Kisah ini datang dari pasangan yang mengadopsi kucing siam betina saat sang wanita tengah memasuki trimester pertama kehamilan. Berbagai kritikan menghampiri dengan anggapan kucing berpotensi membahayakan kandungannya. Banyak orang mengatakan bahaya bulu kucing yang dapat mengakibatkan asma, sesak napas dan memicu alergi. Lantas, apa yang sebaiknya diperhatikan jika ingin mempunyai binatang peliharaan bagi keluarga dengan bayi?
Benarkah bulu binatang memicu alergi?
Saat ini cukup banyak penelitian yang melihat hubungan antara memiliki hewan perliharaan dan alergi pada bayi. Beberapa penelitian menunjukan manfaat dari memiliki hewan perliharaan dan beberapa penelitian lainnya justru melihat efek samping negatif untuk kondisi kesehatan bayi.
Sebuah penelitian menunjukan bahwa memiliki hewan peliharaan dapat membuat bayi lebih jarang mengalami alergi atau infeksi di kemudian hari. Terutama untuk mereka yang telah terpapar hewan selama satu tahun pertama kehidupan mereka.
Untuk mendapatkan hasil penelitian ini, para peneliti telah mempelajari 565 anak sejak mereka lahir hingga berusia 18 tahun. Para peneliti menggunakan teknik wawancara tahunan untuk menentukan efek paparan anjing atau kucing pada tubuh mereka.
Penelitian ini pun didukung tengan kajian ilmiah lainnya yang menemukan bahwa sistem imunitas tubuh yang sudah biasa akan meningkatkan kekebalan tubuh sehingga alergi lanjutan dapat dicgah sejak dini.
Selain itu, faktanya bulu binatang bukanlah penyebab alergi melainkan kuman yang menyelinap di antara bulu tersebut menjadi penyebabnya. Meski begitu, beberapa penelitian ini masih membutuhkan penelitian lanjutan.
Karenanya jagalah kebersihan hewan peliharaan Anda agar terhindar dari kuman dan menekan risiko alergi. Penting diketahui bahwa orang dewasa juga memiliki peluang yang sama mengalami alergi dengan tingkat keparahan berbeda.
Binatang peliharaan dapat menyakiti balita, benarkah demikian?
Amati tindak tanduk hewan peliharaan Anda, jika ia menunjukkan kecenderungan melindungi wilayah kekuasaannya maka tak perlu ada hal yang dikhawatirkan. Kebanyakan anjing mampu bersikap baik kepada anak-anak sedangkan kucing hanya perduli lingkungannya sendiri. Karenanya, tidak ada alasan Parents harus khawatir ia akan menyerang bayi.
Bahkan kala bayi iseng, hewan peliharaan akan memaklumi dan tidak akan melakukan perlwanan. Mereka hanya akan menghindar dan menjauh untuk sementara.
Apakah binatang peliharaan bisa merasa cemburu dengan adanya bayi?
Bagi hewan yang terbiasa hidup soliter tanpa harus sering dipeluk dan dimanjakan, mereka seharusnya terbiasa dengan kehadiran bayi. Berbeda dengan hewan yang sering diperhatikan maka akan merasa cemburu dan tidak lagi diinginkan.
Bahkan hewan akan murung dan nafsu makannya berkurang, ada juga yang memilih mengucilkan diri dari manusia.
Salah satu cara yang bisa disiasati yaitu luangkan waktu untuk bermain dengan hewan Anda saat si kecil tidur. Berilah tugas kepada anak sulung Anda untuk merawat hewan sehingga ia tidak merasa dilupakan.
Cara agar binatang peliharaan bisa menerima bayi yang baru lahir
Banyak keyakinan bahwa hewan seperti anjing dan kucing tergolong setia dan mampu memhami bahasa manusia. Seringlah berbagi cerita tentang kehamilan pada mereka, karena dalam banyak kasus binatang bisa berperilaku layaknya kakak dan teman bermain menyenangkan untuk anak-anak.
Susun kamar bayi lebih awal agar hewan peliharaan terbiasa dengan perubahan yang ada. Perlahan latihlah anjing atau kucing Anda untuk mengetahui sejauh mana mereka dapat melintasi kamar bayi.
Patut digaris bawahi bahwa binatang mempunyai indera pendengaran yang tajam, tangisan bayo akan membuat telinga mereka semakin peka dan perlahan kian terbiasa dengan kehadiran si kecil di tengah keluarga.
Bisakah binatang peliharaan dan bayi hidup harmonis?
Jawabannya tentu saja iya. Sudah banyak cerita inspiratif orang yang mana mereka memiliki hubungan erat dengan hewan yang dipeliharanya sejak dulu. Terbukti hewan peliharaan dapat menjadi teman yang baik, bahkan kehadiran hewan mendukung kesuksesan orangtua mendidik anak-anaknya.
Melalui hewan anak terlatih untuk menyayangi sesama dan peduli dengan lingkungan.
Kami bahkan sudah membiasakan batita kami bermain dengan kucing kesayangan kami, lalu mengajaknya ke tempat tidur setiap malam untuk tidur bersama. Sejauh ini pun tidak ada keluhan kesehatan apapun yang rumornya bisa ditimbulkan hewan peliharaan hingga usianya menginjak 20 bulan.
Baca juga
Anak digigit hewan peliharaan, ini pertolongan pertama yang harus dilakukan
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.