Parents berencana beribadah haji tahun mendatang, bersiap karena ada usulan kenaikan biaya haji 2024!
Kementerian Agama (Kemenag) mengusulkan rata-rata biaya haji atau biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) 2024 Rp 105 juta atau naik dari BPIH tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp 90,05 juta per jamaah.
Usulan Kenaikan Biaya Haji 2024 dan Rinciannya
Kementerian Agama (Kemenag) mengusulkan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) naik menjadi Rp 105.095.032,34 per jemaah pada 2024.
Hal tersebut disampaikan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam Rapat Kerja bersama Komisi VIII DPR RI di Gedung Nusantara 5 DPR RI, Jakarta pada Senin (13/11/2023) lalu.
“Pemerintah telah menyusun formulasi pembebanan BPIH tahun 1445 H/2024 M yang telah melalui proses kajian,” ujar Yaqut melansir laman Kompas.com.
Adapun BPIH 2024 terdiri dari Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) sebesar Rp 73.566.522,64 dan nilai manfaat sebesar Rp 31.528.509,70. Merujuk harga yang disuulkan, biaya tersebut dirinci kebutuhan berikut.
- Biaya penerbangan: Rp36 juta
- Pelayanan akomodasi: Rp26 juta
- Pelayanan konsumsi: Rp9 juta
- Pelayanan transportasi: Rp4,9 juta
- Pelayanan di Arafah, Muzdalidah dan Mina: Rp19,4 juta
- Pelindungan: Rp226.491
- Embarkasi atau debarkasi: Rp216.822
- Pelayanan keimigrasian: Rp45.947
- Premi asuransi dan perlindungan lainnya: Rp175.000
- Dokumen perjalanan: Rp1,7 juta
- Biaya hidup: Rp3,2 juta
- Pembinaan jemaah haji di Tanah Air dan Arab Saudi: Rp1,2 juta
- Pelayanan umum di dalam negeri dan Arab Saudi: Rp1,4 juta
- Pengelolaan BPIH: Rp319.375
Artikel terkait: 5 Perbedaan Haji dan Umroh yang Penting Diketahui Umat Muslim
Faktor Kenaikan Biaya Haji
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief menjelaskan terdapat sejumlah faktor yang menyebabkan naiknya biaya haji antara lain kenaikan kurs, baik Dolar maupun Riyal, dan penambahan layanan.
“Biaya Haji 2023, disepakati dengan asumsi kurs 1 USD sebesar Rp. 15.150 dan 1 SAR sebesar Rp. 4.040. Sementara Usulan Biaya Haji 2024 disusun dengan asumsi kurs 1 USD sebesar Rp. 16.000 dan 1 SAR sebesar Rp. 4.266,” demikian keterangan resmi Kemenag.
Selisih kurs nyatanya berdampak pada kenaikan biaya layanan.
“Misalnya, transportasi bus salawat. Kami mengusulkan biaya penyediaan transportasi bus salawat tahun ini sama dengan 2023, sebesar SAR146. Tapi asumsi nilai kursnya berbeda. Sehingga ada kenaikan dalam usulan,” sambung Hilman.
Harga layanan yang naik dibandingkan tahun lalu turut memengaruhi kenaikan harga ini. Antara lain akomodasi di Makkah dan Madinah, juga konsumsi di Tanah Suci.
“Pada 2023, sewa hotel (jamaah haji) di Madinah rata-rata SAR 1.373, tahun ini kita usulkan SAR 1.454. Demikian juga di Makkah, ada kenaikan usulan dari tahun sebelumnya. Tahun ini kami usulkan layanan konsumsi di Makkah juga menjadi 84 kali makan, dengan rincian 3 kali makan selama 28 hari,” lanjut Hilman.
Artikel terkait: Ungkap Fakta dan Sejarah Gelar Haji di Indonesia
Kiat Menabung Dana Haji
Naik lumayan jauh, Parents jangan khawatir karena jika ada niat tentunya berhaji bisa diusahakan. Satu hal yang mutlak dilakukan adalah menyiapkan tabungan khusus Haji. Simak tipsnya.
1. Atur Prioritas Keuangan
Saat tekah memantapkan hati ingin berangkat haji, hal utama yang harus dilakukan adalah mengatur ulang skala prioritas keuangan. Misalnya tadinya tujuan utama adalah liburan ke luar negeri, kini digeser menjadi naik haji. Sementara pos keuangan lain seperti nongkrong di kafe bisa ditekan.
“Jika sudah ada niat naik haji, maka pengeluaran bulanan yang tidak terlalu mendesak bisa dikurangi,” ujar financial planner Andi Nugroho melansir laman CNN Indonesia.
2. Sisihkan 10-20 Persen dari Gaji
Untuk tujuan keuangan apapun termasuk berhaji, biasakan untuk menyisihkan bukan menyisakan. Bagi dana tujuan jangka menengah atau panjang seperti berhaji, sisihkan 10-20 persen dari gaji. Garisbawahi, angka ini jangan sampai mengobrbankan biaya pokok kehidupan sehari-hari yang sifatnya wajib ya.
“Sisihkan 10-20 persen dari gaji untuk tabungan haji. Tapi tetap tidak mengurangi kebutuhan pokok ya. Jadi mungkin jajan-jajan atau hiburan yang bisa dilakukan bisa ditahan dulu sementara sampai dana yang dibutuhkan terkumpul,” sambung Andi.
3. Andalkan Investasi
Merasa kurang dengan menabung, mulailah berinvestasi. Investasi menjadi jalan cerdas untuk mempercepat tujuan finansial kita tercapai.
Mengingat tujuannya untuk beribadah, Bunda bisa memilih instrumen investasi syariah yang kini sudah banyak disediakan pemerintah. Contohnya deposito syariah, logam mulia, Reksa dana syariah, dan obligasi.
“Pilih investasi reksadana atau obligasi pemerintah. Tapi sesuaikan lagi dengan waktu yang dibutuhkan. Jangan sampai investasinya melebihi target tahun pergi hajinya,” tegas Andi.
4. Alokasikan Bonus Tahunan
Bidang pekerjaan Anda mendapatkan bonus di akhir tahun, maka kesempatan untuk menambahkannya ke dalam tabungan haji. Bisa sebagian, bisa juga seluruhnya agar terkumpul lebih cepat.
“Untuk mempercepat pengumpulan dana tersebut, kita bisa menyisihkan lebih banyak dari penghasilan lain semisal ketika dapat bonus kerja, ataupun melakukan pekerjaan ataupun bisnis sampingan untuk bisa mendapatkan income tambahan,” pungkas Andi.
Semoga kabar ini tidak menjadi beban, tapi jadi inspirasi Ayah dan Bunda menabung lebih keras lagi.
Baca juga:
Indonesia-Saudi Bahas Tambahan Kuota Haji 2023 Termasuk Jamaah Lansia
Fenomena Kamar Barokah, Kiat Unik Pasutri Memadu Kasih Usai Haji
Musim Haji sudah Dimulai, Ini Rekomendasi 15 Tempat Wisata di Makkah
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.