Parents, seberapa sering Anda memuji buah hati? Tahukah Anda seperti apa cara memuji anak perempuan?
Secara tampak luar, anak perempuan akan sangat senang bila ada orang lain memujinya dari segi penampilan. “Kamu cantik banget deh kayak mamanya” atau “Wah pinter banget ya udah bisa bantu mama”.
Daripada hanya terpaku pada rupa wajah, ada banyak aspek yang bisa Anda jadikan pujian terhadap anak. Hal ini lebih berharga dan terkenang selamanya dibandingkan semata memuji penampilan saja.
8 Cara Memuji Anak Perempuan
1. “Ayah dan Bunda kagum dengan keberanianmu”
Semua orang di dunia pasti punya ketakutan, tak terkecuali anak. Sebut saja takut akan serangga, takut kegelapan, atau takut ketika harus pergi sendiri ke suatu tempat.
Bisa jadi, ketakutan ini akan terbawa hingga dewasa jika tidak disiasati dengan baik. Walaupun akan ada momentum si kecil berani melawan ketakutannya. Jika itu terjadi, jangan ragu untuk memujinya. Contohnya, “mama kagum kamu berani mengusir serangga itu dari kamar”.
Tanpa sadar, kalimat ini akan semakin menumbuhkan keberanian anak. Di masa mendatang, tak menutup kemungkinan ketakutannya itu tak lagi ada dalam hidupnya.
2. “Kamu cerdas”
Orangtua mana yang tak ingin anaknya tumbuh dengan kecerdasan?
Kecerdasan tak hanya berpatok pada bidang akademis saja. Terdapat delapan kecerdasan yang berbeda, yaitu verbal, logis atau matematis, kinestetik-jasmani, dan musik.
Lalu ada spasial (kemampuan untuk memahami bentuk dan gambar), interpersonal (kemampuan untuk berinteraksi secara efisien dengan orang lain), intrapersonal (kesadaran diri dan introspeksi), dan terakhir naturalistik (kemampuan untuk terhubung dengan alam dan dunia).
Apapun kecerdasan yang anak miliki, cobalah untuk memuji dan tidak meremehkan kemampuannya. Tak kalah penting, jangan membandingkan kepintarannya dengan anak orang lain.
3. “Ayah dan Bunda senang melihatmu bahagia”
Memiliki anak yang sehat dan bahagia dapat memberi orangtua rasa lega dan kepastian bahwa sebagai orangtua Anda sudah melakukan tindakan yang benar. Dengan memuji anak yang sedang berbahagia dapat menjadi pengingat agar ia selalu menikmati seluruh kegiatannya.
Sebut saja kegembiraan anak ketika berhasil mendapat piala di sekolah. Asalkan kebahagiaan anak adalah hal baik dan tidak merugikan orang lain, jangan ragu memujinya kapan saja momen tepat itu tiba!
4. “Bagus sekali kamu dapat mengekspresikan apa yang kamu rasakan”
Dalam tumbuh kembangnya anak akan memperlihatkan ragam ekspresi seperti sedih, marah, juga cemas. Tekankan bahwa bukan keharusan bagi anak untuk menjauhkan bahkan menghindari perasaan ini.
Alih-alih menilai emosi negatif adalah hal yang sebaiknya disembunyikan untuk menimbulkan kesan kuat, pujilah si kecil ketika ia mampu menunjukkannya. Menimbun emosi tidak menyenangkan pada akhirnya dapat mendatangkan malapetaka dalam kesehatan mental, emosional, bahkan perilaku seorang anak.
5. “Mama dan Papa bangga dengan ketangguhanmu”
Kuat dan tangguh identik disematkan pada laki-laki, padahal anak perempuan pun memilikinya. Ketika anak mampu bangkit dari kegagalan yang ia alami, jangan sungkan untuk melontarkan pujian.
Mengatasi masalah yang dihadapi menjadi bukti anak sudah mampu menata kehidupan untuk anak seusianya. Misalnya ketika ia bertengkar dengan teman, tetapi ia mampu menyelesaikan semuanya dan masih bertahan.
Orang dewasa saja kerap sulit menghadapi masalah dalam hidupnya. Jika anak mampu, maka ia memiliki kekuatan besar yang patut untuk dikagumi.
6. “Ayah dan Bunda bangga kamu bisa belajar ini sendiri”
Pada dasarnya, seseorang lahir ke dunia dengan rasa ingin tahu. Seiring usianya, anak akan belajar bagaimana cara beradaptasi di dunia ini melalui pengetahuan dan pengalaman. Terdapat momentum anak mampu melakukan sesuatu padahal sebagai orangtua, Anda belum mengajarkan itu.
Jika si kecil pernah mengalaminya, pujilah atas kemandiriannya belajar sesuatu secara mandiri. Ungkapan kebanggaan Anda akan menjadi penyemangat agar anak tetap melakukan segala sesuatunya di jalur yang benar.
Jika Parents melihat anak mandiri, jangan merasa sedih karena ia tumbuh terlalu cepat. Sebaliknya, berilah kesempatan untuknya mempelajari kehidupannya sendiri dan itu adalah sesuatu yang harus dibanggakan.
7. “Ayah dan Bunda mengagumi kerja kerasmu”
Menanamkan pujian positif berdampak besar pada anak, karena sifat ini menjadi apa yang ia yakini dan akan diwujudkan saat ia tumbuh dewasa.
Ketika Anda melihat anak mengerahkan daya upaya dalam menyelesaikan tugas, itulah waktu terbaik untuk memberikan pujian dan penghargaan yang setara. Untuk menghindari membesarkan anak perempuan yang memiliki sikap narsisme, berikan pujian hanya pada saat yang tepat.
8. “Ayah dan Bunda karena Suka saat Kamu Memberikan Bantuan”
Dalam hidup, kita semua akan merasakan berada di kondisi senang atau malah membutuhkan pertolongan orang lain. Adalah hal yang membanggakan ketika Parents memiliki anak perempuan yang ringan tangan alias suka membantu.
Sikap ini terdengar sederhana, namun patut dibanggakan karena menandakan anak tumbuh menjadi pribadi yang tidak mementingkan dirinya sendiri. Selanjutnya, Anda bisa mengajarkan anak agar membantu tanpa mengharapkan pamrih apapun.
Sikap tersebut sekaligus mengajarkan bahwa suatu saat nanti, anak akan membutuhkan bantuan orang lain. Sebagai makhluk sosial, setiap manusia tentu dibekali kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Parents, semoga ini membuka mata Anda perihal cara memuji anak perempuan dengan baik ya!
Baca juga:
Parents, Inilah 8 Permainan untuk Melatih Konsentrasi dan Fokus Anak
8 Ide Games Ulang Tahun Anak yang Bikin Pesta Makin Meriah
5 Tahapan Penting Psikologi Anak, Bagaimana Parents Harus Menghadapinya?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.