Kuku tumbuh ke dalam atau yang lebih dikenal dengan istilah cantengan dapat dialami oleh siapa saja, termasuk buah hati Bunda yang masih bayi. Kondisi cantengan pada bayi akan membuatnya rewel dan menangis kesakitan.
Cantengan biasanya terjadi di kuku kaki, tepatnya di sudut-sudut kuku. Penyebab cantengan yaitu karena pertumbuhan kuku yang meluas ke kulit lembut di sekeliling kuku.
Melansir dari laman Verywell Family, penyebab lain cantengan yaitu ketika Bunda terlalu pendek memotong kuku kaki bayi. Serta, akibat pemakaian kaus kaki dan sepatu bayi yang terlalu ketat.
Gejala cantengan pada bayi
Setiap bayi akan mengalami beberapa gejala yang berbeda-beda, tergantung usianya. Akan tetapi, berikut ini adalah gejala paling umum cantengan pada bayi dan harus segera mendapatkan perawatan.
- Kemerahan di sekitar kuku dan jari kaki bayi
- Mengalami pembengkakan
- Melepuh dan bernanah
- Rewel karena tidak kuasa menahan sakit cantengan
- Saat bayi berjalan, mungkin dia akan tertatih-tatih dan menangis
- Tidak mau memakai sepatu dan kaus kaki
- Mencoba menarik ujung jari kaki yang cantengan
Cara mengatasi cantengan pada bayi
Melansir dari laman Healthline, berikut ini cara yang bisa Bunda lakukan untuk mengatasi atau meringankan gejala kuku bayi yang cantengan :
1. Rendam menggunakan air hangat
Lakukan cara ini setidaknya dua kali sehari, bisa saat si kecil mandi atau di waktu tertentu yang hanya menyelupkan kaki bayi ke air hangat. Durasi merendam kaki bayi di dalam air hangat yaitu sekitar 10 hingga 20 menit.
2. Pijat area yang cantengan
Setelah sekitar 10 sampai 20 menit direndam, tepuk-tepuk area cantengan dengan perlahan hingga kering. Kemudian, pijat lembut kulit ke arah luar di bagian kuku kaki yang cantengan.
Cara ini dapat melonggarkan kuku untuk mengubah posisi dan kembali ke posisi yang tepat, yakni di atas kulit. Namun, Bunda harus ingat, lakukanlah dengan perlahan agar si kecil tidak merasa kesakitan.
3. Oleskan sedikit krim antibiotik
Mengoleskan krim antibiotik dapat membantu mengurangi iritasi dan mencegah infeksi. Akan tetapi, jika ada kemungkinan nantinya si kecil akan memainkan jari kakinya, maka jangan lakukan cara ini, atau Bunda bisa mengoleskannya ketika bayi sedang tidur.
4. Jaga agar area cantengan tetap terlindungi
Ini mungkin jauh lebih mudah jika bayi belum berjalan dan merangkak. Lagi pula cara ini mampu membuat kaki si kecil lebih hangat.
Bunda bisa memakaikan alas kaki berupa kaus kaki atau sepatu yang longgar. Cara ini memungkinkan kuku yang cantengan hanya mendapat sedikit tekanan pada kulit, sehingga tidak menjadi lebih teriritasi.
Keempat cara ini bisa dilakukan sebagai perawatan jangka pendek sekitar satu minggu pertama. Jika berhasil, kuku yang cantengan akan sembuh dan tumbuh ke posisi yang tepat, bahkan Bunda tidak sampai harus mengeluarkan kuku tersebut.
Nanti, setelah kuku bayi tumbuh panjang, baru bisa dipotong lagi. Potong lurus kuku kaki, jangan menekuk sudutnya, karena ini bisa memicu cantengan kembali terjadi.
Sementara itu, apabila setelah satu minggu area kuku yang cantengan tetap merah, bengkak, dan terasa nyeri jika dipegang, segera periksa ke dokter. Terlebih jika mengalami infeksi.
Bagaimana mencegah kuku kaki bayi tumbuh ke dalam atau cantengan?
Agar bayi tidak mengalami cantengan, ada beberapa hal yang dapat Bunda lakukan untuk meminimalkan risikonya. Berikut ini adalah cara-caranya :
- Hindari pemakaian sepatu dan kaus kaki yang terlalu ketat.
- Potong kuku kaki setidaknya 1 hingga 2 minggu sekali, tergantung dengan pertumbuhan kuku si kecil.
- Lalu, potong kuku kaki dengan arah lurus melintang, jangan melengkung.
- Jangan memotong kuku terlalu pendek atau dekat dengan kulit.
- Jika si kecil terlalu sering mengalami cantengan, coba konsultasikan kepada dokter. Bisa jadi ada kondisi lain yang memicu cantengan pada bayi.
Demikian informasi terkait kuku cantengan pada bayi yang sering membuat bayi lebih rewel jika mengalaminya. Semoga informasi ini bermanfaat, ya, Bun.
Baca juga :
7 Cara Ampuh Mengobati Cantengan, Bisa Dilakukan di Rumah!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.