Bayi Tertidur Saat Menyusu, Perlukah Dibangunkan atau Tidak?

Terkadang jadwal tidur dan menyusui bayi bentrok dan menyebabkan bayi tertidur saat menyusu.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Jam tidur bayi sangat berbeda dengan jam tidur orang dewasa, begitu juga dengan jadwal makannya atau menyusui. Bayi juga memiliki jadwal menyusui yang lebih sering dan intens dibandingkan dengan balita atau anak-anak yang berusia lebih besar. Kadang kala jadwal tidur dan menyusui mereka bentrok dan sering kali menyebabkan bayi tertidur saat menyusu.

Kalau sudah begini, apakah lebih baik membiarkan bayi tertidur, atau membangunkannya untuk menyelesaikan makannya?

Bayi Tertidur Saat Menyusu, Lebih Baik Dibangunkan atau Tidak?

Kebutuhan ASI Bayi dan Balita

Makanan utama bayi usia di bawah 6 bulan adalah ASI eksklusif. Setelah itu, bayi boleh mendapatkan makanan pendamping ASI (MPASI). Oleh karena kebutuhannya akan ASI sangat tinggi, itu yang menyebabkan jadwal menyusunya pun lebih sering dan berbeda dengan jam makan anak-anak usia lainnya.

Berikut ini jadwal menyusu bayi dan balita:

  • Baru lahir: Saat inisiasi menyusui dini (IMD) sekitar 15 menit dan menyusu lagi 2-2,5 jam setelahnya.
  • Minggu pertama: Di beberapa minggu pertama kehidupannya, jadwal bayi menyusu masih tergantung keinginan si bayi. Jeda waktunya antara 1,5-3 jam sekali. Hal ini dikarenakan bayi dan si ibu masih beradaptasi dengan kondisi barunya.
  • Bulan pertama: Di bulan pertama, jam menyusu bayi sudah mulai teratur. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengatakan, jadwal menyusu bayi setelah baru lahir sekitar 8-12 kali dalam jarak 2-3 jam masing-masing dengan durasi waktu 20-45 menit. Selama rentang waktu menyusu itu, ibu menyusui dari satu payudara hingga pasokan ASI di payudara tersebut habis. Setelah itu beralih ke sisi payudara satunya lagi jika sesi menyusui belum selesai atau pada sesi menyusui selanjutnya.
  • Bulan kedua: Frekuensi menyusu berkurang menjadi 7-9 kali sehari.
  • Bulan ketiga dan seterusnya: Durasi menyusu berkurang seiring pertambahan usianya. Di bulan ketiga, bayi menyusu sekitar 7-8 kali sehari dengan rentang waktu 2,5-3,5 jam. Hingga di usia 6 bulan jadwal menyusunya menurun hingga 4-6 kali sehari saja dengan rentang waktu antara 5-6 jam sekali.

Artikel terkait: Benarkah Kualitas Air Susu Ibu Berkurang Setelah 2 Tahun?

Faktor Penentu Durasi Bayi Menyusu

Durasi waktu menyusu berbeda-beda pada tiap bayi. Ada yang sangat sebentar dengan rentang waktu menyusu lebih sering, ada juga yang sangat lama. Biasanya hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor. Di antaranya adalah:

  • Ketersediaan atau produksi ASI pada payudara ibu
  • Seberapa cepat atau lambat aliran ASI
  • Cara bayi mengisap payudara
  • Kelancaran let down reflex atau refleks rangsang ASI yang keluar lancar saat menyusu
  • Posisi menyusui
  • Mengantuk atau bayi tertidur saat menyusu
  • Bayi mudah terganggu oleh hal yang terjadi di sekitarnya
  • Usia bayi, biasanya bayi yang lebih muda menyusu lebih lama

Kebutuhan Nutrisi Bayi Usia 0-6 bulan

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Bayi berusia 0-6 bulan dapat memenuhi kebutuhan nutrisinya hanya melalui ASI, terutama kebutuhan kalori sebagai syarat dalam meningkatkan berat badannya. Nutrisi ini juga sangat diperlukan sebagai penunjang pertumbuhan organ-organ tubuhnya yang belum sempurna di usia tersebut.

Setelah lahir, kebutuhan nutrisi ini secara optimal harus didapatkan melalui ASI eksklusif di usia 0-6 bulan, setelah itu bayi mendapat nutrisi tambahan dari menu harian MPASI-nya.

Itulah mengapa, bayi di usia tersebut diusahakan untuk tidak melewatkan jadwal menyusunya agar kebutuhan nutrisinya tetap tercukupi.

Ada banyak hal yang bisa menjadi penyebab ibu tidak bisa memenuhi kebutuhan nutrisi bayi melalui ASI. Di antaranya produksi ASI yang menurun, masalah pada puting ibu, hingga bayi tertidur saat menyusu. Semua masalah-masalah ini memiliki jalan keluar (diskusikan dengan dokter Anda untuk mencari solusi yang tepat), tidak terkecuali masalah bayi tertidur saat menyusu.  

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel terkait: 7 Manfaat Direct Breastfeeding bagi Ibu dan Bayi, Bunda Wajib Tahu!

Jika Bayi Tertidur Saat Menyusu

Ketika Bunda menemukan bayi tertidur saat menyusu, pasti Anda merasa tidak tega untuk membangunkannya. Namun ternyata, bayi tetap harus dibangunkan Bunda, apalagi jika usianya masih di bawah 3 bulan. Di usia ini, kebutuhan kalori bayi sangat tinggi, sehingga jangan sampai ada celah tubuhnya kekurangan kalori.

Bayi yang tertidur di dekapan Anda saat ia sedang menyusu itu tanda ia merasa sangat nyaman, Bunda. Itu juga bisa menjadi pertanda bahwa ia sudah kenyang. Namun jika Anda merasa bahwa ASI yang diminumnya belum cukup (bayi langsung terlelap sesaat ia mengisap payudara), bayi boleh dibangunkan.

Konsultan laktasi dari Stanford University, Rohit Garoo, mengatakan, ada beberapa cara yang bisa Bunda lakukan jika bayi tertidur saat menyusu. Yaitu:

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan
  • Menepuk-nepuk pipi dan bibirnya dengan lembut, sambil menyodorkan puting Anda. Bisikkan di telinganya bahwa ia harus bangun dan meminum ASI-nya.
  • Menggelitik kaki atau tangannya.
  • Mengusap wajah bayi dengan handuk atau tisu basah. Efek sejuk dari air akan membangunkannya.
  • Menggosok punggungnya, masukkan tangan Anda ke dalam pakaiannya dan gosok lembut punggungnya.
  • Menyendawakan bayi, jika bayi tertidur dengan posisi sudah terlepas dari mulutnya, gendong bayi dengan posisi seperti akan menyendawakannya. Biasanya bayi akan refleks terbangun.

Artikel terkait: Ingin Sukses Menyusui? Ini 4 Hal Penting yang Perlu Busui Ketahui

Membangunkan Bayi untuk Menyusu

Smiling baby girl lying on a bed sleeping on blue sheets

Apabila bayi masih tidur pulas saat tiba jadwalnya minum ASI –bayi belum minum ASI selama 4 jam, jangan ragu juga untuk membangunkannnya. Caranya begini:

  • Panggil namanya. Dekatkan mulut Anda ke telinganya dan bisikkan namanya dan ingatkan ia untuk segera menyusu.
  • Tepuk-tepuk lembut. Sambil berbicara, tepuk-tepuk lembut paha atau pantatnya. Jika tidak mempan, goyangkan pelan tubuhnya.
  • Gendong dan berikan puting Anda. Gendong bayi, posisikan ia di posisi menyusu, dan sodorkan puting Anda ke mulutnya. Cara ini ampuh membuat bayi tersadar dengan mencium aroma payudara Anda dan membuatnya refleks membuka mulutnya.
  • Ganti popok. Sambil mengganti popoknya bangunkan bayi perlahan-lahan (dengan kondisi si kecil masih tertidur). Saat Anda menggerakkan tubuhnya ia otomatis akan terbangun.
  • Pangku di kaki Anda. Angkat bayi perlahan dan letakkan ia di kedua paha Anda (posisi kaki di perut dan kepala di atas lutut). Setelah itu angkat perlahan tubuh bagian atasnya seperti sedang melakukan sit-up. Ulangi gerakan ini beberapa kali sambil mengajaknya bicara hingga bayi tersadar.

Demikian cara membangunkan bayi tertidur saat menyusu, Bunda. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi Anda.

Baca juga:

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan