Dalam dunia investasi, saham menjadi instrumen yang baru-baru ini menjadi populer. Bukan tanpa alasan, saham atau surat kepemilikan perusahaan ini digadang memberikan return atau imbal hasil paling tinggi dibandingkan instrumen investasi lainnya. Lantas, sudahkah Parents tahu bagaimana cara membeli saham bagi pemula? Jangan khawatir, kita akan membahas langkah-langkah cara beli saham secara jelas dan mudah diikuti.
Nah, bagi Parents yang sudah yakin ingin berinvestasi saham, tetapi belum tahu bagaimana cara memulainya, maka harus memilih perusahaan sekuritas terlebih dahulu.
Mengutip laman resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), perusahaan sekuritas adalah perusahaan yang telah mengantongi izin usaha dari OJK untuk melakukan kegiatan usaha sebagai pihak perantara pedagang efek, pihak penjamin emisi efek, atau kegiatan lainnya yang sesuai dengan ketentuan dan peraturan pengawas pasar modal.
Seiring perkembangan zaman, sudah banyak perusahaan sekuritas yang akan menjadi sarana berinvestasi mudah dan praktis untuk investor. Setelah memilih perusahaan sekuritas, saatnya Parents mengikuti langkah-langkah cara membeli saham bagi pemula.
1. Melakukan Registrasi Rekening
Sebelum tahu cara beli saham, Parents patut memahami dulu apa itu Rekening Dana Investor dan Rekening Dana Nasabah. Berbeda dengan rekening operasional yang biasa Anda gunakan sehari-hari, pembelian saham online hanya dapat dilakukan jika Anda telah memiliki Rekening Dana Investor (RDI) atau sub rekening efek atau Rekening Dana Nasabah (RDN). Melalui rekening inilah investor dapat melakukan aktivitas transaksi jual beli saham.
Pembukaan rekening efek kini semakin dimudahkan karena bisa dilakukan secara online dengan menyediakan data yang dibutuhkan. Merujuk laman Lifepal, berikut deretan sekuritas yang menawarkan pembukaan rekening secara online:
- BCA Sekuritas: bcasekuritas.co.id/account-opening/retail
- BNI Sekuritas: bnisekuritas.co.id/onlinetrading/registrasi/
- CGS-CIMB Sekuritas: register.cgs-cimb.co.id
- Ekuator Swarna Sekuritas: ie-registration.ekuator.co.id
- Indo Premier Sekuritas: indopremier.com/lpregister
- Jasa Utama Capital Sekuritas: register.juc.co.id
- Mandiri Sekuritas: register.most.co.id
- MNC Sekuritas: mncsekuritas.id/opening_account/2
- Mirae Asset Sekuritas: open.miraeasset.co.id/id
- Panin Sekuritas: register.pans.co.id
- Phillip Sekuritas: poems.co.id/Home/OpenAccount
- Sinarmas Sekuritas: financial.sinarmassekuritas.co.id/simas.net/reginternet/reginternet.asp?digisign=DGS
- Trimegah Sekuritas: trima.trimegah.id/register
Artikel terkait: 4 Jenis Investasi Tahun 2021, Cocok untuk Capai Tujuan Keuangan Keluarga
2. Cek Deposit Awal
Setelah rekening efek resmi terdaftar, artinya Parents sudah bisa membeli saham perdana. Dari sekian banyak perusahaan sekuritas yang ada, mereka mematok deposit awal yang berbeda, nih.
Demikian pula dengan saham, besaran fee berbeda ditentukan saat Anda ingin membeli dan menjual saham. Hal ini harus diperhatikan agar keuntungan yang diraih bisa optimal.
Namun, jangan khawatir Parents, sekarang ini, sudah banyak perusahaan sekuritas yang memungkinkan nasabah untuk melakukan deposit awal rendah. Bahkan, di beberapa sekuritas, dengan Rp100 ribu pun kita sudah bisa beli saham dan melakukan transaksi lain.
3. Setor Dana untuk Deposit Awal
Setelah pendaftaran, Parents akan mendapatkan konfirmasi dari perusahaan sekuritas bahwa rekening investor telah aktif. Langkah selanjutnya yang bisa Anda lakukan adalah menyetor deposit awal untuk melakukan transaksi di pasar modal.
Demi kemudahan, penyetoran kini sudah dapat ditransfer melalui fasilitas keuangan seperti ATM, mobile banking, ataupun internet banking.
4. Baca atau Tonton Tutorial Jual Beli Saham
Tak hanya pembukaan rekening semata, investasi ilmu juga difasilitasi semaksimal mungkin oleh perusahaan sekuritas. Dalam aplikasi, Anda juga akan disuguhkan dengan tutorial atau panduan bagaimana cara menggunakan aplikasi dan cara beli saham, juga cara menjual saham.
Dengan kecanggihan teknologi yang ada, tutorial jual beli saham bisa Anda dapatkan dengan mudahnya di YouTube. Sebagai permulaan, lakukan analisa secara fundamental atau memperhatikan komponen dalam perusahaan yang bisa membuat investor menentukan apakah saham perusahaan layak dikoleksi.
Artikel terkait: 5 Keuntungan Investasi Emas Digital, Banyak Dilirik Keluarga Milenial
5. Saatnya Membeli Saham!
Usai menyimak dan menggali lebih dalam, Parents sudah menguasai ilmu yang dibutuhkan untuk membeli saham tertentu. Agar tidak terkecoh saham yang tidak bagus, pastikan Anda memilih saham yang masuk dalam daftar indeks Bursa Efek Indonesia.
Mengutip laman BEI, indeks saham merupakan ukuran yang menggambarkan pergerakan harga saham secara keseluruhan, Sekumpulan saham ini telah dipilih berdasarkan kriteria dan pastinya dievaluasi secara berkala.
Deretan indeks yang bisa dipertimbangkan untuk dimasukkan dalam portofolio Anda antara lain LQ45, IDX30, IDX Value 30, IDX Growth 30, IDX High Dividend 20, hingga Jakarta Islamic Index (JII).
Parents, patut diperhatikan minimal pembelian saham adalah sebanyak 1 lot. Ketika Anda memutuskan membeli 1 lot, maka Anda akan memiliki 100 lembar saham. Sebagai contoh, 1 lembar saham A berharga 500 rupiah, Jika Anda ingin membeli saham A, Anda tinggal mengalikan 500 rupiah dengan 100 lembar saham alias Rp50.000 untuk setiap lot nya.
6. Tetapkan Tujuan Membeli Saham
Saat memutuskan mengalokasikan dana Anda di pasar modal, utamanya saham, pastikan Parents telah mengetahui secara jelas apa tujuan Anda berinvestasi. Apakah Anda adalah seorang investor atau trader.
Investor adalah seseorang yang berinvestasi dalam jangka panjang agar meraup keuntungan. Berbeda dengan trader, orang ini cenderung berinvestasi jangka pendek untuk meraih profit dalam kurun waktu tertentu.
Baik berinvestasi maupun trading memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Oleh karena itu, pastikan Anda sudah mengetahui tujuan investasi Anda sejak awal.
Artikel terkait: Jadi Primadona, Ini 5 Tips Investasi Emas dari Perencana Keuangan
7. Cara Beli Saham: Lakukan Diversifikasi
Perihal berinvestasi saham, penting bagi investor untuk tidak menempatkan telur dalam satu keranjang. Dengan kata lain, lakukanlah diversifikasi atau sebuah teknik meminimalkan risiko dalam jangka panjang di dunia pasar modal. Daripada hanya terfokus pada satu saham saja, Anda bisa mengalokasikan kepemilikan saham dalam beberapa sektor.
Misalnya, Anda memiliki saham di sektor banking, consumer good, dan konstruksi dengan 1 emiten di setiap sektornya. Dengan cara ini, Anda dapat menekan kerugian jika ada satu emiten yang sedang mengalami penurunan harga cukup dalam.
Parents, perlu diingat bahwa saham merupakan instrumen pasar modal yang harganya sangat fluktuatif. Instrumen ini sangat menjanjikan untuk Anda mencapai tujuan keuangan dalam jangka panjang. Namun, berinvestasi saham bukanlah cara instan untuk memperoleh kekayaan.
Nah, kini Parents sudah paham, kan, cara membeli saham bagi pemula? Perlu diingat, sebelum mulai berinvestasi, pastikan Anda telah melakukan analisis secara mendalam dan tidak mengambil keputusan karena ikut-ikutan semata. Happy investing!
Baca juga:
7 Rekomendasi Aplikasi Sekuritas Saham, Cocok untuk Parents yang Hendak Berinvestasi
8 Aplikasi Investasi yang Cocok untuk Investor Pemula, Mudah dan Praktis!
Marak Beredar, Ini Ciri dan Modus Investasi Bodong yang Wajib Diketahui Pemula