Bisul pada bayi pasti akan membuat Parents merasa khawatir. Namun, apa sih penyebab dan bagaimana cara mengatasi bisul pada bayi ini?
Bisul pada bayi bisa dialami di bagian tubuh mana saja karena bisul dapat menyebar dari satu bagian tubuh ke bagian tubuh lainnya.
Daerah yang paling sering terjadi bisul adalah tempat-tempat yang terdapat gesekan dan/atau tempat yang cenderung berkeringat, seperti wajah, leher, bahu, paha, ketiak, dan bokong.
Artikel terkait: 5 Penyakit Musim Hujan yang Sering Menyerang Anak
Daftar isi
Apa itu Bisul pada Bayi?
Dilansir dari Parenting Firstcry, bisul adalah benjolan lunak yang muncul di kulit karena infeksi di kelenjar minyak atau folikel rambut. Infeksi umumnya terjadi karena bakteri yang disebut Staphylococcus aureus.
Bakteri tersebut biasanya terdapat pada permukaan kulit, dan masuk ke dalam tubuh melalui celah-celah kecil di kulit, atau dapat berpindah dari rambut ke folikel. Infeksi ini kemudian tumbuh menjadi bisul.
Penyebab Bisul pada Bayi
Tampilan seperti alergi pada kulit inilah yang sering disalahartikan sebagai alergi makanan. “Karena alergi telur kan juga bisa menimbulkan bintil-bintil di kulit ya, jadi sering salah kaprah,” kata dr. Distyayu Soekardja, dokter residen di Department of Pediatrics RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta.
Lebih lanjut, “Bisul umumnya disebabkan oleh bakteri, istilahnya furunkulosis. Etiologinya memang karena infeksi,” terang dr. Ayu.
Pada awalnya, kulit terinfeksi bakteri menjadi merah, kemudian benjolan muncul. Dengan berlalunya waktu, benjolan akan berwarna putih akibat nanah yang menumpuk di bawah kulit. Pembentukan nanah dapat membuat bisul terasa sakit.
Bisul biasanya muncul di wajah, punggung, leher, bahu, paha, dan bokong. Dalam beberapa kasus, bayi yang terinfeksi bisul juga mungkin mengalami demam.
Kondisi tertentu juga dapat membuat bayi berisiko lebih besar terkena bisul. Kondisi tersebut yaitu:
- Kebersihan tubuh yang kurang baik
- Kekebalan tubuh rendah
- Kekurangan nutrisi yang diperlukan dalam tubuh
- Anemia atau defisiensi besi
- Paparan kimia dari penggunaan sabun, krim atau deterjen yang keras menyebabkan iritasi kulit
- Kondisi cuaca yang kurang bersahabat, seperti panas ekstrim atau kelembapan yang tinggi.
Ciri-Ciri Bisul, Bagaimana Cara Membedakannya dengan Kondisi Kulit Lain?
Dilansir dari laman web Kids Health, beberapa tanda dan gejala bisul pada bayi adalah:
- Bisul cenderung menjadi benjolan keras, merah dan sakit di sekitar bisul pada kulit bayi
- Bayi dapat mengalami demam dalam beberapa kasus
- Terlihat ada warna putih atau kuning di pusat benjolan, berisi nanah, yang berkemungkinan pecah
- Beberapa bisul dapat terbentuk di dekat tempat munculnya bisul pertama
- Kelenjar getah bening di sekitar bisul bisa ikut membengkak
Artikel terkait: Benarkah Telur Penyebab Bisul pada Anak?
Waspadai Risiko Jika Bisul pada Bayi Tidak Diobati
Biasanya jika bisul dipecahkan beberapa jaringan parut dapat terbentuk. Dan jika bisul tumbuh sangat besar, itu bisa membentuk selulit. Ini mungkin memerlukan perawatan dengan antibiotik.
Jangan memencet atau memecahkan bisul dengan tangan. Hal ini dapat membuat infeksi menjadi lebih parah.
Jika peradangan akibat bisul pecah berubah menjadi carbuncle dan tidak menunjukkan tanda-tanda pulih, operasi mungkin disarankan oleh dokter.
Obat Alami Bisul pada Bayi
Dalam kebanyakan kasus, bisul sembuh sendiri dalam waktu beberapa hari. Namun demikian, Anda juga dapat mencoba pengobatan rumahan berikut untuk mempercepat proses penyembuhan:
-
Kompres Hangat
Untuk menghilangkan rasa sakit secara dengan cepat, kompres hangat dapat dilakukan pada area yang sakit selama beberapa menit. Tindakan ini dapat diulang beberapa kali pada siang hari. Kompres air hangat ini juga dapat membantu nanah keluar dari bisul, setelahnya proses penyembuhan akan dimulai.
Bisul dapat dirawat di rumah hingga sembuh. Kompres bisul dengan handuk hangat beberapa kali sehari agar bisul terbuka dan kering.
Setelah bisul kering, tetap jaga kebersihannya dan tetap gunakan kompres hangat setiap kali dibersihkan. Balut bisul dengan kasa dan ganti sesering mungkin.
-
Terapi Madu
Mengoleskan madu ke bisul bisa menjadi pereda infeksi, karena madu adalah antiseptik alami.
Artikel terkait: Kompres madu untuk atasi batuk berdahak pada anak, benarkah efektif?
-
Daun Peterseli/Seledri
Anda juga bisa menggunakan kompres daun peterseli. Daun peterseli dapat direbus sampai menjadi lunak dan setelah itu letakkan daun tersebut pada daerah bisul. Melakukan kompres seledri pada bisul dapat membantu menyembuhkan bisul lebih cepat.
-
Kunyit
Meletakkan bubuk kunyit pada bisul juga terbukti bermanfaat menyembuhkan bisul. Hal ini karena sifat antiseptik alami dalam kunyit.
Bagaimana Jika Bisul pada Bayi Makin Parah?
Dilansir dari laman Parenting First Cry, bisul biasanya tidak sampai menyebabkan keadaan yang berbahaya. Bisul pada bayi mulai terisi dengan nanah dalam waktu sekitar 1 minggu sejak kemunculannya. Jika dibiarkan kondisi tersebut. Keadaan ini mungkin mulai mereda dalam beberapa minggu.
Jika bisul tidak hilang atau menunjukkan tanda-tanda mereda bahkan setelah dua minggu, Parents sebaiknya segera ke dokter jika:
- Bisul muncul pada bagian wajah si kecil
- Bisul tumbuh selama lebih dari 2 minggu
- Si kecil demam, atau terlihat lemas
- Bisul terasa kenyal atau lembut ketika disentuh
- Bisul menjadi carbuncle
- Anak terus-terusan terkena bisul yang datang dan pergi
Saat banyak bisul pada bayi muncul secara bersamaan, kondisi ini dikenal sebagai carbuncle. Carbuncle biasanya muncul di punggung dan leher, kondisi ini cenderung lebih lama sembuh karena infeksi yang dialami lebih dalam di bawah kulit.
Bagaimana Jika Bisul pada Bayi Hilang Timbul?
Bisulan dapat menular, bahkan hilang timbul. Bisul dapat menyebar ke bagian lain di tubuh, atau menular kepada orang lain. Pastikan mencuci tangan secara teratur usai bermain dengan anak yang menderita bisulan.
Cuci handuk dan sprei yang terkena nanah bisul dengan air panas. Untuk menghentikan nanah bisul menyebar, tutup bisul dengan kasa dan ganti secara berkala.
Ketika bisul pecah dan nanah keluar, berhati-hatilah agar nanah tidak menyentuh bagian lain dari tubuh anak.
Artikel terkait: 6 Cara Mengobati Bisul Menggunakan Bahan Alami, Pakai Garam hingga Kunyit
Cara Mencegah Bisul pada Tubuh Bayi
Hal-hal tertentu dapat dilakukan untuk mencegah bisul tumbuh pada tubuh bayi.
Dilansir dari laman web Momjunction, berikut adalah beberapa langkah sederhana untuk mencegah bisul.
Menjaga kebersihan
Mencuci tangan adalah kunci untuk mencegah infeksi kulit Staph. Mintalah semua orang di rumah sering mencuci tangan. Gunakan sabun antibakteri cair atau pembersih tangan alkohol. Hindari mengupil. Orang-orang memiliki bakteri Staph di hidung mereka.
Mencari Gejala Bisul
Parents bisa mencari apa saja gejala bisul, dan segera setelah melihatnya, segera ambil tindakan.
Menghindari Penyebaran
Jika bayi Anda mengalami bisul, bersihkan dengan hati-hati, dan hindari penyebaran bisul karena infeksi.
Bersihkan Dengan Teliti
Cuci pakaian dan handuk bayi Anda setelah digunakan, dalam larutan antibakteri untuk menghindari penyebaran infeksi kulit yang ada ke kulit yang sehat.
Mengamankan Bisul Tidak Pecah
Jika bayi Anda memiliki bisul yang sudah ada, maka pastikan bahwa bayi Anda tidak menggosok, meremas, atau menyodok bisul tersebut.
Rawat Sampai Sembuh
Jika bayi sudah dirawat, jaga agar luka tetap bersih dan ditutup dengan kain kasa steril sampai sembuh.
Itulah tadi informasi tentang penyebab dan cara mengatasi bisul di tubuh bayi. Semoga bermanfaat ya, Parents.
***
Artikel telah diupdate oleh: Kalamula Sachi
How to Treat Boils/Abscess on Infants
https://parenting.firstcry.com/articles/boils-on-babies-causes-signs-and-treatment/
How To Treat & When To Seek Help For Boils
https://www.kidshealth.org.nz/how-treat-when-seek-help-boils
Boils On Babies: Symptoms, Causes, Treatment And Home Remedies
https://www.momjunction.com/articles/boils-on-babies-causes-symptoms-and-treatments_00326705/
Baca juga:
5 Masalah Kulit Bayi Ini Paling Sering Terjadi, Intip Cara Perawatannya