Cara menasihati anak bisa dibilang gampang-gampang susah. Kita sebagai orang tua perlu menyampaikan nasihat yang bisa dipahami anak, tanpa membuatnya tersinggung dan melukai rasa percaya dirinya.
Cara menasihati anak yang kurang tepat, mungkin akan memicu respon seperti anak menjadi marah, sedih, kesal, bahkan melawan. Kalau sudah begitu, orang tua biasanya akan bingung mengapa anak bereaksi sedemikian intens. Padahal sebenarnya wajar, karena anak-anak juga punya emosi, lo, Parents.
Nah, prinsip paling mendasar dalam berkomunikasi dengan anak, yaitu menempatkan diri kita pada posisi anak. Sehingga, kita tahu bagaimana perspektifnya.
Salah satu proses pembelajaran menjadi dewasa adalah membuat keputusan dan mendengarkan naluri. Kita perlu membantu anak-anak untuk mengasah intuisinya, agar ia dapat mengakses kesadaran dan moral batin mereka. Jika kita terlalu banyak memberikan nasihat, proses ini bisa terhalang.
Berikut ini beberapa cara menasihati anak yang dapat Parents coba, untuk membantu anak belajar tentang kehidupan, tanpa merasa terlalu dikendalikan oleh orang tua.
Artikel terkait: 7 Tindakan Orangtua yang Bisa Menyebabkan Anak Alami Gangguan Bipolar
Cara Menasihati Anak Tanpa Membuatnya Berkecil Hati
1. Mengajukan Pertanyaan
Misalnya, saat memasuki jam belajar atau waktu mengerjakan PR. Alih-alih Anda langsung menyuruh anak untuk menuju meja belajar, coba ajukan pertanyaan: ‘Apakah ini sudah masuk jam belajar?’, ‘Menurutmu kapan waktu kamu nyaman untuk belajar?’
2. Berikan Nasihat dengan Cara yang Dapat Didengar
Ada saat-saat di mana sangat sulit untuk tidak memberikan nasihat, atau ide kepada anak-anak kita, tentang suatu persoalan. Misalnya, anak sedang flu dan Anda tidak mengizinkannya minum es.
Parents dapat menggunakan frasa ini: “Bunda enggak yakin tubuh kamu butuh minum es sekarang. Karena kamu sedang demam. Nanti kalau kamu sembuh, Bunda akan belikan kamu es.”
3. Cara Menasihati Anak, Tatap Matanya
Menatap mata anak, bertujuan untuk mendapatkan perhatiannya. Hal ini juga dipercaya bisa memperkuat komunikasi Anda dan anak.
Hindari aktivitas lainnya saat memberikan nasihat pada anak. Fokuslah pada nasihat yang akan Parents berikan pada si kecil. Jangan sampai Anda menasihatinya dengan berteriak dari dapur atau kamar mandi. Datanglah kepadanya dan berbicaralah dengan baik.
4. Sebut Nama Anak
Sama seperti orang dewasa, anak-anak juga suka dipanggil dengan namanya. Maka dari itu, cobalah untuk menggunakan nama anak saat sedang menasihatinya.
Jika anak sedang melakukan aktivitas lain saat kita memanggilnya, tunggulah sampai anak berhenti melakukan aktivitas tersebut dan fokus terhadap panggilan Anda. Dengan begitu, anak dapat menangkap pesan dari nasihat yang diberikan kepadanya.
Artikel terkait: Bukan Hukuman, Ini Penerapan Disiplin Positif yang Perlu Parents Lakukan kepada Anak
5. Cari Waktu yang Tepat
Salah satu faktor kesuksesan dalam berkomunikasi adalah soal waktu. Begitu pula dalam menasihati anak, butuh waktu yang tepat kapan kita akan menyampaikannya.
Tak perlu terburu-buru, terutama apabila nasihat yang Anda berikan adalah nasihat penting. Hindari memberikan nasihat saat anak sedang sibuk dengan sesuatu.
Coba katakan padanya, “Ayah dan Bunda lihat kamu sedang sibuk. Bisakah kamu meluangkan waktu untuk kita berbicara nanti?”
Dengan begitu, anak akan merasa bahwa orang tua menghormati kesibukannya.
6. Berikan Anak Pilihan, Salah Satu Cara Menasihati Anak
Saat Anda sedang menasihati anak, cobalah berikan mereka pilihan. Cara ini membuat anak merasa bahwa dirinya punya wewenang untuk mengatur hidupnya sendiri. Anak juga senang merasa punya kendali atas dirinya.
Memberikannya pilihan juga akan membantu anak untuk belajar membuat keputusan terbaik. Misalnya, saat Anda ingin menasihati anak untuk sikat gigi sebelum tidur, cobalah minta anak untuk memilih pasta gigi apa yang ia ingin gunakan.
7. Sentuh Anak dengan Lembut
Menyentuh anak dengan lembut, termasuk merangkul dan memeluk, bisa sangat membantu dalam menyampaikan nasihat kepada anak. Jika orang tua sudah menggunakan pesan verbal dan sentuhan fisik yang lembut, maka anak dipercaya akan mau mendengarkan nasihat apa yang akan diberikan kepadanya.
Artikel terkait: Bingung Menghadapi Sikap Anak Galak? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
8. Cara Menasihati Anak: Menjadi Orang Tua yang Konsisten dan Sabar
Jika Anda ingin anak mendengarkan dan mematuhi nasehat orang tuanya, Anda juga harus konsisten. Jangan karena anak tidak mau mendengar nasihat sekali, orang tua sudah bosan dan letih untuk mengulang nasihat itu.
Konsistensi dan kesabaran dibutuhkan saat ingin memberikan nasihat pada anak. Jika Anda sudah konsisten dan sabar, maka anak akan mulai mendengar nasihat Parents.
9. Bantu Anak Memahami Kesalahan
Hindari mengatakan ‘kan, sudah Mama bilang, kamu enggak nurut, sih‘.
Sudah menjadi naluri orang tua untuk berusaha melindungi anak dan mencegahnya dari berbuat kesalahan. Namun ketika anak benar-benar terlanjur melakukan kesalahan, hindari frasa tersebut yang seolah-olah menyudutkan anak.
Di satu sisi, anak memang sudah berbuat kekeliruan. Namun dalam komunikasi, berlaku prinsip: tidak ada orang yang mau disalahkan.
Jadi sebaiknya, coba ganti kalimat menjadi: “Oke, Bunda yakin kamu besok enggak akan mengulang hal yang sama, ya.”
10. Berikan Hadiah atau Apresiasi
Salah satu cara menasihati anak yang efektif ialah memberikannya hadiah. Berikan ia hadiah saat anak mau mendengar nasehat dengan baik
Hadiah yang di maksud di sini tidak selalu berupa hal-hal yang bersifat materi. Pujian juga bisa dianggap sebagai hadiah yang baik untuk anak.
Misalnya, saat anak mau patuh untuk makan malam di meja bersama keluarganya dan meninggalkan acara televisi kesukaannya, Anda boleh mengizinkannya kembali menonton televisi selama 15 menit setelah sesi makan malam berakhir.
Cobalah cari hadiah yang tepat untuk si kecil supaya ia mau mendengarkan dan mematuhi nasihat dari orang tua.
11. Menjadi Pendengar yang Baik, Cara Menasihati Anak Tanpa Melukai Harga Dirinya
Terutama di usia mulai praremaja, dimana kemandirian anak sudah semakin kuat, ia butuh didengarkan oleh orang tuanya.
Ketika orang tua mau mendengarkan keluh kesah anak, maka mereka juga akan belajar untuk menjadi pendengar yang baik seperti orang tuanya.
Dengan begitu, ke depannya anak dapat mulai menghormati dan mendengarkan nasihat yang diberikan oleh orang tua.
Artikel terkait: Parents, Kenali 6 Penyebab Anak Cengeng dan Cara Mengatasinya
12. Memberikan Konsekuensi Jika Anak Tidak Patuh
Cara menasihati anak yang patut dicoba ialah memberikan konsekuensi saat ia tidak mau mendengar dan patuh. Konsekuensi yang diberikan tidak perlu berupa teriakan apalagi hukuman fisik.
Konsekuensi yang dimaksud dapat berupa sebuah ketegasan. Misalnya, jika anak tidak mau mendengar nasihat Anda, maka konsekuensi yang ia terima adalah ia tidak boleh menggunakan ponsel atau menonton televisi.
Namun sebaiknya, apa pun konsekuensi yang diberikan kepada anak, sifatnya harus membangun dan dapat lebih menegakkan disiplin pada anak.
13. Jangan Bosan Mengulang Nasihat yang Sama
Cara menasihati anak yang efektif ialah mengulang-ulang nasihat. Jangan putus asa saat sedang memberikan nasihat pada anak. Meskipun anak marah saat sedang dinasihati, cobalah untuk terus mengulang-ulang nasihat yang sama, tentunya dengan pendekatan yang tepat.
Jika Anda sudah mengulang-ulang nasihat itu, coba minta anak untuk menjelaskan kembali nasihat apa yang baru saja diberikan kepadanya. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa nasihat itu benar-benar dipahami oleh anak.
Itulah beberapa tips dan cara menasihati anak. Semoga bisa membantu Parents dalam menjalin komunikasi yang baik dengan anak. Kira-kira selama ini, apa kendala yang Parents hadapi dalam memberikan nasihat kepada anak?
***
Baca juga:
6 Penyebab Anak Malas Belajar Menulis, Parents Perlu Tahu!
Ingin anak tumbuh disiplin? Ini 5 langkah yang bisa Parents lakukan
Disiplin; Investasi Seumur Hidup serta Awal Prestasi Belajar
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.