Mungkin anda masih ingat mengenai menu 4 sehat 5 sempurna di mana minum susu menjadi bagian yang penting bagi pertumbuhan. Susu dipercaya sebagai sumber vitamin dan mineral terutama kalsium yang penting bagi pertumbuhan tulang. Sehingga sejak usia dini, anak sudah minum susu sebagai pelengkap menu sehari-hari.
Menurut Tempo, pada tahun 2011 konsumsi susu di Indonesia mencapai 12,85 liter per kapita per tahun, di mana jumlahnya sudah meningkat dari tahun sebelumnya.
Namun ternyata tingkat konsumsi susu di Indonesia masih lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara Asia lainnya, seperti Malaysia (50,9 liter), India (47,1 liter), Singapura (44,5 liter), Thailand (33,7 liter), Vietnam (14,3 liter), dan Filipina (13,7 liter).
Pentingnya kalsium bagi tubuh
Kalsium adalah salah satu mineral yang diperlukan tubuh bagi pertumbuhan tulang dan gigi, pembekuan darah dan penghantar transmisi impuls saraf.
Biasanya kalsium akan diambil dari tubuh, sehingga asupan gizi yang mengandung kalsium dapat membantu suplainya. Namun bila jumlah kalsium dalam tubuh kurang, kalsium akan diambil dari tulang yang dapat menyebabkan tulang lebih rapuh.
Menurut Yayasan Osteoporosis Amerika Serikat, direkomendasikan agar mengkonsumsi kalsium antara 1,000 – 1,200 mg per hari. Sumber kalsium yang baik dapat ditemukan pada susu dan produk susu lainnya, seperti keju, yoghurt.
Penelitian terhadap minum susu bagi kesehatan tulang
Beberapa penelitian telah dilakukan di Amerika SPenelitian mengenaerikat untuk mengetahui apakah meminum susu sungguh dapat menguatkan tulang. Salah satunya penelitian terhadap seorang pria yang sudah tua yang minum susu dari usia remaja tetapi memiliki resiko tinggi patah tulang pinggul.
Namun penelitian lain menyatakan bahwa konsumsi susu yang tinggi dapat mengakibatkan kepadatan tulang pinggul. Sebagian besar penelitian menyarankan produk susu karena memiliki keuntungan bagi kesehatan tulang karena nutrisi lainnya pada susu.
Menurut Dr. René Rizzoli, M.D., kepala divisi penyakit tulang di Rumah Sakit Universitas Geneva di Switzerland, “Untuk pertumbuhan dan kesehatan tulang, diperlukan sejumlah protein, potassium, kalsium dan nutrisi lainnya. Makanan yang mengandung jumlah yang seimbang dari nutrisi tersebut adalah susu dan produk susu lainnya.”
Semoga informasi ini membantu untuk memberikan nutrisi yang sehat dan seimbang bagi anda dan keluarga, salah satunya dengan dengan minum susu.
Kemungkinan kontaminasi mungkin terjadi dalam proses produksi susu di pabrik maupun di rumah sebelum diberikan pada anak. Ketika susu dibuat dengan air yang suhunya tidak cukup tinggi, kondisi lembab dan hangat akan menjadi lingkungan ideal bagi perkembangbiakan bakteri.
Berikut ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menyiapkan susu secara aman di rumah, rekomendasi IDAI.
- Selalu cuci tangan dengan air mengalir dan sabun sebelum mencuci bersih peralatan minum anak
- Cuci peralatan minum dan perlengkapan yang dipakai seperti gelas dan sendok secara seksama dengan air hangat dan sabun. Semua sisa susu harus disikat bersih tanpa sisa. Setelah itu, bilaslah dengan air bersih. Apabila menggunakan perangkat sterilisasi, ikuti petunjuk pemakaian.
- Jangan lupa membersihkan permukaan meja tempat menyiapkan susu formula sebelum digunakan.
- Selalu gunakan air matang bersuhu 70 derajat celsius dengan jumlah sesuai takaran penyiapan untuk membuat susu. Untuk mendapatkan suhu 70 derajat, air yang sudah mendidih didiamkan sekitar 10 menit, baru kemudian dicampur dengan susu. Susu yang masih panas dapat diturunkan suhunya dengan meletakkan botol atau gelas berisi susu dalam wadah berisi air dingin. Periksa suhu formula sebelum diberikan pada bayi dengan cara meneteskan di kulit pergelangan tangan bagian dalam orang dewasa.
- Tidak boleh menyiapkan susu dengan cara mencampur bubuk susu dengan sedikit air bersuhu 70 derajat celsius kemudian menambahkan air dingin hingga mencapai jumlah takaran yang disarankan
- Berikan susu dalam waktu 2 jam setelah dibuat. Buanglah sisa susu apabila waktunya sudah lewat.
- Apabila susu tidak akan segera diberikan setelah dibuat, segera dinginkan dan simpan dalam wadah tertutup rapat dalam lemari pendingin dengan suhu kurang dari 5 derajat celsius. Gunakan susu yang disimpan tersebut dalam waktu kurang dari 24 jam.
***
Baca Juga:
Boleh nggak, sih, anak minum susu saat diare? Ini penjelasan pakar
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.