang mudah untuk diikuti ya, Parents? Apa Parents berminat untuk mencoba salah satu atau bahkan ketiganya sekaligus? Selamat mendongeng untuk si kecil, ya!
Baca Juga:
4 Hal yang Perlu Diperhatikan Ketika Mendongeng untuk Anak dengan Gadget
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.