Hampir dua tahun sudah pandemi COVID-19 melanda dunia. Tak pandang bulu, pasiennya datang dari berbagai kalangan. Tua, muda, hingga anak-anak, semua rentan terkena. Seorang bocah berusia 5 tahun pun harus dirawat secara intensif dan berjuang melawan COVID-19 setelah mendapatkan tes positif Covid minggu lalu.
Kisah Bocah 5 Tahun Melawan Covid
dok. foto: Mirror.co.uk (Caters News Agency)
Rupert Moore, seorang bocah spesial berusia 5 tahun dinyatakan positif COVID-19 minggu lalu dan dilarikan ke rumah sakit. Melansir dari laman Mirror.co.uk, si kecil malang Rupert Moore mengalami gejala awal pada 21 November 2021.
Rupert, bocah yang berasal dari Herne Bay, Kent, Inggris, ini juga memiliki kondisi langka yang dikenal sebagai Vici syndrome. Awalnya, ia mulai menunjukkan gejala kelelahan sebelum akhirnya berangsur memburuk.
Ia pun langsung dibawa ke Queen Elizabeth The Queen Mother Hospital (Rumah Sakit QEQM), Margate, sehingga mereka bisa memantau gejalanya sebelum dilarikan ke perawatan intensif pada Rabu 24 November.
Saat dibawa ke rumah sakit, sang ibu, Camilla Crick, 28, diberi tahu bahwa anaknya itu tidak mungkin bertahan selama 48 jam ke depan. Namun, bocah 5 tahun itu ternyata bersikeras berjuang melawan penyakit Covid tersebut.
Artikel terkait: Sempat Kritis, Begini Cerita Perjuangan Istri Indra Lesmana Sembuh dari COVID-19
Melakukan Tes COVID-19 Sekeluarga
Camilla yang seorang ibu rumah tangga, menjelaskan, “Pada hari Minggu, pasangan saya mendapat pesan dari kantor yang mengatakan bahwa empat orang rekannya telah dites positif Covid dan pada hari yang sama, saya mendapat email dari sekolah anak perempuan saya yang mengatakan bahwa seseorang di kelasnya juga ada yang positif. Jadi, kami semua melakukan tes,” ungkapnya.
“Kami semua dites positif COVID-19, selain anak sulung saya. Jadi, saya meghubungi rumah sakit setempat di daerah kami yang menangani kondisi Rupert, karena dia dalam rencana perawatan intensif dan mereka menyuruh ayahnya untuk membawanya masuk,” ungkap sang ibu.
Kondisi Memburuk
dok. foto: Mirror.co.uk (Caters News Agency)
Hari Senin, Camilla diberitahu bahwa kondisi sang anak memburuk dalam semalam, dan mulai kesulitan bernapas. Dua hari setelahnya, ia kembali diberi kabar oleh dokter bahwa anaknya dalam kondisi yang semakin buruk.
“Pada hari Rabunya, para dokter memberi tahu saya bahwa dia dalam kondisi yang sangat buruk dan tidak merespons pemberian antibiotik. Tidak ada banyak cara lagi yang bisa mereka lakukan.
Dokter sudah menyerahkan pilihan pada saya, apakah menolak untuk menempatkannya dalam perawatan intensif atau tetap mencoba menyelamatkan hidupnya. Namun, saya tahu Rupert belum siap untuk pergi (meninggalkan kami),” ungkap sang ibu.
Keyakinan Camilla atas kesembuhan anaknya begitu kuat, sehingga mereka memustuskan untuk membawanya ke Rumah Sakit Anak Evelina London agar Rupert mendapat perawatan intensif.
Beruntung saat ini, kondisinya pun diketahui berangsur membaik. “Dia sudah berjuang sejauh ini, dan dia membuat kemajuan-kemajuan kecil. Dia bisa membuka matanya sekarang dan infeksinya perlahan hilang, meskipun itu akan menjadi proses yang panjang,” ungkap sang ibu menceritakan kondisi anak keduanya itu.
Artikel terkait: Ketahui Gejala Setelah Sembuh dari COVID-19 dan Hal yang Harus Dilakukan
Bocah 5 Tahun yang Melawan Covid Adalah Pejuang Cilik
dok. foto: Mirror.co.uk (Caters News Agency)
Bocah 5 tahun yang sedang melawan melawan Covid tersebut ternyata memang pejuang cilik. Perjuangannya bukan kali ini saja. Rupert didiagnosis dengan sindrom Vici pada tahun 2017. Bahkan, para medis yang menangani Rupert sempat mendiagnosis bahwa hidupnya tidak akan sampai di usia 4 tahun.
Dengan sindrom yang dialaminya, kondisi Rupert berarti dia tidak bisa bicara, buta, tidak bisa makan dengan normal, menderita epilepsi, dan harus mendapatkan perawatan khusus sepanjang waktu.
Namun dengan perjuangan yang sudah dilaluinya, sang ibu Camilla tetap optimis sang anak akan mampu melewati rintangan ini, termasuk kondisi terbarunya yang sedang mengalami COVID-19.
“Terlepas dari kondisinya, dia melewati segalanya bersama kami. Saya ingin dia diperlakukan seperti anak normal lainnya. Itulah sebabnya, saya memutuskan untuk menempatkannya dalam perawatan intensif karena saya tahu dia belum siap untuk pergi meninggalkan kami,” kata ibu 3 orang anak itu.
Menurut sang ibu, terlepas dari apa yang dialaminya, Rupert tetap kuat dan tetap terlihat bahagia. Ia bisa membuat semua orang yang bertemu jatuh cinta padanya, karena ia memiliki kepribadian yang besar. Termasuk kakak dan adiknya yang sangat merindukan Rupert.
“Saya memanggilnya ‘pahlawan super cilik’ saya karena dia terus membuat saya takjub dan membuktikan bahwa selalu ada keajaiban di dunia ini.”
Mencegah Penularan COVID-19 pada Balita
Meski angka penularan COVID-19 sempat turun, kita harus tetap waspada, ya, Parents, dengan risiko penularan yang masih tetap ada. Apalagi, saat ini varian baru sudah mulai bermunculan. Untuk mengurangi risiko penularan, terutama pada anak, pastikan Anda tetap melakukan langkah berikut:
- Ajarkan anak untuk rutin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, atau menggunakan hand sanitizer setiap kali masuk ke dalam rumah, sebelum makan, dan setelah menyentuh benda-benda yang berasal dari luar rumah.
- Jaga jarak dengan orang yang terlihat sakit, termasuk saat batuk dan bersin.
- Bersihkan benda-benda yang sering disentuh anak dengan disinfektan secara berkala, seperti gagang pintu, dan juga mainannya.
- Cuci mainan anak yang berasal dari luar rumah dengan air dan sabun atau sesuai petunjuk penggunaannya.
- Kurangi frekuensi membawa anak-anak di kerumunan atau keramaian.
- Bila harus keluar rumah, ajarkan anak untuk memakai masker selama berada di luar rumah.
- Bagi orang tua yang harus keluar rumah, segera ganti pakaian dan mandi sebelum berinteraksi dengan anak.
Itulah beberapa hal yang harus Anda tetap perhatikan di masa pandemi ini, agar anak-anak terhindar dari risiko penularan COVID-19, sehingga tidak ada lagi kasus seperti yang menimpa bocah 5 tahun melawan Covid. Jangan lengah, ya, Parents.
Baca juga:
Sempat Kesulitan Bernapas, Balita Pasien COVID-19: "Mama Aku Tak Akan Pulang"
Kasus Positif COVID-19 pada Anak di Bali Melonjak, Faktor Ini Diduga Jadi Penyebabnya
Balita PDP COVID-19 di Medan meninggal dunia setelah dirawat 2 hari
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.