Kasus bayi meninggal karena ketidaktahuan orangtua kembali terjadi, khususnya mengenai pemberian asupan untuk bayi yang usianya masih dini. Kini kasus terjadi di Jakarta Barat dengan kasus bayi tersedak pisang.
Mirisnya sang bayi baru berusia 40 hari yang seharusnya tidak boleh diberikan asupan lain selain ASI. Bagaimana hal ini bisa terjadi?
Kronologis bayi tersedak pisang
Bayi yang berinisial AH tersebut ditemukan meninggal dunia pada Minggu (8/12) dini hari saat hendak dibawa ke Puskesmas Kebon Jeruk. AH merupakan salah satu anak kembar dari Yuni Sari (27) dan Husaeni (34).
Saat diperiksa, tak ditemukan bekas luka di tubuh sang bayi, sehingga pihak kepolisian tidak menahan keduanya atau salah satunya. Jenazah AH lalu dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta untuk dilakukan otopsi.
Hasil otopsi didapatkan bahwa sang bayi malang ini meninggal karena tersedak potongan pisang di jalan nafasnya.
Artikel terkait : Sedih, bayi usia 40 hari digerogoti tikus saat sedang tidur, begini kronologisnya!
Bayi tersedak pisang hingga meninggal, murni ketidaktahuan ibu
Kapolsek Kebon Jeruk Jakarta Barat Ajun Komisaris Erick Sitepu mengungkapkan bahwa kondisi meninggalnya sang bayi murni karena kelalaian sang ibu. Menurut Erick, Yuni mengaku tidak mengetahui bahwa bayi yang masih berusia 40 hari tidak diperbolehkan mengonsumsi pisang.
“Dia nggak tahu kalau umur 40 hari itu bayi pencernaannya belum boleh makan selain ASI. Akibat ketidaktahuannya itu bayinya meninggal,” ujar Erick dikutip dari Antara News.
Kini jenazah AH pun sudah dikebumikan, tepatnya di TPU Kawasan Kedoya Utara, Jakarta Barat.
Bahaya pemberian MPASI dini
Selain usia, ada beberapa ciri lain yang ditunjukkan bahwa bayi siap menerima MPASI, diantaranya :
- Si Bayi bisa duduk sendiri tanpa bantuan
- Bayi bisa menggerakkan tangannya
- Si Kecil bisa memegang kepala dalam posisi tegak
- Bayi menunjukkan keinginan untuk makan dengan membungkukkan tubuh ke depan atau membuka mulut
Pemberian MPASI lebih dini tanpa anjuran dokter tidak diperbolehkan. Ada beberapa makanan tertentu yang bisa berbahaya jika diberikan pada bayi di bawah usia 4 bulan. Beberapa jenis makanan yang berisiko jika diberikan pada bayi dibawah usia 6 bulan biasanya mengandung nitrat.
Konsumsi terlalu banyak nitrat pada bayi usia ini bisa menyebabkan kelainan darah methemoglobinemia. Beberapa jenis makanan yang dimaksud ialah bayam, bit, wortel, kacang hijau, atau labu
Artikel terkait : 4 Panduan MPASI menurut pakar gizi, jangan sampai terlewatkan Bun!
Cara pemberian MPASI yang tepat
Selain dari segi usia dan kesiapan bayi, ada beberapa peraturan dasar yang sebaiknya diketahui orangtua dalam memberikan MPASI, diantaranya :
1. Mulai dengan hal sederhana
Di awal pemberian MPASI, disarankan untuk memperkenalkan makanan baru sedikit-demi sedikit lalu lihat reaksi bayi, seperti diare, ruam, atau muntah. Bila si kecil sudah mulai terbiasa Parents bisa memberikan menu secara kombinasi.
2. Perhatikan zat gizi
Pastikan pemberian zat gizi pun lengkap untuk si kecil. Di samping zat gizi seimbang, asupan zat besi dan seng merupakan komponen yang penting di usianya ini.
3. Perhatikan tekstur
Saat pertama kali memberikan MPASI sebaiknya perhatikan tingkat kepadatan asupan. Berikan asupan secara bertahap agar pencernaannya tidak kaget atau ia menjadi tersedak.
4. Tambahkan menu sayuran dan buah-buahan
Jangan lupa untuk memperkenalkan buah dan sayuran yang diberikan sesuai dengan usia bayi. Perhatikan kepadatan sehingga untuk pertama-tama Parents sebaiknya berikan dalam bentuk puree.
Artikel terkait : Bayi 1 Bulan Meninggal karena Pemberian MPASI Dini
Bagaimana ya jika bayi menolak diberi makan pertama kali?
Pada beberapa kasus bayi menolak MPASI karena sudah terbiasa minum ASI setiap harinya. Bila sampai ini terjadi sebaiknya jangan panik atau malah memaksanya ya Parents.
Para ahli menyarankan agar orangtua tetap mencobanya kembali dalam seminggu. Namun bila kondisi ini terus berlanjut sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter.
***
Semoga kasus bayi tersedak pisang hingga meninggal tadi bisa menjadi pembelajaran bagi kita mengenai pentingnya pengetahuan akan pemberian MPASI pada bayi. Semoga kejadian seperti ini tidak terulang.
Sumber : Antaranews, Mayo Clinic, Unicef
Baca Juga :
MPASI untuk Bayi: Instan vs Rumahan, Manakah yang Lebih Baik untuk Kesehatan?