Banyak anggapan bahwa brown sugar lebih sehat dari pada gula putih. Benarkah?
Bagi orang yang peduli dengan kesehatan, brown sugar dianggap lebih baik dibandingkan gula putih. Alasannya mungkin karena rasanya tak semanis gula putih dan terlihat lebih alami.
Bagaimana perbedaan brown sugar dan gula putih?
Menurut Ahli Nutrisi Klinis Dr. Rupali Datta, pada dasarnya, gula pasir cokelat adalah gula putih dengan molase dan dianggap sebagai gula mentah terutama karena melewati proses kimia yang lebih sederhana dibandingkan dengan gula putih.
Umumnya, gula diproduksi di daerah beriklim tropis di mana tebu atau tanaman bit tumbuh. Kedua tanaman mengalami proses serupa untuk menghasilkan gula. Namun, metode yang digunakan untuk membuatnya menjadi gula cokelat dan gula putih berbeda.
Pertama, perasan air tebu yang manis dari kedua tanaman diekstraksi, dimurnikan, dan dipanaskan untuk membentuk sirup coklat terkonsentrasi yang disebut molase.
Selanjutnya, gula yang dikristalisasi disentrifugasi untuk menghasilkan kristal gula. Centrifuge adalah mesin yang berputar sangat cepat untuk memisahkan kristal gula dari molase.
Gula putih kemudian diproses lebih lanjut untuk menghilangkan sisa molase dan membuat kristal yang lebih kecil. Selanjutnya, proses itu dijalankan melalui sistem penyaringan untuk membentuk gula putih.
Brown sugar murni hanyalah gula putih yang ditambahkan molase ke dalamnya. Sementara itu, brown sugar murni tidak melalui proses akhir. Sehingga ia mempertahankan warna coklat alami.
Artikel terkait: 4 Pemanis alami yang lebih sehat dari gula, mau coba?
Benarkah brown sugar lebih sehat dari gula putih?
Menurut Dr. Manisha Arora dari Sri Balaji Action Medical Institute, gula putih adalah karbohidrat murni. Bila dikonsumsi terlalu banyak, dapat menambah lemak dalam tubuh dan menyebabkan masalah kesehatan.
Sedangkan brown sugar memiliki lebih banyak cairan dan memiliki sekitar 0,25 kalori lebih sedikit per gram daripada gula putih. Sehingga, gula merah tidak terlalu manis. Gula merah mengandung sedikit lebih banyak mineral daripada gula putih halus.
Brown sugar juga mengandung sukrosa 95 persen dan molase 5 persen, yang menambah rasa dan kelembapan tetapi tidak memiliki manfaat nutrisi yang besar dibandingkan gula putih.
Jadi, gula cokelat juga memiliki faktor risiko kesehatan yang sama seperti gula putih dan tidak boleh direkomendasikan untuk pasien diabetes atau untuk membantu penurunan berat badan.
Antara Brown Sugar dan gula putih, mana yang harus Anda konsumsi?
Apakah memilih gula putih atau brown sugar sebenarnya tergantung pada pilihan masing-masing, karena rasa dan warna akan memberi kesan berbeda pada masing-masing orang.
Meskipun brown sugar mengandung lebih banyak mineral daripada gula putih, jumlah mineral ini sangat kecil sehingga mereka tidak memberikan banyak manfaat kesehatan.
Yang perlu diperhatikan, gula apapun bila dikonsumsi berlebihan dapat menyebabkan obesitas dan penyakit seperti diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.
Karena itu, disarankan untuk mengkonsumsi tidak lebih dari 5-10% kalori harian Anda dari tambahan gula, atau sebanyak 1,5 sendok makan dalam satu hari. Jadi, semua jenis gula harus dibatasi dalam asupan harian Anda.
Artikel terkait: Batas asupan gula setiap hari bagi ibu hamil, catat Bun!
Cara bijak mengonsumsi gula
Memilih gula putih atau pun gula merah sebenarnya sama saja, namun yang penting untuk diingat adalah bagaimana kita bijak mengonsumsinya dalam batasan yang normal. Karena bila dikonsumsi berlebihan, gula dapat menimbulkan berbagai penyakit, seperti meningkatkan gula dalam darah (diabetes), penyakit jantung, obesitas, osteoporosis dan bahkan kanker.
Nah untuk itu ada beberapa cara bijak untuk mengurangi asupan gula harian, meskipun hal ini perlu dilakukan secara konsisten.
1. Kurangi gula perlahan-lahan
Mengurangi asupan gula memang tidak bisa mendadak. Untuk itu Anda perlu menguranginya secara perlahan-lahan namun konsisten. Misalnya bisa dimulai dari mengurangi asupan makanan atau minuman yang manis. Dari seminggu 3 kali menjadi seminggu sekali, misalnya.
2. Kurangi biskuit dan permen
Gula bisa hadir dalam bentuk apapun, seperti biskuit dan permen. Konsumsi terlalu banyak makanan ini tentu akan menambah asupan gula dalam tubuh. Untuk itu, mulailah kurangi konsumsi makanan seperti biskuit dan permen.
3. Hindari Yoghurt dengan perasa
Yoghurt memang baik untuk pencernaan. Apalagi bila ditambah dengan perasa buah-buahan yang segar saat dikonsumsi. Tapi hati-hati, karena kandungan gula dalam yoghurt juga dapat menambah asupan gula harian Anda. Jadi sebaiknya, pilih yoghurt tanpa rasa untuk membantu mengurangi asupan gula.
4. Konsumsi jus buah tanpa gula
Buah-buahan memiliki kandungan gula alami yang aman untuk dikonsumsi tubuh. Tapi masih banyak orang yang mengonsumsi jus buah dengan tambahan gula agar rasanya lebih manis. Nah, sebaiknya, kurangi mengonsumsi jus buah dengan gula tambahan.
5. Makan buah kering
Untuk mengontrol keinginan makan makanan manis, Anda bisa menambahkan buah kering atau kacang-kacangan sebagai camilan sehat. Misalnya kurma, aprikot, atau kadang almond.
Itulah beberapa informasi mengenai brown sugar dan bagaimana cara bijak mengonsumsi gula. Semoga informasi ini bermanfaat!
***
Sumber: food.ndtv, healthline, NYTimes
Baca juga
5 Penyakit Akibat Konsumsi Gula Berlebih, Bukan Diabetes Saja