Di usia bayi yang masih sangat dini, daya tahan tubuh si kecil masihlah rentan terhadap virus, bakteri, maupun patogen lainnya. Seperti kasus salah seorang Momfluencer, Yunita Triyana, baru-baru ini buah hatinya sakit yang membuatnya khawatir. Adalah bronkopneumonia pada bayi yang dialami putranya keduanya.
Dalam Instagram miliknya, Yunita berbagai cerita, si kecil Cano tidak menunjukkan gejala yang serius lantaran tertular kakaknya. Namun setelah beberapa hari kondisinya naik turun, putraanya didiagnosis penyakit bronkopneumonia.
Berawal dari demam biasa
Mulanya kondisi bayi berusia 8 bulan ini sama sekali tidak dicurigai mengalami penyakit seperti pneumonia. Suhu tubuhnya naik, mencapai 38 C. Hal yang terlintas dipikiran sang Bunda hanya mengalami demam akibat radang saja.
Namun setelah dua hari sakit, tubuh Cano mulai menunjukkan gejala berupa ruam-ruam di sekitar lehernya. Tak ingin berpikir negatif, perempuan yang berprofesi sebagai dokter gigi ini berpikir kalau gejala tersebut merupakan tanda ruam yang ditimbulkan karena panas.
Saat itu, Cano pun mulai batuk-batuk dan tidak nafsu makan. Jika biasanya minum air susu hingga 150 ml/3 jam, namun saat itu dosisnya jadi berkurang, mau minum 50-100 ml saja.
Tak hanya itu, memasuki hari ke-5 kondisinya masih juga belum membaik. Panas tubuhnya naik turun, disertai batuk yang masih membandel. Cano pun muntah, mengeluarkan dahak yang kental.
Was was dengan kondisi anaknya, Yunita kembali membawa Cano ke rumah sakit. Awalnya, Cano ingin dinebu agar dahaknya keluar dan hilang. Nyatanya, Yunita malah mendapati fakta mengenai kondisi kesehatan Cano.
Didiagnosis Bronkupneumonia
Untuk memastikan kondisi kesehatan Cano, dokter merekomedasikan untuk melakukan tes darah. Hasilnya, Cano pun disarankan untuk dirawat inap secara intensif karena hasil tes darah rata-rata berada di ambang normal.
Selain tes darah, Cano pun rongtgen untuk melihat kondisi organ dalamnya. Hasilnya, diketahui bahwa bayi mungilnya tersebut positif Bronkupneumonia (BP).
View this post on Instagram
A post shared by Yunita Triyana (@yunitatriyana) on
“It’s hard.. very hard, ga pernah ada di posisi ini jadi bingung bgt.. . pengen nangis. Tapi Emang nangis bikin anak ini cepet sembuh?” ujar Yunita dalam penggalan captionnya.
Saat dirawat beberapa hari, Cano diketahui masih rewel dan sulit makan maupun minum ASI. Karenanya, berat badan si kecil pun sempat turun secara drastis.
Artikel terkait : (Video) Anak ini sesak napas hingga dadanya cekung, alami Bronkpneumonia akibat asap rokok
Vaksin meringankan kondisi Cano
Bronkopneumonia sendiri merupakan slah satu jenis pneumonia yang memang rentan terjadi pada bayi. Salah satu cara untuk mencegah penyakit satu ini dengan dengan melakukan vaksin Pneumococcus.
Namun sayangnya vaksin jenis pneumococcus sendiri masih belum disubsidi dan menjadi program wajib dari pemerintah. Meskipun begitu, bukan menjadi alasan ,jika vaksin ini tidak diberikan pada anak. Toh, vaksin merupakan salah satu investasi kesehatan yang dibutuhkan anak.
Pada kasus Cano, Yulita bercerita ia tidak pernah telat memberikan vaksin pada si kecil. Termasuk vaksin pneumococcus.
Dirinya bersyukur karena tentunya bila Cano belum menerima vaksin tersebut, kondisinya kemungkinan bisa menjadi lebih parah dari keadaannya kini.
Artikel terkait : Bayi 6 bulan mengalami Bronkuspneumonia akibat asap rokok, sang ibu beri peringatan
Bronkopneumonia pada bayi
Jenis pneumonia satu ini biasa juga disebut dengan Pneumonia Lobularis yang mengakibatkan adanya peradangan pada bronkus sebagai saluran napas utama. Penyebab dari kondisi ini antara lain bakteri, virus, maupun jamur.
Ada beberapa gejala yang sebaiknya Parents cermati, diantaranya :
- Mengalami demam tinggi
- Banyak berkeringat
- Nyeri dada yang ditandai dengan batuk yang sering atau kesulitan bernafas
- Nyeri otot
- Menjadi lebih lesu dari biasanya
- Tiba-tiba tidak nafsu makan
- Batuk berdarah
- Mengalami ruam-ruam
- Mual dan muntah
Selain karen faktor penyebab utama akibat patogen, beberapa kondisi pun bisa meningkatkan risiko si kecil mengalaminya seperti :
- Berada di lingkungan yang kotor
- Terpapar asap rokok maupun polusi yang parah
- Mengalami malnutrisi
- Mengonsumsi obat penekan sistem kekebalan tubuh.
Saat tak tertangani dengan baik, kondisi ini bisa membahayakan si kecil akrena komplikasinya bisa mengancam jiwa. Bila si kecil mengalami berbagai gejala di atas sebaiknya segera periksakan ke dokter ya.
Baca Juga :
Cara Mencegah Pneumonia pada Bayi dan Balita, Cek Parents!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.