Penyebab Mata Bayi Sering Belekan, Kapan Harus Merasa Khawatir?

undefined

Belekan pada bayi juga bisa menjadi indikasi masalah kesehatan serius. Kenali penyebabnya berikut ini.

Belekan pada bayi adalah suatu hal yang umum terjadi. Setidaknya 1 dari 5 bayi baru lahir mengalami belekan pada beberapa minggu pertama kehidupannya.

Namun hati-hati, belekan pada bayi juga bisa menandakan suatu kondisi yang serius. Simak informasi selengkapnya berikut ini!

Gejala Belekan pada Bayi

belekan pada bayi 1

Selain warna merah atau merah muda yang menyebabkan kondisi ini disebut dengan pinkeye, ada beberapa tanda belekan pada bayi, misalnya:

  • ketidaknyamanan mata 
  • ada cairan yang keluar dari mata
  • nyeri 
  • pembengkakan pada konjungtiva. 

Beberapa anak memiliki kelopak mata bengkak atau sensitif terhadap cahaya terang. Belekan dapat memengaruhi satu atau kedua mata. Pada anak-anak yang lebih besar, mereka mungkin mengatakan bahwa rasanya seperti ada pasir di mata. 

Dalam kasus konjungtivitis alergi, gatal dan mata berair adalah gejala umum.

Penyebab Belekan pada Bayi

Ada beberapa penyebab belekan pada bayi, seperti:

1. Perkembangan Saluran Air Mata yang Belum Sempurna

Belekan yang dialami bayi umumnya terjadi karena perkembangan saluran air mata bayi yang belum sempurna. Akibatnya, air mata yang seharusnya mengalir ke seluruh permukaan mata jadi tertahan di sudut mata. Air ini kemudian bercampur dengan debu, kotoran, sel kulit mati, dan benda asing yang berada di sekitar mata.

Anda tidak perlu khawatir karena seiring berjalannya waktu perkembangan saluran air mata bayi akan semakin matang. Kondisi ini pun dapat sembuh dengan sendirinya.

Artikel Terkait: 13 Pelengkapan Esensial Bayi Baru Lahir yang Anti Mubazir, Catat Parents!

2. Infeksi

belekan pada bayi

Selain itu, infeksi juga dapat menyebabkan belekan pada si kecil. Misalnya, saat proses persalinan normal, virus atau bakteri dari ibu dapat ditularkan pada bayi. Risiko ini akan semakin besar ketika ibu menderita infeksi jalan lahir seperti gonore atau herpes.

Bila tidak segera ditangani, kondisi ini dapat menyebabkan kebutaan pada bayi. Oleh karena itu, waspdailah bila Anda mengalami salah satu dari kondisi ini.

3. Alergi

Alergi bisa menyebabkan belekan pada si kecil. Biasanya selain belekan, bayi juga akan mengalami gejala lain seperti bersin-bersin, mata merah dan berair, serta pilek.

Umumnya kondisi ini akan mereda saat dia tidak terkena alergen kembali. Namun, bila kondisi ini tidak kunjung mereda dan berlangsung dalam waktu yang lama atau disertai demam, sebaiknya segera hubungi dokter Anda.

4. Sinus

Perhatikan apakah bayi mengalami kotoran mata berwarna kehijauan, bisa jadi dia terkena infeksi sinus. Biasanya kondisi ini disertai dengan gejala lain seperti demam, hidung tersumbat, dan nyeri di bagian bawah mata.

Segera lakukan pemeriksaan pada dokter untuk mendapatkan penanganan yang dibutuhkan.

Faktor Risiko Belekan pada Bayi

Penelitian yang terbit dalam jurnal Ophthalmic Epidemiology, Pediatric Drugs, dan Survey of Ophthalmology menyebutkan, faktor-faktor risiko umum dalam perkembangan belekan pada bayi meliputi:

  • Infeksi ibu yang tersimpan di jalan lahir ibu
  • Ibu yang terinfeksi HIV
  • Paparan bayi terhadap organisme menular
  • Ketuban pecah dini (KPD)
  • Ketidakcukupan profilaksis okular setelah lahir
  • Paparan perak nitrat
  • Trauma mata saat melahirkan
  • Ventilasi mekanis
  • Prematuritas
  • Perawatan prenatal yang buruk
  • Kondisi persalinan yang kurang higienis.

Hal yang Harus Diwaspadai saat Bayi Belekan

belekan pada bayi mata bayi belekan

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pada umumnya belekan yang dialami bayi wajar terjadi. Namun, Anda tetap harus berhati-hati. Bisa jadi belekan tersebut merupakan satu gejala penyakit serius.

Berikut beberapa hal yang harus Anda waspadai:

  • Mata bayi meradang berwarna merah
  • Bayi sering menggosok matanya atau terlihat tidak nyaman
  • Bayi tidak mau membuka matanya atau terlihat kesilauan
  • Perhatikan apakah ada perubahan pada penampilan mata atau kelopak mata bayi
  • Kotoran mata bayi berwarna kekuningan atau kehijauan
  • Ada nanah pada mata bayi
  • Kotoran mata bayi kering berpasir

Bila bayi Anda mengalami salah satu atau beberapa gejala di atas, segera lakukan konsultasi pada dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Artikel terkait: Mata merah pada bayi, kenali penyebab, gejala dan mengatasinya berikut ini

Komplikasi

Pada bayi dan orang dewasa, belekan dapat menyebabkan peradangan pada kornea yang dapat memengaruhi penglihatan. Evaluasi dan minta pengobatan segera oleh dokter anak untuk sakit mata, perasaan bahwa ada sesuatu yang tersangkut di mata (sensasi benda asing), penglihatan kabur atau sensitivitas cahaya dapat mengurangi risiko komplikasi.

Dalam kasus yang jarang terjadi, bakteri ini dapat menyebabkan bayi mengembangkan bentuk konjungtivitis serius yang dikenal sebagai ophthalmia neonatorum. Kondisi tersebut merupakan radang konjungtiva yang terjadi pada neonatus dengan onset munculnya manifestasi dalam 28 hari pertama kehidupan.

Pencegahan Belekan pada Bayi

Bayi baru lahir berisiko terkena mata merah dan dapat mengalami masalah kesehatan yang serius jika tidak diobati. Jika seorang ibu hamil memiliki infeksi menular seksual (IMS), selama persalinan bakteri atau virus dapat berpindah dari jalan lahir ke mata bayi, menyebabkan mata merah. Untuk mencegah hal ini, dokter memberikan salep antibiotik atau obat tetes mata kepada semua bayi segera setelah lahir. Kadang-kadang, pengobatan ini menyebabkan konjungtivitis kimia ringan, yang biasanya hilang dengan sendirinya. Dokter juga dapat menyaring ibu hamil untuk IMS dan merawatnya selama kehamilan untuk mencegah penyebaran infeksi ke bayi.

Selain itu, praktik kebersihan yang baik untuk mengontrol penyebaran belekan juga dapat dilakukan. Contohnya:

  • Jangan menyentuh mata anak dengan tangan kotor.
  • Sering-seringlah mencuci tangan.
  • Gunakan handuk bersih dan waslap setiap hari.
  • Jangan berbagi handuk atau waslap.
  • Ganti sarung bantal atau sprei sesering mungkin.
  • Simpan perawatan bayi dengan baik.
  • Cuci handuk dan linen lain yang telah digunakan anak dalam air panas secara terpisah dari cucian keluarga lainnya untuk menghindari kontaminasi.
  • Jika Parents tahu anak rentan terhadap konjungtivitis alergi, tutup jendela dan pintu pada hari-hari ketika serbuk sari banyak
  • Sering-seringlah menyedot debu untuk membatasi pemicu alergi.

Cara Mengatasi Belekan pada Bayi

belekan pada bayi 2

Pada umumnya, belekan pada bayi dapat hilang tanpa perawatan apapun. Biasanya kondisi ini akan hilang dalam beberapa minggu pasca kelahiran.

Namun pada beberapa bayi, kondisi ini bisa memakan waktu beberapa bulan. Jadi, Anda biasanya disarankan hanya menunggu untuk melihat apakah masalahnya hilang dengan sendirinya.

Sembari menunggu ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan:

1. Membersihkan Kotoran Belekan Bayi

Siapkan kapas, beberapa cotton bud yang bersih, dan air hangat. Selanjutnya basahi kapas atau cotton bud dengan air hangat. Usap di bagian belek bayi dengan lembut dan perlahan. 

Lakukan dari sudut mata bagian dalam ke sudut mata bagian luar secara perlahan.  Ulangi hal ini hingga mata bayi benar-benar bersih.

Jangan lupa untuk selalu mencuci tangan hingga bersih sebelum dan sesudah membersihkan belek bayi. Ganti pula cotton bud atau kapas setiap kali hendak membersihkan belek bayi.

Hindari menggunakan handuk atau kain lap bayi untuk membersihkan belek bayi. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya infeksi.

2. Berikan Pijatan

Saat bayi belekan, berikan pijatan lembut di antara mata dan hidung bayi. Tekanan lembut dengan jari Anda di bagian luar hidung bayi dan kemudian usap ke bawah menuju titik hidung. Ulangi hal ini secara teratur sebanyak  5-10 kali setiap hari.

Hal ini bisa membantu membersihkan sisa air mata bayi yang tersumbat. Ini juga bisa membantu saluran air mata bayi untuk berkembang.

Artikel Terkait: 5 Manfaat Pijat untuk Bayi Prematur, Bantu Perkuat Tulang hingga Mengatasi Stres

3. Berkonsultasi ke Dokter

Jika anak menderita konjungtivitis alergi, dokter mungkin akan meresepkan obat anti alergi, baik dalam bentuk pil, cairan, atau obat tetes mata.

Jika Parents masih kesulitan dengan obat tetes, tanyakan kepada dokter tentang salep antibiotik, yang dapat ditempatkan di lapisan tipis di mana kelopak mata bertemu, dan akan meleleh dan masuk ke mata.

Parents juga dapat memberikan acetaminophen atau ibuprofen untuk meredakan ketidaknyamanan, namun periksa instruksi untuk jumlah yang benar.

Segera ke dokter bila bayi masih sering mengalami belekan hingga usia 8-12 bulan. Dokter mungkin akan merujuk bayi Anda ke spesialis mata.

Kapan Harus Menemui Dokter?

Jika belekan pada bayi tidak membaik setelah 2 hingga 3 hari perawatan, atau setelah seminggu jika tidak diobati, hubungi dokter anak.

Jika bayi mengalami pembengkakan, kemerahan, dan nyeri tekan di kelopak mata dan di sekitar mata, bersama dengan demam, hubungi dokter anak. Gejala-gejala itu mungkin berarti infeksi sudah mulai menyebar di luar konjungtiva dan akan membutuhkan perawatan lebih lanjut.

Itulah penjelasan lengkap mengenai belekan pada bayi. Kenali berbagai gejalanya dengan baik dan jaganga ragu mengonsultasikannya pada dokter bila diperlukan.

****

Artikel telah diupdate oleh: Nikita Ferdiaz

 

Baca juga:

Perkembangan Indera Bayi Baru Lahir

5 Mitos perawatan bayi baru lahir yang tidak benar menurut dokter

3 Cara tepat atasi mata bayi belekan, JANGAN percaya mitos

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.