Tips Aman dan Nyaman Bekerja Saat Hamil, Ibu Bekerja Perlu Tahu!

Tidak ada larangan bagi perempuan bekerja saat hamil.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Tidak ada larangan bagi perempuan bekerja saat hamil. Ibu hamil yang bekerja diatur dalam undang-undang dan haknya dilindungi sehingga tidak boleh mendapatkan diskriminasi karena kehamilan.

Baik perusahaan dan ibu bekerja, harus sama-sama melakukan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik. Nah, agar selama bekerja ibu hamil bisa merasa aman dan nyaman, berikut ini beberapa tips yang bisa Bunda lakukan selama bekerja.

Kondisi yang Tidak Memungkinkan Bunda Bekerja Saat Hamil

Apakah Bunda dapat terus bekerja saat hamil atau tidak, tergantung pada pekerjaan spesifik dan kondisi kesehatan Anda. Jika Bunda sehat dan tidak berisiko mengalami komplikasi kehamilan, ditambah pekerjaan Anda tidak melibatkan paparan bahan kimia berbahaya atau menuntut aktivitas fisik yang berat, kemungkinan Bunda dapat bekerja hingga mendekati perkiraan tanggal persalinan.

Setiap ibu bekerja memiliki kriteria pekerjaan yang berbeda-beda. Ada yang pekerjaannya menuntut untuk berdiri selama berjam-jam, ada yang melakukan banyak angkat berat, atau ada juga yang lebih menguras emosi dan mental.

Begitu juga dengan gejala yang dihadapi di awal kehamilan, semua calon ibu tidak mengalami hal yang sama. Menjadi tantangan tersendiri bagi mereka untuk bisa menghadapi kondisi fisik yang seperti itu di saat harus produktif juga di tempat kerja.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Kondisi kerja tertentu dapat meningkatkan risiko komplikasi selama kehamilan, terutama bagi ibu yang memang berisiko tinggi mengalami persalinan prematur. Kondisi yang tidak memungkinkan ibu bekerja saat hamil antara lain:

  • Paparan zat berbahaya
  • Berdiri lama
  • Mengangkat atau membawa beban berat atau memanjat
  • Bekerja di tempat yang terlalu bising
  • Berada di suhu ekstrem

Mungkin di area kerja ibu tersedia fasilitas layanan kesehatan. Namun tetap saja, itu tidak menjamin Bunda terbebas dari komplikasi kehamilan. Akan lebih baik bila Bunda memutuskan untuk mengambil tindakan pencegahan khusus, misalnya dengan meminta perubahan tugas pekerjaan selama kehamilan.

Artikel terkait: Ibu Hamil Bekerja Saat Pandemi, Simak Pedoman WHO Berikut Ini

Hal-Hal yang Boleh Dilakukan dan Tidak Boleh Dilakukan

Yang Boleh Dilakukan:

  • Lakukan komunikasi dengan atasan perihal kehamilan Anda. Terbukalah bila Bunda mengalami masalah dan kesulitan saat bekerja selama hamil.
  • Meminta modifikasi atau kemudahan terkait pekerjaan. Misalnya, menggunakan mobil dan supir kantor untuk urusan pekerjaan, mengganti kursi kerja yang lebih nyaman, dan lain sebagainya.
  • Menggunakan hak dari perusahaan terkait dengan perawatan atenatal, cuti hamil, dan tunjangan yang berhubungan dengan kehamilan.

Yang Tidak Boleh Dilakukan:

  • Merasa bersalah. Jika Bunda harus datang terlambat ke kantor karena ada janji dengan dokter, jangan bersikap keras dan menyalahkan diri sendiri. Kesehatan Bunda dan bayi adalah yang utama.
  • terlalu stres. Bila Bunda menemukan masalah dalam pekerjaan karena alasan kehamilan, diskusikan dengan atasan atau rekan satu tim.
  • Memanfaatkan kehamilan untuk tidak mengerjakan tugas dan tanggung jawab di kantor.

Tips Bekerja Saat Hamil

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Jika Bunda bekerja saat hamil, melansir situs NHS, ini beberapa tips yang bisa membantu Bunda tetap merasa aman dan nyaman saat bekerja:

  • Beri tahu atasan atau bagian SDM segera setelah Bunda mengetahui bahwa sedang hamil. Mereka perlu melakukan penilaian risiko dari pekerjaan Anda. Bila diketahui ada risiko, mereka harus membuat penyesuaian mengenai tugas-tugas Anda di kantor.
  • Ketahui hak Bunda atas perawatan antenatal, cuti hamil, dan tunjangan di perusahaan Anda bekerja.
  • Berpakaian dan kenakan sepatu yang nyaman. Bunda bisa juga menggunakan kaus kaki atau stoking kompresi kehamilan yang dapat membantu mencegah atau meredakan pembengkakan dan varises.
  • Bicarakan dengan dokter bila ada kekhawatiran mengenai kesehatan saat bekerja.
  • Bicara dengan atasan, perwakilan serikat pekerja, atau seseorang di departemen personalia (SDM) tempat Bunda bekerja mengenai masalah atau keluhan seputar pekerjaan dan kesehatan Anda. Misalnya izin/cuti karena morning sickness yang parah.
  • Bunda mungkin khawatir tentang penggunaan layar komputer selama kehamilan. Namun, penelitian terbaru menunjukkan, tidak ada bukti risiko pada bayi atau kehamilan yang berasal dari unit visual display units (VDU) atau tampilan visual komputer.
  • Gunakan jam makan siang untuk makan dan istirahat.
  • Delegasikan beberapa pekerjaan rumah tangga pada pasangan, anggota keluarga lain, atau asisten rumah tangga.
  • Eliminasi stres. Jika Bunda tidak dapat menghilangkan faktor stres di tempat kerja, coba cari cara lain untuk mengelolanya di tempat lain, seperti melakukan peregangan, latihan pernapasan dalam, melakukan yoga prenatal, atau jalan-jalan santai di sekitar perumahan. Intinya, lakukan semua hal yang bisa menjernihkan pikiran Bunda. Konseling atau terapi di luar jam kerja juga bisa membantu.
  • Terima bantuan. Jika rekan kerja tidak keberatan mengambil alih pekerjaan Anda, terima saja.

Artikel terkait: Waktu yang Tepat Mengumumkan Kehamilan di Tempat Kerja

Mengatasi Gejala Kehamilan di Tempat Kerja

Meski pekerjaan menuntut untuk tetap produktif di kala Bunda juga harus menghadapi gejala kehamilan, kondisi ini bukannya tidak bisa Bunda hadapi. Ada trik dan tips khusus agar Bunda bisa bekerja saat hamil tanpa harus membahayakan kondisi kesehatan Anda. Ini dia tipsnya melansir dari situs Mayo Clinic.

Meringankan Mual dan Muntah

Istilah medisnya morning sickness. Gejala ini bisa menyerang kapan saja, terutama di trimester pertama. Untuk meredakan mual dan muntah di tempat kerja, lakukanlah ini:

  • Hindari pemicu mual, entah itu yang berasal dari bau makanan atau apa pun.
  • Makan dan ngemil secara teratur untuk membantu mencegah mual di pagi hari dan penurunan gula darah. Pilih makan siang seimbang dan bergizi, serta tinggi serat seperti sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian untuk meringankan sembelit terkait kehamilan. Jangan lupa menyiapkan camilan di tas dan laci meja kerja Bunda sehingga mudah Anda dapatkan ketika dibutuhkan.
  • Minum vitamin B-6. Ini vitamin yang penting dan dianggap aman selama kehamilan, terutama dalam membantu meredakan mual. Mengonsumsi doxylamine (Unisom) atau diphenhydramine sebelum tidur juga dapat membantu –jangan dikonsumsi siang hari karena dapat menyebabkan kantuk.
  • Minta resep obat antimual dari dokter kandungan Anda.

Menangani Kelelahan jika Bunda Bekerja Saat Hamil

Tubuh yang kerap bekerja lembur sangat mungkin menyebabkan kelelahan. Di sisi lain, beristirahat selama hari kerja sangatlah sulit untuk direalisasikan bagi beberapa profesi. Bantulah diri Anda dengan ini:

  • Makan makanan yang kaya zat besi dan protein. Kelelahan bisa menjadi gejala anemia defisiensi besi. Untuk mengatasinya, seringlah mengonsumsi daging merah tanpa lemak, unggas, makanan laut, sayuran berdaun hijau, sereal gandum utuh yang diperkaya zat besi, dan kacang-kacangan.
  • Ambil waktu istirahat yang singkat dan sering. Bunda bisa melakukannya di jam istrirahat kerja, atau sepanjang perjalanan berangkat dan pulang kerja. Meski hanya tidur sebentar, tetapi bila berkualitas dapat membantu mengembalikan energi Bunda.
  • Minum banyak cairan. Jangan lupa untuk membawa air minum ke mana pun Bunda pergi. Mungkin itu akan mengganggu Anda karena akan jadi lebih sering ke kamar mandi, tetapi tidak masalah. Hindari banyak minum menjelang tidur, karena dapat mengganggu jam tidur.
  • Kurangi aktivitas. Mengurangi aktivitas di luar pekerjaan memungkinkan Bunda beristirahat lebih banyak.
  • Rutin berolahraga. Aktivitas fisik dapat membantu meningkatkan tingkat energi, terutama bagi Bunda yang banyak menghabiskan waktu bekerja di belakang meja. Luangkan waktu berjalan-jalan sesekali agar peredaran darah menjadi lancar dan otot-otot tidak kaku.
  • Tidur lebih awal. Usahakan untuk tidur minimal 8 jam tidur setiap malam. Tidurlah dengan posisi miring ke sisi kiri atau kanan sehingga aliran darah ke bayi menjadi lebih lancar dan mengurangi pembengkakan.

Artikel terkait: Sering cepat lelah saat hamil? Yuk konsumsi 5 makanan ini untuk mengatasinya

Posisi Tubuh yang Tidak Nyaman

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Seiring bertambahnya usia kehamilan dan perut yang terus membuncit, aktivitas Bunda seperti duduk dan berdiri bisa menjadi sangat tidak nyaman. Sebenarnya ini bisa diatasi dengan bergerak setiap beberapa jam untuk meredakan ketegangan otot dan membantu mencegah penumpukan cairan di kaki. Selain itu, cobalah cara ini:

  • Gunakan kursi yang mengakomodasi penyangga punggung bawah sehingga Bunda dapat duduk berjam-jam dengan lebih nyaman. Bila tidak ada, letakkan bantal kecil untuk memberikan dukungan ekstra pada punggung, dan tinggikan kaki untuk mengurangi pembengkakan.
  • Berdiri. Jika pekerjaan menuntut Bunda berdiri dalam waktu lama, gunakan pijakan (seperti kotak kecil, kursi kecil atau dingklik) dan angkat salah satu kaki ke atasnya. Biarkan selama beberapa menit, lalu ganti pada kaki yang satunya. Begitu seterusnya. Selain itu, pilih sepatu yang nyaman dengan dukungan lengkungan yang baik, serta stoking kompresi.
  • Membungkuk dan mengangkat. Mengangkat benda sekalipun itu ringan tetap berisiko membuat punggung Bunda nyeri. Ketika Bunda membungkuk, bebankan berat tubuh Anda pada lutut, bukan pinggang. Begitu juga ketika Bunda mengangkat benda (dari lantai, misalnya), beban pada kaki bukan punggung. Juga, hindari memutar tubuh saat mengangkat benda.

Menjaga Stres Terkendali

Stres di tempat kerja bisa sangat menguras energi. Untuk meminimalkan stres di tempat kerja, Bunda bisa melakukan ini:

  • Buat daftar tugas harian dan buat prioritas mana yang harus dikerjakan terlebih dulu. Pertimbangkan pekerjaan apa yang bisa didelegasikan kepada rekan kerja lainnya.
  • Diskusikan dengan rekan kerja atau atasan tentang kesulitan atau rasa frustrasi Bunda.
  • Bersantailah. Latih dan lakukan teknik relaksasi, seperti bernapas perlahan atau membayangkan tempat yang tenang. Bisa juga dengan meditasi dan mengambil kelas yoga prenatal.

Jadi, bekerja saat hamil, mengapa tidak? Selama kesehatan Bunda tidak terganggu dan produktivitas kerja tetap berjalan, Anda bisa melakukannya!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Baca juga:

Catat! 7 Bentuk Dukungan Perusahaan untuk Karyawan yang Sedang Hamil

Waktu yang Tepat Mengumumkan Kehamilan di Tempat Kerja

Jadi Ibu Bekerja, Ini Perjuanganku Hamil Hingga Memiliki Seorang Putri

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan