Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama mengatakan bahwa pemerintah Indonesia dan Saudi membentuk gugus tugas yang khusus membahas persiapan penyelenggaraan hingga kuota haji 2023. Kabar ini disampaikan oleh Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas.
Gugus Tugas Bahas Penyelenggaraan Hingga Kuota Haji 2023
Tim gugus tugas melibatkan dua pihak yaitu Kementerian Agama dan Kementerian Umroh dan Haji Saudi Arabia. Gugus tugas atau task force ini akan secara detail membahas langkah-langkah persiapan penyelenggaraan haji 1444 Hijriah atau tahun 2023 Masehi.
Sumber: VIVA/Syaefullah
“Ini untuk nanti kita bicara mulai kuota, kemudian fasilitas yang bisa didapat jamaah, kewajiban, dan hak jamaah, dan seterusnya,” ujar Menag Yaqut.
Meskipun sudah membentuk gugus tugas untuk pelaksanaan haji tahun depan, namun Menag Yaqut belum memastikan secara rinci besaran kuota haji 2023 untuk jamaah Haji Indonesia.
Kendati demikian, para calon jamaah haji Indonesia boleh melebarkan sedikit senyum karena dalam pertemuan antara Menag Yaqut dan Menteri Umrah dan Haji Saudi Arabia Tawfiq F Al-Rabiah tersebut, ada pembahasan mengenai penambahan kuota haji 2023 untuk jamaah Indonesia.
“Jadi hasil pembicaraan saya dengan Menteri Umrah dan Haji Saudi Arabia, InsyaAllah akan dinaikkan jumlah kuotanya tahun depan. Cuma berapa kepastiannya, kita belum dapat,” kata Yaqut.
Sebelumnya, pada pelaksanaan Haji tahun 1443 Hijriah atau tahun 2022 Masehi, Indonesia mendapat kuota haji sebanyak 100.051 jamaah. Jumlah tersebut terdiri atas 92.825 kuota haji reguler dan 7.226 kuota haji khusus. jumlah tersebut hanya sekitar 46 persen dari kuota normal.
Pemerintah Arab Saudi memberlakukan beberapa pembatasan kuota haji dari tiap negara sejak pandemi Covid-19.
Tahun depan, diharapkan kuota haji Indonesia bisa kembali ke kuota normal yaitu berkisar antara 204.000 jemaah atau lebih. Puncak kuota haji Indonesia tertinggi sebelum Covid-19 mencapai 214.000 jemaah.
Sementara itu pada tahun sebelumnya yaitu tahun 2015 dan 2016, kuota haji reguler Indonesia berkisar 155.200 jamaah. Jumlah ini naik tiap tahunnya sebelum pendemi Covid-19 melanda dunia.
Artikel Terkait: 8 Rangkaian Ibadah Haji yang Penuh Makna, Diawali Ihram dan Diakhiri Tawaf Wada’
Permintaan Khusus untuk Kuota Jamaah Haji Lansia
Tak hanya membahas mengenai kuota haji saja, Menag Yaqut juga turut menyoroti jamaah haji berusia lanjut yaitu di atas 60 tahun. Antrean jamaah haji lansia mencapai 700.000 orang.
Secara khusus Menag Yaqut meminta Pemerintah Arab Saudi menambah kuota jamaah haji lansia dari Indonesia, termasuk mengenai batasan usia hingga 65 tahun.
“Saya sampaikan, jamaah lansia Indonesia antreannya mencapai 700 ribu jamaah, jadi kalau mereka dibatasi sampai 65 tahun seperti tahun ini, mereka kasihan yang 700 ribu itu,” kata Yaqut saat ditemui di Istana Kepresidenan.
Dalam pertemuan itu, Menag Yaqut menyebut, pihak Arab Saudi menyatakan akan membahas permintaan kuota itu. “Mereka menjanjikan Insya Allah ada kuota khusus untuk lansia,” jelas Menag Yaqut.
Tim Gugus tugas yang dibentuk Menag Yaqut ini sudah mulai bekerja dan mengajukan berbagai permintaan dengan Kementerian Umrah dan Haji Arab Saudi.
“Ini sudah mulai bekeja, tim teknis sudah mulai bekerja di Saudi sana untuk bicara teknis dengan kementerian haji,” Menag menambahkan.
Baca Juga:
Ungkap Fakta dan Sejarah Gelar Haji di Indonesia
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.