Berat janin masih kurang, apa penyebabnya? Ini penjelasan dokter kandungan

Ada 3 faktor yang bisa membuat bayi kecil atau berat janin kurang. Apa saja?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Salah satu kekhawatiran ibu hamil tentu saja saat mengetahui bahwa kondisi berat janin kurang atau sulit tumbuh dengan berat semestinya. Benar bukan?

Tak mengherankan, jika saat kontrol ke dokter kandungan pernyataan yang mengatakan bahwa kondisi bayinya kecil menjadi momok menakutkan. Pertanyaannya, apa yang menyebabkan berat janin kurang atau bayi kecil  di dalam kandungan? Apa yang perlu dilakukan untuk mencegah kondisi hal seperti ini?

Untuk menjawab pertanyaan di atas, theAsianparent Indonesia menemukan jawaban mengapa bayi kecil atau berat janin kurang, seperti yang dipaparkan dr. Ivander Utama, F.MAS, SpOG.

dr. Ivander menjelaskan, hal pertama yang perlu diketahui lebih dulu adalah memahami apa yang dimaksud dengan bayi kecil atau berat janin kurang.

"Jika dokter mengatakan bahwa bayi kecil, artinya, pertumbuhan bayi tersebut tidak mengikuti usia kehamilan ibu. Oleh karena itu, yang perlu ditekankan adalah mengetahui lebih dulu apakah umur kehamilan ibu sudah sesuai atau belum."

Pasalnya, menurut dr. Ivander, tidak jarang ibu hamil tidak ingat secara pasti kapan terakhir mendapatkan menstruasi. Sehingga  membuat usia kandungan tidak akurat lagi.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Untuk itu ia menekankan bahwa ibu hamil perlu melakukan USG saat melakukan kontrol kehamilan. Sehingga dapat menilai umur bayi, dan apakah kondisi bayi memang sudah sesuai dengan usia kehamilan itu sendiri.

Ditambahkan olehnya, jika umur kehamilan sesuai dengan perhitungan dari USG maka berikutnya perlu diperhatikan apakah sang ibu sudah mencukupi kebutuhan asupan makananannya atau belum.

"Kadang, status gizi dari ibu hamil itu juga memengaruhi kondisi bayi kecil atau berat janin kurang. Tapi jangan salah, ibu-ibu yang makan banyak juga bisa memiliki status gizi yang kurang baik. Contohnya, bisa ibu sering mengonsumsi makanan tinggi kalori tapi nilai gizinya tidak ada, maka berat badan ibu cepat naik tapi tidak memberikan manfaat dan memengaruhi janinnya."

Salah satu hal perlu dipahami lainnya adalah terkait dengan pandangan yang mengatakan bahwa saat berat badan ibu hamil naik cepat, maka pertumbuhan bayi juga akan cepat. Padahal ini belum tentu benar.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

"Pertumbuhan berat badan bayi sering kali tidak berjalan paralel dengan kenaikan berat badan ibu. Untuk itu harus berhati hati."

Ada 3 faktor yang bisa membuat bayi kecil atau berat janin kurang:

1. Riwayat infeksi

Penyebab lain yang menyebabkan kondisi bayi kecil adalah adanya riwayat infeksi yang terjadi pada jalan lahir, ataupun infeksi pada saluran kencing.

"Ibu hamil memang perlu tahu, apakah memiliki riwayat infeksi atau tidak. Kondisi ini sebenarnya sudah bisa dikenali saat pemeriksaan darah pada trimester pertama, atau saat kontrol hamil pertama kali." tegasnya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

2. Saluran darah ibu

Faktor lain yang bisa memengaruhi kondisi pertemumbuhan janin adalah terkait dengan saluran aliran darah ibu yang menutrisi janin. Untuk itu penting untuk melakukan evaluasi, terutama jika memang kondisi janin terhambat.

3. Faktor Genetik

"Mungkin saja, jika orangtua kecil, maka janin atau bayi juga kecil. Bila ayah ibu lahir dengan kondisi yang kecil, tentu akan ada kemungkinan janin yang dikandung juga kecil. Tapi bukan berarti menyerah dan tidak mengusahakan pertumbuhan bayi."

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan, misalnya dengan cara memberikan suplemen untuk mengoptimalkan pertumbuhannya. Karena pada dasarnya tujuan kehamilan juga sebenarnya adalah mengoptimalkan generasi selanjutnya sehingga bisa diberikan suplemen sebagai langkah pendukung.

Dokter yang berpraktik di RS. Bunda, Menteng ini juga menegaskan bahwa penting sekali ibu memerhatikan pola makan sehat untuk mencegah kondisi berat janin kurang.

Pola makan sehat yang disarankan tentu saja tinggi protein sehingga pertumbuhan sel otak janin bisa maksimal, juga dengan otot, serta pertumbuhan jaringan saraf. Sementara makanan yang tinggi kandungan serat bisa berguna untuk menyehatkan pencernaan sehingga banyak nutrisi yang bisa diekstraksi dengan baik.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

"Yang paling penting, saat dokter mengatakan bayi kecil, cari tahu apa penyebabnya, kemudian berusaha memperbaiki agar nutrisinya baik," pungkasnya.

 

Baca juga:

id.theasianparent.com/menaikan-berat-badan-janin

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan