Ada berbagai hal yang menjadi penyebab benjolan di belakang kepala. Kondisi dan gejalanya pun bisa berbeda pada tiap orang sehingga penanganannya pun tentu memiliki perbedaan.
Nah Parents, berikut ini theAsianparent rangkum beberapa penyebab adanya benjolan di kepala belakang.
Artikel terkait: 12 Penyebab Munculnya Benjolan di Payudara Ibu Menyusui, Apa Saja?
Apakah Benjolan di Belakang Kepala Itu Berbahaya?
Benjolan di belakang kepala bisa disebabkan oleh berbagai hal. Pada banyak kasus, benjolan ini tidak berbahaya, Parents.
Namun dalam kasus khusus, benjolan ini bisa menjadi pertanda masalah kesehatan serius. Bila Parents mengalami benjolan yang terasa nyeri, mengeluarkan darah, dan perubahan bentuk serta ukuran, sebaiknya segera hubungi dokter.
Artikel terkait: 9 Penyebab Munculnya Benjolan di Belakang Telinga Bayi
Penyebab Benjolan di Belakang Kepala
Melansir beberapa sumber dan laman Healthline, berikut beberapa hal yang bisa menjadi penyebab benjolan di belakang kepala Parents.
1. Rambut Tumbuh ke Dalam
Rambut yang tumbuh ke dalam biasanya bisa menjadi pemicu adanya benjolan berbentuk kecil, padat, dan berubah warna menjadi lebih merah. Hal ini karena rambut tumbuh ke dalam bisa terinfeksi hingga membentuk benjolan yang isinya nanah.
Kondisi ini tidak berbahaya, Parents. Biasanya Parents pun tidak memerlukan pengobatan khusus.
2. Cedera Kepala
Benjolan juga banyak terjadi karena adanya cedera di bagian kepala. Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa bisa mengalaminya karena kecelakaan, benturan saat beraktivitas fisik, maupun beberapa penyebab lainnya.
Cedera ini bisa menyebabkan bekuan darah di kulit kepala. Kondisi ini merupakan pendarahan ringan yang bisa hilang sendirinya, sehingga tidak berbahaya.
Namun, bila benjolan terasa semakin nyeri dan mengganggu aktivitas, sebaiknya segera periksakan ke dokter, ya.
3. Folikulitis
Folikulitis adalah infeksi pada folikel rambut karena bakteri maupun jamur. Benjolan ini biasanya berwarna merah atau seperti jerawat.
Parents juga biasanya akan merasakan nyeri hingga gatal. Pengobatan sebaiknya dilakukan untuk mencegah infeksi berubah jadi luka terbuka.
Pengobatan yang biasanya dilakukan mulai dari mengonsumsi obat antibiotik hingga menggunakan rekomendasi sampo yang yang diresepkan oleh dokter. Selain itu, Parents disarankan untuk lebih menjaga sanitasi dan menghindari tempat yang bisa memperparah kondisi seperti pemandian maupun kolam renang umum.
4. Kista Epidermoid
Jenis kista ini tumbuh di bawah kulit berupa adanya benjolan kecil dan keras, biasanya ada di wajah dan kulit kepala. Hal ini disebabkan karena adanya penumpukan keratin di bawah kulit.
Biasanya kista tidak menimbulkan sakit dan berwarna seperti kulit. Jenis kista ini jarang bersifat kanker sehingga tidak berbahaya dan bisa sembuh sendiri.
Selain itu, kista juga tak perlu pengobatan khusus kecuali terjadi infeksi atau terasa sakit.
5. Kista Pilar
Kista satu ini juga tidak berbahaya dan kerap muncul di kulit kepala. Kista berisi keratin yang terbentuk di sekitar rambut.
Warnanya seperti kulit dengan ukuran bervariasi. Perbedaannya, kista ini terasa sakit saat disentuh tetapi tidak berbahaya. Biasanya kista hanya diangkat bila mengalami infeksi atau alasan estetika.
6. Keratosis Seboroik
Benjolan akibat keratosis seboroik bisa terasa seperti kutil dan biasanya bersifat non-kanker. Meski pada beberapa kasus penampakannya mirip kanker kulit, tapi biasanya kondisi ini tidak berbahaya.
7. Pilomatrixoma
Pilomatrixoma merupakan tumor folikel rambut karena sel tumbuh terlalu banyak. Bentuknya keras di bawah kulit, terdapat pada wajah, leher, dan kepala.
Benjolan biasanya tidak terasa sakit tapi bisa tumbuh seiring berjalannya waktu. Ada kemungkinan kondisi ini berkembang menjadi kanker, jadi sebaiknya tidak diobati sendiri dan perlu pemeriksaan dokter.
8. Lipoma
Lipoma adalah tumor jaringan lunak yang biasa ada di leher dan bahu. Bisanya benjolan ini terasa lunak dan bergerak sedikit saat disentuh.
Biasanya kondisi ini tidak berbahaya dan tak perlu diobati. Namun, bila tumor makin membesar dokter biasanya akan mengangkatnya.
9. Eksostosis
Eksostosis adalah pertumbuhan tulang di atas tulang yang sudah ada, tak terkecuali di daerah kepala meski kasusnya jarang. Kondisi ini bisa terjadi sejak masa anak-anak.
Dokter bisa mengetahui dari hasil rontgen. Biasanya penanganan akan disesuaikan dengan tingkat keparahan.
10. Kanker Kulit
Kanker kulit juga bisa muncul dalam bentuk benjolan hingga bercak. Kondisi ini perlu pemeriksaan dan penanganan oleh dokter sesuai dengan stadium untuk mencegah penyebaran yang lebih parah.
Artikel terkait: 10 Penyakit Kulit Karena Polusi yang Mayoritas Penderitanya Gen Z
Bagaimana Bentuk Benjolan yang Berbahaya?
Sulit untuk menentukan apakah sebuah benjolan berbahaya hanya dari bentuknya saja. Ada benjolan yang tidak membutuhkan tindakan medis, tapi ada juga yang merupakan tanda kondisi kesehatan yang serius.
Anda harus segera ke dokter, jika benjolan:
- menyebabkan rasa sakit yang parah
- berubah bentuk dan ukuran
- mengeluarkan cairan
- berdarah
- hangat saat disentuh.
Selain itu, Anda juga sebaiknya ke dokter jika mengalami tanda-tanda ini:
- mengalami sakit kepala yang semakin parah atau tidak hilang
- muntah
- memiliki masalah keseimbangan tubuh
- pusing
- lesu
- kehilangan ingatan
- pingsan
- bingung
- bicara tidak jelas
- sulit tidur.
Pertanyaan Lain yang Sering Ditanyakan tentang Benjolan di Kepala
Apakah benjolan di kepala bisa hilang sendiri?
Benjolan kecil di kepala biasanya akan berlangsung dalam beberapa hari dan akan hilang dengan sendirinya tanpa perawatan medis. Namun, jika benjolan tetap ada selama beberapa minggu atau membuat Anda khawatir, segeralah berkonsultasi dengan dokter.
Kenapa tiba-tiba ada benjolan di kepala?
Benjolan di belakang kepala bisa disebabkan oleh berbagai hal, termasuk cedera, kista, lemak yang tumbuh, folikel rambut yang meradang, dan lain-lain. Penyebab dan gejala yang Anda alami akan menentukan perawatan terbaik apa yang harus dilakukan untuk mengatasi benjolan tersebut.
Apakah benjolan di belakang kepala berarti kanker?
Dalam kasus yang langka, benjolan di belakang kepala bisa saja merupakan kanker tulang. Akan tetapi, penyebab seperti kista atau cedera merupakan faktor yang lebih sering terjadi. Anda harus berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.
***
Itulah berbagai kemungkinan penyebab benjolan di belakang kepala Parents. Semoga bisa menambah pengetahuan Anda, Parents.
***
Baca Juga:
Waspada, Benjolan di Penis Bisa Jadi Tanda 10 Masalah Kesehatan Ini
Bunda wajib tahu! Ini 9 penyebab benjolan di vagina, mulai yang berbahaya dan tidak
Benjolan di Ketiak Saat Hamil: Penyebab, Cara Cegah dan Tips Mengatasinya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.