X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
  • Ramadan MomTAP
  • Hidrasi Keluarga
  • Cari nama bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Aku Hamil
    • Tips Kehamilan
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Project Sidekicks
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Usia Sekolah
    • Praremaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Videos
    • Kata Pakar Parenting
    • Plesiran Ramah Anak
    • Pilihan Parents
    • Kisah Keluarga
    • Kesehatan
    • Kehamilan
    • Event
    • Tumbuh Kembang
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP

Bokong Sakit Setelah Melahirkan: Penyebab hingga Cara Mengatasi

Bacaan 7 menit
Bokong Sakit Setelah Melahirkan: Penyebab hingga Cara MengatasiBokong Sakit Setelah Melahirkan: Penyebab hingga Cara Mengatasi

Berikut penyebab bokong sakit setelah melahirkan yang mungkin Bunda perlu atasi beserta penjelasan cara mengobati selengkapnya.

Apakah Bunda sedang merasakan bokong sakit setelah melahirkan? Permasalahan periode pascapersalinan memang berbeda-beda setiap ibu.

Tidak peduli bagaimana si kecil lahir ke dunia, baik secara caesar maupun normal akan ada beberapa “gangguan panggul dan bokong” yang dialami Bunda. 

Lantas, apa arti rasa sakit di pantat atau bokong setelah melahirkan? Apa penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya? Berikut penjelasan selengkapnya.

Artikel Terkait: Ambeien saat hamil, bisakah melahirkan secara vaginal? Ini kata dokter

Table of Contents

  • Penyebab Bokong Sakit Setelah Melahirkan
  • Faktor Risiko yang Bisa Terjadi
  •  Cara Mengatasi Bokong Sakit Setelah Melahirkan
  • Cara Mencegah
  • Kapan Harus ke Dokter dan Berapa Lama Sembuh?

Penyebab Bokong Sakit Setelah Melahirkan

bokong sakit setelah melahirkan

Fakta bahwa seseorang ibu mungkin mengalami nyeri bokong pascapersalinan adalah hal yang kerap terjadi. Apa penyebabnya?

Ternyata, bokong sakit setelah melahirkan ada hubungannya dengan proses kehamilan sekaligus tahapan kelahiran si kecil.

Bokong Sakit Setelah Melahirkan Karena Proses Persalinan Bunda

Dr. Daniel Roshan, direktur Rosh Maternal-Fetal Medicine di Manhattan dan asisten profesor di NYU School of Medicine di laman Romper mengatakan bahwa gangguan ini ada hubungannya dengan tulang ekor Bunda.

“Sebagian besar rasa sakit di area pantat dan bokong berasal dari tulang ekor dan itu ada hubungannya ketika tulang tersebut mendorong saat persalinan. Selain itu juga faktor posisi [janin], atau penempatan epidural,” katanya kepada Romper.

Bokong Dekat dengan Pusat Tindakan Persalinan

Pernahkah Bunda melihat gambar topografi tubuh manusia secara keseluruhan, coba perhatikan daerah dasar panggul Bunda.

Daerah bokong terletak di area yang benar-benar sangat dekat dengan episentrum tindakan melahirkan. Jadi, masuk akal bahwa Bunda merasakan nyeri bokong yang dapat terjadi akibat persalinan.

Permasalahan di Sekitar Rektum dan Anus

Bokong sakit setelah melahirkan juga diakibatkan karena faktor organ di daerah tersebut. Dr. Daniel Roshan menyatakan, rektum dan anus bisa terbentur dalam proses melahirkan bayi ke dunia.

Artikel terkait: Bokong sering sakit saat hamil? Begini cara mengatasinya, Bunda

Faktor Risiko yang Bisa Terjadi

bokong sakit setelah melahirkan

Terkait permasalahan ini, Elisa Birnbaum, yang berspesialisasi dalam kelainan dasar panggul dan operasi usus besar dan dubur di Rumah Sakit Universitas Colorado, mencantumkan tiga masalah utama yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan/atau nyeri pascapersalinan: fisura ani, wasir, dan infeksi terkait robekan atau episiotomi.

Fisura Ani

Laman Healthline menjelaskan, Fisura ani adalah luka kecil atau robekan pada lapisan anus. Retakan di kulit menyebabkan rasa sakit yang parah dan beberapa pendarahan merah cerah selama dan setelah buang air besar. Kadang-kadang, celah yang terluka bisa membuka jaringan otot di bawahnya.

“[Fisura Ani] biasanya [muncul sebagai] nyeri akut yang terjadi selama dan setelah buang air besar [dan] biasanya disebabkan oleh sembelit. Gangguan ini bisa muncul karena tahapan mengejan saat melahirkan yang dapat menyebabkan robekan [di sekitar anus],” kata Elisa Birnbaum kepada Romper.

Selain rasa sakit di bagian dalam yang tajam, darah berwarna merah terang bisa jadi merupakan tanda adanya celah di anus, baik di toilet atau saat Anda mengelapnya. Meskipun tentu saja tidak menyenangkan, masalah ini biasanya dapat diatasi dengan peningkatan cairan untuk melunakkan buang air besar.

Perawatan tertentu dapat meningkatkan penyembuhan dan membantu meringankan ketidaknyamanan, termasuk pelunak feses dan pereda nyeri topikal.

Dalam kebanyakan kasus, gangguan ini sembuh dengan sendirinya. Dalam kasus di mana fisura bertahan lebih dari 6 minggu, itu dianggap kronis.

Jika fisura ani tidak membaik dengan perawatan ini, Anda mungkin memerlukan pembedahan. Atau dokter mungkin perlu mencari kelainan lain yang dapat menyebabkan fisura ani.

Wasir

Dr. Birnbaum menjelaskan kepada Romper bahwa pembengkakan pembuluh darah di bagian bawah rektum dan anus dapat bersifat eksternal ( trombosis) atau internal (prolaps) yang datang ke luar dan tidak masuk kembali.

Seperti pada fisura ani, gangguan wasir ini dapat disebabkan oleh sembelit atau saat mengejan saat melahirkan.

Gangguan ini juga dapat disebabkan oleh peningkatan tekanan panggul selama kehamilan (saat bayi Anda menekan semuanya). Jadi, jika Anda telah berurusan dengan wasir sejak sebelum melahirkan, akan menjadi lebih buruk setelah lahiran.

Infeksi Terkait Robekan atau Episiotomi

Sumber nyeri pantat ketiga, menurut Dr. Birnbaum, sebenarnya berasal dari bagian bawah vagina dan perineum (baca: ruang antara vagina dan anus Anda yang mungkin bekerja lebih banyak saat melahirkan), sehingga menimbulkan adanya infeksi.

Artikel Terkait: Cara Menghindari Episiotomi, Sayatan Antara Vagina dan Anus Saat Melahirkan

 Cara Mengatasi Bokong Sakit Setelah Melahirkan

Bokong Sakit Setelah Melahirkan: Penyebab hingga Cara Mengatasi

Masih dikutip laman Romper, dokter Roshan menyarankan beberapa hal untuk mengatasi gangguan nyeri bokong Bunda.

Terapi Fisik hingga Olahraga

Ia menyarankan untuk terapi fisik, kasur yang nyaman, olahraga, pijat punggung, dan obat antiinflamasi nonsteroid, seperti Motrin, adalah solusi yang baik.

Dia juga memperingatkan bahwa, “setiap … rasa sakit yang tidak hilang dengan pengobatan ini memerlukan perhatian medis.”

Dokter akan menganjurkan, x-ray atau MRI untuk menyingkirkan kemungkinan patah tulang. (Yang jarang terjadi, tetapi memang terjadi.)

Minum Air Lebih Banyak

Untuk mengatasi bokong sakit karena fisura ani, dokter menyarankan untuk mengonsumsi lebih banyak cairan setiap harinya.

Cerita mitra kami
Menghadirkan Kebahagian Lewat #SentuhanIbu, Ibu Bahagia, Janin Sehat, Bayi Tumbuh Optimal
Menghadirkan Kebahagian Lewat #SentuhanIbu, Ibu Bahagia, Janin Sehat, Bayi Tumbuh Optimal
Melahirkan secara Operasi Caesar: Fakta, Manfaat, dan Efek Sampingnya
Melahirkan secara Operasi Caesar: Fakta, Manfaat, dan Efek Sampingnya
12 Barang Persiapan Melahirkan yang Harus Dibawa dalam Hospital Bag
12 Barang Persiapan Melahirkan yang Harus Dibawa dalam Hospital Bag
Ini 5 Perlengkapan Setelah Melahirkan yang Wajib Bunda Miliki
Ini 5 Perlengkapan Setelah Melahirkan yang Wajib Bunda Miliki

Dr. Birnbaum menyarankan peningkatan asupan air hingga lebih dari 10 gelas per hari dan, jika perlu, pelunak tinja atau pencahar. Mungkin perlu beberapa minggu untuk menyelesaikan masalah. Jika rasa sakit berlanjut lebih dari itu, saatnya untuk menemui dokter.

“Ada salep resep dan prosedur bedah untuk pengelolaan celah yang tidak dapat diselesaikan dengan manajemen medis,” katanya.

Berendam Air Panas

Perawatan yang bisa dilakukan yang lain adalah dengan berendam air hangat untuk kenyamanan.

Antibiotik

Jika Anda melihat rasa sakit karena luka episiotomi dan bengkak tanpa banyak pendarahan di sepanjang robekan atau perbaikan episiotomi, segera temui dokter Anda. Gangguan ini mungkin memerlukan antibiotik atau juga pengering luka.

Cara Mencegah Agar Bokong Tidak Sakit karena Persalinan

Bokong Sakit Setelah Melahirkan: Penyebab hingga Cara Mengatasi

Pelajari Cara Mengejan yang Benar saat Melahirkan

Salah satu cara mencegah atau meminimalisir sakit bokong setelah melahirkan adalah dengan memelajari cara mengejan yang benar. Berikut adalah beberapa tips mengejan yang disarankan oleh laman What to Expect:

Dorong Seolah-Olah Anda sedang Buang Air Besar

Rilekskan tubuh dan paha Anda dan dorong seolah-olah Anda memiliki berat badan terbesar dalam hidup Anda. Berikan semua konsentrasi dan fokus Anda ke dalam dorongan — jangan khawatir tentang apakah Anda akan buang air kecil atau malah BAB saat Anda melakukannya (itu terjadi pada setiap ibu yang melahirkan, wajar kok Bun).

Selipkan Dagu ke Dada

Jika Anda bertumpu pada punggung, pastikan Anda meletakkan dagu ke dada untuk posis mendorong. Ini akan membantu Anda memfokuskan dorongan Anda ke tempat yang seharusnya. Mungkin juga membantu untuk melihat ke bawah pusar sehingga Anda ingat dari mana dorongan seharusnya berasal

Berikan semua yang Anda punya. Semakin efisien Anda mendorong dan semakin banyak energi yang Anda masukkan ke dalam upaya, semakin cepat bayi Anda akan melakukan perjalanan melalui jalan lahir.

Tetap Fokus

Pertahankan kontrol dan cobalah untuk menghindari kepanikan.

Ubah Posisi

Terkadang, jika dorongan tidak menggerakkan bayi Anda ke jalan lahir, mungkin salah satu yang bisa dicoba adalah mengubah posisi.

Percaya Insting Anda

Ambil napas dalam-dalam saat kontraksi sedang berlangsung sehingga Anda dapat bersiap untuk mendorong. Saat kontraksi memuncak, tarik napas dalam-dalam dan kemudian dorong dengan sekuat tenaga — tahan napas atau hembuskan napas seperti yang Anda lakukan… apa pun yang terasa nyaman bagi Anda. Mintalah praktisi, perawat, atau dokter untuk membantu mengarahkan Anda.

Istirahat di antara Kontraksi

Anda harus menghemat energi dan beristirahat untuk sesi berikutnya. 

Kapan Harus ke Dokter dan Butuh Berapa Lama untuk Sembuh?

Bokong Sakit Setelah Melahirkan: Penyebab hingga Cara Mengatasi

Demikian hal-hal tentang bokong sakit setelah melahirkan. Meski terdengar sangat mengkhawatirkan, dokter di laman Romper mengatakan, sebagian besar rasa sakit di pantat yang mungkin Anda alami setelah melahirkan akan sembuh dengan sendirinya dan cukup cepat.

Namun, jika faktor-faktor risiko seperti fisura ani yang semakin melebar dengan darah yang semakin banyak atau gangguan wasir anda semakin parah, segera hubungi dokter ya Bun.

 

What A *Literal* Pain In The Butt After Giving Birth Can Mean

www.romper.com/life/what-a-pain-in-your-butt-after-giving-birth-can-mean-according-to-experts-17944199

 

Anal Fissure

www.healthline.com/health/anal-fissure#_noHeaderPrefixedContent

 

How to Push During Labor

www.whattoexpect.com/pregnancy/labor-and-delivery/childbirth-stages/pushing-and-delivery.aspx

 

 

Baca juga:

Kapan Boleh Beraktivitas Setelah Melahirkan dan Apa Saja Kegiatannya? Simak di Sini!

Perawatan Pasca Operasi Caesar agar Cepat Pulih, Simak Bun!

Nyeri pada Perineum Setelah Melahirkan? Ketahui Cara Menguranginya

 

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

ddc-calendar
Bersiaplah untuk kelahiran bayi dengan menambahkan HPL Anda
ATAU
Hitung tanggal HPL
img
Penulis

Kalamula Sachi

Diedit oleh:

Aulia Trisna

Diulas oleh:

dr.Gita Permatasari

  • Halaman Depan
  • /
  • Melahirkan
  • /
  • Bokong Sakit Setelah Melahirkan: Penyebab hingga Cara Mengatasi
Bagikan:
  • Persalinan Semakin Dekat, Ini 8 Tanda-tanda Kepala Janin Sudah di Bawah

    Persalinan Semakin Dekat, Ini 8 Tanda-tanda Kepala Janin Sudah di Bawah

  • Baru Dua Bulan Melahirkan, Ibu Ini Hamil Lagi dan Sambut Sang Buah Hati dengan Bahagia

    Baru Dua Bulan Melahirkan, Ibu Ini Hamil Lagi dan Sambut Sang Buah Hati dengan Bahagia

  • Mau Lancar Melahirkan Normal? Ini 9 Langkah yang Dapat Bunda Praktikkan

    Mau Lancar Melahirkan Normal? Ini 9 Langkah yang Dapat Bunda Praktikkan

app info
get app banner
  • Persalinan Semakin Dekat, Ini 8 Tanda-tanda Kepala Janin Sudah di Bawah

    Persalinan Semakin Dekat, Ini 8 Tanda-tanda Kepala Janin Sudah di Bawah

  • Baru Dua Bulan Melahirkan, Ibu Ini Hamil Lagi dan Sambut Sang Buah Hati dengan Bahagia

    Baru Dua Bulan Melahirkan, Ibu Ini Hamil Lagi dan Sambut Sang Buah Hati dengan Bahagia

  • Mau Lancar Melahirkan Normal? Ini 9 Langkah yang Dapat Bunda Praktikkan

    Mau Lancar Melahirkan Normal? Ini 9 Langkah yang Dapat Bunda Praktikkan

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2022. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar kehamilan.