Kondisi perekonomian yang tidak pasti membuat masyarakat berbondong-bondong melirik emas sebagai sarana berinvestasi. Harganya yang terus melonjak membuat emas banyak dipilih sebagai instrumen investasi jangka panjang. Tertarik memilih emas sebagai produk investasi? Simak tips investasi emas menguntungkan ini lebih dulu, ya!
Serba Serbi Investasi Emas Menguntungkan
Beberapa waktu lalu, saya berkesempatan mengikuti Webinar dan Diskusi ‘Peluang Emas Investasi Emas’ yang dibawakan sangat apik oleh Jonathan End dan financial planner Prita Hapsari Ghozie, SE, MCom, GCertFinPlanning, CFP, QWP, atau dikenal dengan panggilan Prita Ghozie.
Selama 2 jam lebih, Prita mengupas tuntas hal yang kerap ditanyakan perihal investasi emas dan apa yang sebaiknya diperhatikan sebelum memutuskan berinvestasi emas.
Q: Kapan waktu terbaik membeli emas?
A: “When it fits your financial goals, jadi ketika kamu sudah tahu, nih, apa tujuan yang ingin dicapai dengan cara membeli emas. Ya, sudah itu saatnya,” tutur Prita.
Sebagai contoh, Parents ingin mengumpulkan dana pendidikan anak dengan kisaran biaya uang pangkalnya saja saat ini sebesar Rp 30 juta. Bila perkiraan jangka waktu untuk target tersebut tercapai adalah 3 tahun dengan inflasi pendidikan setiap tahun, maka Parents membutuhkan dana sebesar Rp 39.930.000 atau setara 40 gram emas pada tahun tujuan.
Agar terkumpul, Parents dapat menabung emas Rp 1.015.000 per bulan untuk mencapai tujuan tersebut. Tentunya, sesuaikan dengan kondisi keuangan dan perhatikan durasi waktu yang dibutuhkan agar target tercapai.
“Pokoknya begitu ada uangnya, segera beli jangan kebanyakan mikir nanti yang ada harga emas misalnya keburu naik malah nggak kekejar,” lanjut Prita.
Q: Emas fisik versus emas digital, mana yang lebih baik?
A: “Emas itu banyak dipilih karena adanya ikatan emosional dengan kita, utamanya perempuan. Sekarang investasi emas lebih praktis karena sudah ada platform digital juga, tapi keduanya tentu memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing,” ujar Prita.
Emas fisik misalnya yang memiliki kelebihan dipegang sendiri sehingga tidak terpengaruh lembaga keuangan apapun. Emas berbentuk fisik juga dapat dijadikan mahar dan menjadi hadiah di masa mendatang.
Sementara itu, emas digital juga memiliki keunggulan tersendiri yang membuatnya dipilih banyak orang. Selain praktis karena bisa dibeli secara daring, harga beli emas digital umumnya lebih murah. Investor juga bisa bertransaksi kapan saja dan memantau selisih harga jual beli setiap harinya.
“Namun ada hal yang harus diperhatikan juga misalnya untuk emas fisik membutuhkan sarana penyimpanan, apalagi untuk pembelian dalam jumlah banyak. Emas digital pun ketika dibutuhkan ada biaya cetak emas yang harus dibayar. Maka itu, sesuaikan dengan kebutuhan agar investasi berjalan aman dan nyaman,” jelas Prita.
Q: Emas untuk Dana Darurat?
A: Di masa pandemi seperti sekarang ini, banyak orang menyadari pentingnya dana darurat. Besaran dana darurat bisa disesuaikan dengan kondisi masing-masing individu, namun di masa kritis seperti saat ini dianjurkan untuk Parents mengumpulkan dana darurat sebesar 12x pengeluaran.
Dana darurat sebaiknya disimpan dalam instrumen investasi yang likuid dan mudah dicairkan kapan saja dibutuhkan. Parents dapat menempatkan dana ini di rekening terpisah, reksa dana pasar uang, dan emas.
Prita pun menyarankan agar kita melakukan diversifikasi atau membagi penempatan dana ke dalam instrumen terpisah.
“Misalnya untuk kebutuhan dana darurat 12x pengeluaran bulanan bisa dibagi seperti ini: 6x pengeluaran ditaruh di tabungan, 3x pengeluaran bulanan di produk reksa dana pasar uang, dan 3x pengeluaran bulanan di emas. Aku gak menganjurkan menaruh dana darurat sekaligus di emas,” papar Prita.
Q: Metode membeli emas terbaik adalah…
A: Menurut Prita, terdapat 2 metode yang dapat digunakan untuk membeli emas jika dana sudah tersedia. Pertama yaitu metode averaging atau membeli emas dengan jumlah uang pasti yang sudah dialokasikan setiap bulannya, Nantinya, jumlah gram emas terbeli akan mengikuti harga emas yang berlaku saat itu.
Selain itu, ada juga metode lump sum yaitu menyetor dana besar sekaligus untuk membeli emas dan membiarkannya hingga Anda memutuskan untuk mencairkannya jika ada kebutuhan tertentu. Lantas, bagaimana kalau danannya belum ada?
“Kalau dananya belum ada terus mau membeli emas maka bisa dengan metode tabungan dan cicilan. Menabung emas dengan menyisihkan uang setiap bulan yang jumlahnya beragam. Bisa juga dengan mencicil, ini sistemnya membayar uang muka dan dicicil sesuai gram emas yang ingin dibeli,” tegas Prita.
Mana metode yang ingin dipilih, sesuaikan dengan kondisi keuangan ya, Parents!
Q: Mba Prita, tips investasi emas menguntungkan seperti apa bagi orang yang baru mau atau tengah berinvestasi emas?
A: Terdapat beberapa hal yang sebaiknya diperhatikan saat mau mulai investasi atau tengah investasi emas antara lain.
- Pahami tujuan dan profil risiko. Tanyakan pada diri Anda apa tujuan keuangan yang ingin dicapai dan rentang waktunya. Jangan gegabah mengikuti langkah orang lain, karena profil risiko setiap orang berbeda
- Evaluasi sumber dana. Ini juga tak kalah penting, pastikan dana yang digunakan untuk membeli emas adalah uang dingin atau uang menganggur dan tidak mengganggu pos keuangan lainnya
- Hitung kebutuhan investasi emas. Gunakan kalkulator untuk menghitung secara cermat dana yang dibutuhkan untuk suatu tujuan keuangan dan berapa gram emas yang dibutuhkan. Jangan lupa memasang target supaya semakin semangat
- Pilih jenis dan strategi investasi emas. Sesuaikan strategi dengan kondisi keuangan, misalnya mengalokasikan dana setiap bulan secara rutin. Lakukanlah strategi yang dipilih dengan konsisten agar tujuan keuangan cepat tercapai
- Evaluasi perkembangan aset. Iringi konsistensi dengan perkembangan aset investasi yang dimiliki, cek secara berkala apakah sudah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Fokus menjadi kunci utama agar tujuan keuangan tercapai.
Parents, semoga tips investasi emas menguntungkan ini bermanfaat dan membuat Parents semakin semangat berinvestasi.
Baca juga:
Sudah Menyiapkan Dana Pensiun Di Umur 35 Tahun, Begini Investasi Ala Raditya Dika
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.