4 Penyebab Bercak Putih pada Kulit Bayi, Tidak Selalu karena Panu

Salah satu penyebabnya yaitu dermatitis atopik.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Bayi memiliki kulit yang sangat sensitif. Kulit bayi masih sangat tipis jika dibandingkan dengan kulit orang dewasa. Oleh karena itulah bayi sering mengalami berbagai masalah pada kulitnya. Banyak orang tua yang menyadari adanya bercak putih pada kulit tapi bukan panu. 

Selama ini orang tua umumnya hanya mengeluhkan masalah ruam kulit yang terjadi pada bayi. Kulit kemerahan akan membuat mereka khawatir. Sementara mereka cenderung mengabaikan bila bayi memiliki bercak putih.

Padahal bercak putih pada kulit bayi juga perlu diwaspadai dan segera diatasi dengan tepat. Lalu, apa, sih, sebenarnya bercak putih pada kulit bayi? 

4 Penyebab Bercak Putih pada Kulit tapi Bukan Panu yang Dialami Bayi

Ketika Bunda menyadari adanya bercak putih pada kulit bayi, Bunda sebaiknya segera mengetahui penyebabnya agar bisa mengatasinya dengan tepat. Berikut ini beberapa penyebab bercak putih pada kulit bayi:

1. Milia 

Sumber: Wikimedia

Masalah ini umum terjadi pada bayi baru lahir tapi dapat terjadi pada usia berapapun. Milia terjadi saat serpihan kulit tipis bayi terperangkap dalam kantong kecil di dekat permukaan kulit bayi.

Milia berbentuk seperti jerawat putih kecil yang muncul di hidung, pipi, dan dagu bayi. Sayangnya milia tidak dapat dicegah. Namun, milia juga tidak akan membahayakan kesehatan bayi secara keseluruhan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Tak perlu khawatir karena milia umumnya akan sembuh dengan sendirinya setelah beberapa minggu bahkan bulan. Meski milia bisa sembuh dengan sendirinya, tak ada salahnya untuk berkonsultasi ke dokter bila milia tak kunjung hilang dalam waktu tiga bulan. 

Artikel terkait: Bintik putih muncul di wajah bayi, perlukah merasa khawatir?

2. Vitiligo, Termasuk Penyebab Bercak Putih pada Kulit Bayi tapi Bukan Panu

Sumber: azcentral

Setiap anak umumnya memiliki warna kulit yang sama di sekujur tubuhnya. Namun, tidak begitu dengan mereka yang mengalami vitiligo. Vitiligo adalah hilangnya pigmen kulit yang menyebabkan munculnya bintik atau bercak putih pada kulit. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Penyebab Vitiligo

Vitiligo terjadi saat adanya gangguan yang memengaruhi melanosit, sel-sel di dalam epidermis yang berfungsi untuk memproduksi melanin. Melanin adalah pigmen yang memberi warna pada kulit. Selain itu, melanin juga membantu melindungi kulit dari sinar matahari. 

Warna kulit kita tidak ditentukan oleh berapa banyak melanosit yang kita miliki, melainkan oleh seberapa aktif mereka. Orang berkulit gelap memiliki sel yang secara alami menghasilkan lebih banyak melanin, sedangkan orang berkulit terang menghasilkan lebih sedikit. Namun, terkadang sel-sel kulit tiba-tiba berhenti memproduksi melanin. 

Awalnya, ini mungkin hanya menyebabkan bintik yang disebut makula, yang warnanya jauh lebih terang dibandingkan kulit di sekitarnya. Namun, seiring waktu, bercak-bercak ringan ini dapat menyebar dan tumbuh menutupi sebagian tubuh. 

Terkadang penyebaran terjadi dengan cepat dan kemudian tetap stabil selama beberapa tahun. Kemudian terjadi secara perlahan dalam jangka waktu yang lebih lama.

Faktor Risiko Vitiligo

Tidak ada yang tahu persis mengapa ini bisa terjadi, tetapi ini bisa terjadi pada jenis kelamin apa pun dan semua ras. Ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko seorang anak menderita vitiligo yaitu anak dengan keluarga atau riwayat medis penyakit tiroid, diabetes, dan kondisi tertentu seperti alopecia, yaitu penyakit autoimun yang menyebabkan kerontokan rambut.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Beruntungnya, meski vitiligo mungkin membuat tidak nyaman dengan keberadaannya, vitiligo tidak berbahaya secara medis. Vitiligo juga bukan bentuk dari kanker kulit dan sama sekali tidak menular. 

Pengobatan Vitiligo

Tidak ada pengobatan yang spesifik untuk mengatasi masalah ini. Apalagi ini juga bukan gangguan yang membahayakan secara medis. Namun, Bunda bisa mencegahnya semakin meluas dengan menghindari paparan sinar matahari secara langsung atau gunakan sunscreen yang terbukti aman untuk bayi. 

Artikel terkait: Kulit si kecil timbul bercak putih? Mungkin disebabkan penyakit ini

3. Pityriasis Alba, Salah Satu Penyebab Bercak Putih pada Kulit Bayi tapi Bukan Panu

Sumber: HubPages

Ini adalah kelainan kulit umum yang bersifat nonkanker. Seorang bayi yang memiliki masalah ini akan mengalami kulit yang lebih terang dan bulat, bersisik, dan ada bercak putih. Gangguan kulit ini biasanya akan muncul di wajah, tetapi bisa juga muncul di bagian tubuh lainnya, seperti leher, punggung, lengan atas, dan dada. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Penyebab Pityriasis Alba

Meskipun penyebab pastinya masih belum diketahui, Pityriasis Alba mungkin terkait dengan kondisi kulit lainnya. Misalnya, saat iritasi kulit sembuh, diperkirakan akan meninggalkan bercak kulit yang lebih ringan.

Beberapa kelainan genetik juga diyakini dapat menyebabkan hipopigmentasi kulit atau kehilangan warna kulit. Ini terjadi ketika melanosit, sel penghasil pigmen kulit melanin memiliki aktivitas yang lebih rendah. 

Kondisi Pityriasis Alba umumnya akan lebih mudah terlihat pada anak yang memiliki kulit lebih kecokelatan. Ini akan semakin jelas saat musim panas bila kulit lebih sering terpapar sinar matahari.

Pengobatan Pityriasis Alba

Pengobatan Pityriasis Alba tidak selalu diperlukan. Sebagian besar kasus biasanya sembuh dengan sendirinya pada usia dewasa. Namun banyak orang tua memilih untuk mengobatinya dengan alasan penampilan, terutama ketika anak sudah menyadari kondisi kulit mereka.

Akan tetapi, saat dilakukan pengobatan, pemulihan terkadang bisa memakan waktu beberapa bulan. Anak sebaiknya menggunakan tabir surya secara konsisten untuk mempercepat proses pemulihan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel terkait: 5 Masalah Kulit Bayi Ini Paling Sering Terjadi, Intip Cara Perawatannya

4. Penyebab Bercak Putih pada Kulit Bayi tapi Bukan Panu: Dermatitis Atopik

Sumber: Perdoski

Masalah ini merupakan salah satu jenis eksim yang banyak diderita. Setidaknya sebanyak 23,67% anak di Indonesia mengalami dermatitis atopik.

Penyebab dan Gejala Dermatitis Atopik

Bayi yang mengalami dermatitis atopik umumnya adalah bayi yang memiliki riwayat keluarga dengan penyakit yang sama. Gejalanya biasanya muncul saat kulit terpapar dengan alergen. Gangguan ini pun bisa menyebabkan seorang anak merasa tidak nyaman karena rasa gatal yang biasa dirasakan. 

Gejala dermatitis atopik pada anak berbeda dengan gejala yang biasa dialami pada orang dewasa sehingga membuat orang tua sering tidak menyadarinya.

Selama ini gejala dermatitis atopik yang banyak diketahui adalah gatal-gatal, kulit kering dan bersisik, serta kemerahan. Namun, pada bayi dan anak-anak, dermatitis atopik sering kali ditunjukkan dengan gejala bercak putih pada wajah.

Bercak tersebut muncul sebagai reaksi atas dermatitis atopik yang terkena paparan sinar matahari langsung. Meski begitu, masih banyak orang tua yang menganggapnya sebagai bercak putih akibat panu dan mengoleskan obat panu untuk mengatasinya.

Pengobatan Dermatitis Atopik

Dermatitis atopik umumnya tidak dapat disembuhkan dan dapat kambuh kapan pun saat terpapar alergen. Yang perlu orang tua lakukan adalah mengendalikan gejalanya. Pastikan kulit anak tetap lembap dengan rutin menggunakan pelembap.

Selain itu, mandikan anak dengan air bersuhu hangat, jangan gunakan air yang  terlalu panas. Hindari juga penggunaan sabun atau produk perawatan lainnya yang dapat menyebabkan iritasi dan tidak teruji secara dermatologis.

Pengendalian dermatitis atopik juga bisa dilakukan dengan pemberian obat oles, obat minum, serta suntikan. Biasanya gejala dermatitis atopik akan hilang dengan sendirinya setelah terjadinya regenerasi kulit pada 3-4 minggu sekali. Dengan penanganan yang tepat, tingkat kekambuhan dermatitis atopik juga dapat dikendalikan.

Itulah beberapa penyebab bercak putih pada kulit tapi bukan panu yang bisa dialami bayi. Mengingat kulit bayi yang masih sangat sensitif, Bunda sebaiknya merawat kulit bayi dengan lebih berhati-hati. Apabila ada kondisi kulit bayi yang berbeda dari biasanya, jangan ragu untuk segera berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.

Artikel telah ditinjau oleh:
dr. Gita Permatasari
Dokter Umum dan Konsultan Laktasi

Jika Parents ingin berdiskusi seputar pola asuh, keluarga, dan kesehatan serta mau mengikuti kelas parenting gratis tiap minggu bisa langsung bergabung di komunitas Telegram theAsianparent.

Baca juga:

Hati-hati! Bercak putih di wajah bayi bisa jadi tanda dermatitis atopik

3 Cara Merawat Kulit Bayi yang Tepat, Ini Saran Dokter Kulit

Ini Pentingnya Menggunakan Produk Dermatologist untuk Kulit Bayi