“Anak minum susu saat diare? Jangan, dong, Bun! Nanti malah tamba parah, lho!”
Kalimat di atas terdengar begitu familiar, ya? Siapa di antara Parents yang pernah mendapatkan wejangan seperti ini? Atau malah pernah menganjurkan pada sanak keluarga atau teman dekat yang memberikan anaknya susu saat diare?
Tidak bisa dipungkiri, diare memang jadi salah satu penyakit langganan yang kerap dialami oleh anak-anak. Bahkan, anak-anak yang usianya masih di bawah lima tahun bisa mengalami diare hingga 3-6 kali setiap tahun.
Melihat anak tidak nyaman, mengeluh sakit, ditambah lagi jika mengingat diare bisa menimbulkan beragam komplikasi akibat diare, seperti dehidrassi dan kekurangan zat gizi, tak mengherankan kalau Parents akan merasa cemas.
Oleh karena itulah, penting bagi Parents untuk mengtahui berbagai upaya sebagai pertolongan pertama untuk mencegah diare tambah parah. Hal ini tentu saja berlaku bagaimana memilih makanan dan minuman yang akan dikonsumsi si kecil, termasuk dengan pemberian susu.
Namun, apakah minum susu saat diare dibolehkan?
Artikel terkait: Anak diare, ini hal yang perlu Parents ketahui dan lakukan
Penyebab diare pada anak
Dalam akun Istagram pribadinya, dr. Arifianto, SpA (@dokterapin) menjelaskan, mayoritas diare pada anak disebabkan oleh infeksi virus, misalnya ratrovirus. Sebagian kecil lainnya disebabkan karena infeksi bakteri, infeksi parasit, intoleransi laktosa, dan keracunan makanan.
“Diare adalah upaya tubuh untuk membuang semua penyebab tersebut. Maka biarkan tubuh mengeluarkannya lewat diare atau muntah, tapi jangan sampai terjadi dehidrasi,” tulis dr. Arifianto.
Karena yang dihindari dari diare adalah dehidrasi, maka pemberian cairan yang banyak bisa menjadi solusi untuk memastikan kebutuhan cairan pada anak terpenuhi. Caranya, tentu saja dengan memberikan cairan sebanyak-banyaknya dan memastikan anak minum sesering mungkin.
View this post on Instagram
Bolehkan minum susu saat diare untuk menghindari dehidrasi?
Dokter anak yang kerap disapa dokter Apin ini juga mengatakan, kalau anak yang diare sering merasa mual dan nafsu makan dan minumnya semakin turun. Jadi, Parents perlu banyak akal untuk memberikan makanan dan minuman yang disukainya.
“Anak yang masih mendapatkan ASI tentu diteruskan ASI-nya. Tapi anak yang sudah tidak minum ASI dan maunya susu, bagaimana? Atau maunya teh manis? Bahkan es krim?”
“Kembali pada prinsip apa penyebab diare dan terapi cairan untuk mencegah dehidrasi. Bila diare disebabkan oleh infeksi virus, tentu tidak ada pantangan makan atau minum. Yang penting anak mau minum, meskipun sedikit-sedikit, tapi sering,” tungkas dr. Apin.
Artikel terkait: Cara Tepat Mengatasi dan Mencegah Diare pada Anak
Susu perlu dihindari bila penyebab diare adalah intoleransi laktosa
Meskipun begitu, dr. Apin mengingatkan bahwa penting untuk mengetahui lebih dulu apa yang menjadi penyebab anak diare. Ia menyebutkan, salah satunya memang bisa dipicu karena intoleransi laktosa. Artinya, jika diare dikarenakan anak mengalami intoleransi laktosa, artinya susu dan ‘kawan-kawannya’ perlu dihindari.
“Sebagian kecil penyebab diare adalah intoleransi laktosa. Yaitu kekurangan enzim laktase yang mampu memecah laktosa pada susu menjadi glukosa dan galaktosa, sehingga laktosa tidak dicerna di usus halus, dan menuju ke usus besar, menyebabkan produksi gas berlebih, kembung, mual, kram perut, dan diare. Pada diare yang disebabkan oleh intoleransi laktosa, susu dan produknya tentu dihindari,” jelas dr. Apin.
Penting untuk diketahui juga bahwa, diare karena virus juga bisa menyebabkan intoleransi laktosa, meskipun seperti yang dikatakan dr. Apin kalau kondisi ini memang jarang terjadi.
Namun, kalau anak maunya hanya minum susu yang biasa dia minum, atau kalau susu tersebut diganti dengan ‘free lactose’ atau ‘low lactose’ dia menolak, maka pemberian susu dapat diteruskan.
“Tidak perlu diencerkan atau diganti merek lain. Karena prinsipnya mencegah dehidrasi. Tetapi jika keluhan anak justru makin bertambah, misalnya muncul sakit perut, kembung, dan makin sering BAB-nya, maka susu dapat dihentikan dan dicari minuman lain,” tulis dr. Apin.
Artikel terkait: Anak Alergi Susu Atau Intoleransi Laktosa? Ini Perbedaannya
Minuman apa yang harus diberikan selain susu?
Dr. Apin menyarankan cairan lain yang sebaiknya diberikan saat si kecil diare, tentu saja larutan garam-gula (oralit).
“Yang terbaik tentunya larutan gula-garam seperti oralit. Tapi jika anak menolak, boleh berikan kuah sup, sari buah, dan minuman selain soda dan kafein, untuk menjaga kecukupan cairan. Kenali tanda dehidrasi seperti anak tidak pipis lebih dari 6 jam. Ketahui kapan harus ke dokter.” tutup dr. Apin.
Nah, jadi sudah jelas ya, Parents, kalau minum susu saat diare bisa dibolehkan kalau pemicu diare bukan intoleransi laktosa.
Referensi: Instagram
Baca juga:
Anak mencret sehabis minum susu, apakah ini gejala intoleransi laktosa?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.