Baby Sign Language (BSL) atau bahasa isyarat bayi adalah versi modifikasi dari American Sign Language (ASL) yang digunakan untuk membantu bayi praverbal mengomunikasikan kebutuhan mereka kepada pengasuh. Bayi dapat memberi tanda sebelum mereka mampu mengekspresikan diri mereka secara verbal.
Bahasa isyarat bayi memungkinkan bayi berusia tertentu untuk meminta hal-hal yang ia butuhkan, seperti susu atau saat ingin buang air besar maupun kecil. Dengan demikian, cara ini bisa mengurangi bayi rewel secara keseluruhan, bahkan bisa meningkatkan ikatan antara bayi dan pengasuh.
Artikel terkait: Bahasa Bayi – Ini Dia Tanda-tanda Bayi Mencintai Anda
Manfaat Bahasa Isyarat Bayi
Manfaat utama bahasa isyarat bayi adalah komunikasi yang lebih baik antara bayi dan pengasuhnya. Bayi dapat memahami bahasa lisan jauh sebelum mereka dapat mengartikulasikannya.
Itulah alasan sangat penting untuk berbicara dengan bayi sejak lahir. Jika bayi memahami kata-kata, dapat dimungkinkan bahwa mereka mampu memahami ide-ide tertentu meskipun pada dasarnya mereka tidak dapat mengungkapkannya secara verbal.
Menerapkan bahasa isyarat bayi menawarkan alternatif sebagai pengganti menangis. Dengan demikian, cara ini dapat membuat orang tua tahu bahwa bayi mereka membutuhkan sesuatu.
Selain itu, bahasa isyarat bayi dapat meningkatkan perkembangan bahasa. Penelitian telah menunjukkan bahwa bayi yang dikenalkan berbagai gerakan dalam jumlah yang lebih tinggi pada usia 13-15 bulan akan memiliki kosakata yang lebih variatif pada usia 18-20 bulan.
Artikel terkait: Perkembangan bayi 1 bulan, suara Bunda jadi favorit si kecil!
Kapan Bisa Mengajari Bahasa Isyarat kepada Bayi?
Usia 4-6 bulan adalah waktu yang ideal untuk mulai mengajarkan bahasa isyarat kepada bayi.
Lalu, dalam rentang usia 6 hingga 12 bulan, biasanya sekitar bulan ke-9, bayi mencapai periode perkembangan untuk gerak tubuh. Ini adalah titik ketika Anda mungkin akan melihat bahasa isyarat bayi untuk pertama kalinya jika Anda telah memperkenalkan bahasa isyarat beberapa bulan sebelumnya.
Artikel terkait: Kapan Bayi Tahu Namanya Sendiri, Apa Saja Tandanya?
Cara Mengajarkan Bahasa Isyarat
Parents tidak perlu menyisihkan waktu khusus untuk mengajarinya. Adapun yang harus Parents lakukan adalah membuat gerakan setiap kali Anda mengucapkan kata dalam rutinitas sehari-hari.
Kuncinya adalah konsistensi dan ketekunan. Setiap kali Anda memberikan botolnya kepada si kecil, ucapkan kata “susu” dan lakukan tanda untuk “susu”. Misalnya, Parents bisa menunjukkan genggaman tangan yang terbuka sebagai tanda tersebut.
Ada beberapa kiat yang bisa dilakukan, seperti berikut:
- Mulailah dengan hanya beberapa tanda. Anda akan lebih mudah mengingat cara membuatnya dan sering melakukannya. Mulailah dengan yang menurut Anda paling berguna, seperti “makan”, “minum”, dan isyarat dasar lainnya.
- Saat Anda membuat tanda, selalu ucapkan kata singkatannya. Anda ingin penandaan menjadi jembatan untuk bahasa verbal, bukan untuk menggantikannya. Cobalah juga mengingat tanda setiap kali dibuat dengan cara menyebutkan kata yang menandakannya. Dengan demikian, konsistensi adalah kunci yang selalu harus Anda pegang.
- Anak-anak belajar melalui pengulangan. Jadi, jika Anda bertanya kepada anak apakah dia lapar, buatlah tanda “makan” beberapa kali, dan ajukan pertanyaan dengan cara yang berbeda: “Apakah kamu ingin sesuatu untuk dimakan?” “Mau makan?” dan seterusnya. Jika Parents membuat tanda untuk suatu objek, arahkan ke objek setelahnya, sebutkan namanya, lalu ulangi prosesnya setidaknya dua kali.
- Setelah mengerjakan tanda-tanda pertama selama beberapa bulan, perluas repertoar bayi Anda dengan tanda-tanda untuk hal-hal yang menarik baginya. Biasanya balita akan dengan mudah memberi tanda-tanda untuk benda atau orang yang mereka cintai, seperti buku, bola, bayi, atau topi, serta hewan peliharaan atau binatang, termasuk anjing, monyet, atau gajah.
20 Bahasa Isyarat Bayi
Berikut adalah beberapa bahasa isyarat bayi yang dapat diajarkan kepada buah hati Parents, mengutip dari The Bump.
1. Ya
Sumber: Baby Sign Language
Selain menganggukan kepala, ada bahasa isyarat lain untuk mengungkapkan ‘ya’. Caranya adalah mengepalkan tangan dan anggukkan kepalan tangan tersebut ke atas dan ke bawah.
2. Tidak
Sumber: Baby Sign Language
Tak cuma geleng-geleng kepala, isyarat lain untuk ‘tidak’ adalah dengan mengacungkan ibu jari, telunjuk, dan jari tengah sementara dua jari lainnya dilipat. Kemudian katupkan ketiga jari tersebut beberapa kali.
3. Tolong
Sumber: Baby Sign Language
Ajari bayi bahwa ketika ia kesulitan melakukan sesuatu, ia bisa meminta pertolongan. Minta tolong dengan bahasa isyarat dilakukan dengan mengepalkan tangan dengan jempol menghadap ke atas seperti ‘OK’ dan letakkan kepalan tangan di atas tangan satunya yang lurus. Bawa kedua tangan ke arah atas.
4. Bahasa Isyarat Bayi, Terima Kasih
Sumber: Baby Sign Language
Mengungkapkan rasa terima kasih merupakan hal dasar yang harus diajarkan kepada anak. Mereka juga akan belajar menghargai dengan orang tuanya menunjukkan rasa hormat dan kesopanan yang sama kepada mereka.
Isyarat ‘terima kasih’ adalah dengan buka tangan dengan jari-jari lurus ke arah anak dan gerakkan ke arah bibir.
5. Maaf
Sumber: Baby Sign Language
Bayi dapat diajari untuk menunjukkan empati sebelum mereka tahu bagaimana melakukannya secara verbal dengan isyarat ‘maaf’ yang dibuat dengan mengepalkan tangan di atas dada dan menggerakkannya membentuk lingkaran.
6. Ibu
Sumber: Baby Sign Language
Ibu merupakan orang terdekat sekaligus yang pertama dikenal oleh sang bayi. Untuk mengucapkan ‘ibu’ dalam bahasa isyarat, buka telapak tangan dengan empat jari menghadap ke atas, dan sentuh dagu menggunakan ibu jari.
7. Ayah
Sumber: Baby Sign Language
Selain ibu, ayah juga merupakan bagian dari awal kehidupan bayi. Isyarat untuk ‘ayah’ hampir sama dengan ibu, tetapi bedanya ibu jari menyentuh dahi.
8. Susu
Sumber: Baby Sign Language
Susu adalah kebutuhan dasar bagi bayi. Susu dalam botol juga bisa menjadi salah satu benda pertama yang ia kenal, suka, dan butuhkan. Untuk menyebut ‘susu’ dalam bahasa isyarat, kepalkan kedua tangan Anda di depan, kemudian buka kepalan tangan dan tutup kembali.
9. Makan
Sumber: Baby Sign Language
Ajari bayi untuk mengenali rasa lapar dan mengungkapkannya dengan bahasa isyarat. Untuk ‘makan’, bahasa isyaratnya adalah menaruh empat jari di atas ibu jari seperti hendak menyuap makanan dan bawa ke depan mulut Anda.
10. Bahasa Isyarat Bayi, Minum
Sumber: Baby Sign Language
Bahasa isyarat untuk ‘minum’ adalah membentuk huruf C dengan menggunakan tangan Anda, seperti sedang memegang gelas dan arahkan ke mulut seperti sedang minum.
Artikel Terkait: Catat Parents! 5 Terapi Sederhana untuk Anak yang Terlambat Bicara
11. Tidur
Sumber: Baby Sign Language
Terkadang bayi rewel karena ia mengantuk. Mengajarkannya untuk mengungkapkan bahwa ia ingin tidur bisa dilakukan melalui bahasa isyarat. Buka tangan di depan dahi sampai menutupi separuh wajah, lalu katupkan tangan ke bawah sambil menyentuh dagu adalah bahasa isyarat untuk ‘tidur’.
12. Main
Sumber: Baby Sign Language
Apa lagi yang dilakukan bayi selain tidur, makan, dan minum? Tentu jawabannya adalah bermain.
Parents dapat mengajak atau memberi tahu bayi waktu bermain dengan memberikan isyarat ‘main’, yaitu dengan melipat jari telunjuk, tengah, dan manis, serta membiarkan jari jempol dan kelingking tetap lurus. Setelah itu, putar pergelangan tangan Parents ke depan dan ke belakang.
13. Mandi
Sumber: Baby Sign Language
Rutinitas lain yang dilakukan bayi adalah mandi. Beri tahu bayi bahwa waktu mandi sudah tiba dengan bahasa isyarat membawa dua kepalan tangan di depan dada dan menggerakkannya naik turun seperti sedang menggosok badan dengan sabun.
14. Pup
Sumber: Baby Sign Language
Ajar bayi untuk memberitahu Parents bahwa ia mengotori popoknya dengan bahasa isyarat ‘pup’. Kepalkan kedua tangan dan tumpuk satu sama lain dengan ibu jari tangan bawah dimasukkan ke dalam kepalan tangan atas. Gerakkan ibu jari tangan bawah keluar masuk dari kepalan tangan.
15. Bahasa Isyarat Bayi, Sakit
Sumber: Baby Sign Language
Isyarat untuk ‘sakit’ dilakukan dengan cara mengepalkan kedua tangan, lalu merentangkan jari telunjuk dan menyentuhnya bersama-sama.
16. Buku
Sumber: Baby Sign Language
Untuk mengatakan ‘buku’ dalam bahasa isyarat caranya mudah, Cukup satukan kedua telapak tangan bagaikan buku yang sedang tertutup, dan buka telapak tangan seperti buku yang terbuka.
17. Aku Menyayangimu
Sumber: Baby Sign Language
Mengisyaratkan ‘aku menyayangimu’ adalah dengan cara rentangkan ibu jari, telunjuk, dan jari kelingking sementara dua jari lainnya dilipat. Gerakkan tangan tersebut ke kanan dan ke kiri.
18. Berbagi
Sumber: Baby Sign Language
Anak perlu diajarkan mengenai pentingnya berbagi ketika ia sedang bermain dengan anak lain. Untuk mengungkapkan ‘berbagi’ dalam bahasa isyarat, cukup rentangkan satu tangan dalam posisi lurus dengan ibu jari mengarah ke atas. Kemudian gerakkan tangan lain ke depan dan ke belakang di sepanjang bagian atas jari-jari yang terulur.
19. Lagi
Sumber: Baby Sign Language
Terkadang kita bingung apakah bayi masih lapar atau membutuhkan tambahan susu atau makanannya. Mengatakan ‘lagi’ atau ‘tambah’ dalam bahasa isyarat dapat memudahkan komunikasi.
Cara mengatakan ‘lagi’ dalam bahasa isyarat adalah katupkan empat jari pada jari jempol sehingga kedua tangan membentuk huruf O. Kemudian, gerakkan jari membuka dan menutup kembali menjadi huruf O beberapa kali.
20. Selesai
Sumber: Baby Sign Language
Selain minta tambah, ada waktunya bayi juga sudah merasa kenyang. Ajari ia untuk membuat Anda paham bahwa ia ingin berhenti dengan bahasa isyarat ‘selesai’ yaitu dengan membuka telapak tangan menghadap kepada Anda seperti sedang berdoa, dan putar telapak tangan ke arah depan.
Proses Bayi Sebelum Berbicara
Sumber: xFrame
Keberhasilan bayi untuk berbicara menandai berbagai tahap perkembangan bahasa. Selain bisa mengeluarkan suara dan kata-kata, bayi juga berarti bisa mendengar dan mengerti.
Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa tidak semua bayi dapat berbicara dalam waktu yang sama. Masing-masing anak memiliki kemampuannya tersendiri. Berikut adalah beberapa tahapan yang dilewati bayi sebelum akhirnya bisa berbicara.
- Mengeluarkan Suara – Pada usia enam hingga delapan minggu, bayi akan belajar mengeluarkan suara selain tangisan, misalnya suara ‘uh’ atau ‘ah’.
- Tertawa – Biasanya sekitar usia 16 minggu bayi akan tertawa sebagai respon terhadap hal-hal yang mereka alami.
- Babbling – Babbling atau bahasa bayi adalah penggunaan suku kata yang berulang-ulang, misalnya ‘bababa’, tetapi tanpa arti khusus.
- Memahami Kata – Di antara usia 6 hingga 11 bulan, bayi mulai belajar memahami kata-kata. Pada umumnya dia akan bereaksi dengan kata ‘tidak’ atau ‘no’ dengan menghentikan apa yang ia lakukan, walau biasanya ia akan mencoba melakukannya lagi.
- Kata Pertama – Kata-kata pertama bayi yang memiliki arti umumnya muncul antara usia 10 hingga 15 bulan.
- Memahami Instruksi – Di usia 1 tahun, seharusnya si kecil sudah bisa mengikuti instruksi sederhana dan jelas, lalu akan tertarik untuk mencoba berbicara.
***
Jadi, itulah beberapa informasi tentang bahasa isyarat bayi. Meskipun cukup sederhana, manfaat dari mengajarkan bahasa isyarat bayi sangat besar bagi bayi. Selain itu, mempermudah bayi belajar menyampaikan keinginannya, tanpa menangis. Semoga informasi ini bermanfaat, ya, Parents!
Jika Parents ingin berdiskusi seputar pola asuh, keluarga, dan kesehatan serta mau mengikuti kelas parenting gratis tiap minggu bisa langsung bergabung di komunitas Telegram theAsianparent.
Baca juga:
Perkembangan Bayi 3 Bulan, Sudah Bisa Tengkurap dan Menendang Nih!
Ternyata Pup Bayi Bisa Mengukur Tingkat Kecerdasan Anak, Ini Faktanya!
15 Fakta Unik tentang Proses Belajar Bayi yang Parents Perlu Tahu
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.