Ketika bayi Anda lahir, salah satu hal pertama yang Anda perhatikan adalah ekspresi wajahnya yang tampak khawatir (lengkap dengan cemberut kecil!). Mengapa bayi tampak cemas?
Apakah bayi baru lahir tidak suka dengan wajah-wajah asing yang baru pertama dilihatnya? Atau ia hanya merasa sebal dengan apa yang kita lakukan?
Jangan baper dulu, bayi baru lahir tidak membenci orang-orang di sekitarnya. Menurut para ahli, wajah cemberut bayi baru lahir adalah tanda bahwa ia ingin beristirahat karena mengantuk maupun lelah.
Jika Parents tidak memperhatikan tanda ini, bayi menjadi gelisah dan sulit ditenangkan.
Lalu pertanyaan berikutnya adalah bagaimana bayi baru lahir dapat tersenyum dan kapan ia akan melakukannya? Menurut sebuah penelitian, tersenyum adalah bawaan, bukan dipelajari, tetapi Parents harus bersabar karena pada akhirnya bayi baru lahir akan tersenyum.
Artikel terkait: 10 Bahasa Bayi dan Artinya
Bagaimana ekspresi bayi berkembang?
Senyum pertama bayi baru lahir akan menunjukkan perkembangannya. Ini adalah tanda bahwa penglihatannya semakin membaik dan ia mampu mengenali wajah Anda.
Otak dan sistem sarafnya cukup matang untuk melakukan refleks tersenyum. Bayi baru lahir akan sadar bahwa tersenyum merupakan cara untuk berkomunikasi dengan orang dewasa di sekitarnya.
Bayi kecil Anda juga mulai menyadari bahwa perasaannya itu penting dan memiliki efek langsung pada orang lain yang ada di dekatnya. Bayi akan tersenyum untuk mengekspresikan kesenangan, kegembiraan, kepuasan, dan kebahagiaan.
Dengan cara yang sama, ia akan mengernyit untuk mengungkapkan rasa tidak senang, takut, sedih, dan emosi negatif lainnya.
Mengapa bayi tampak cemas?
Dalam ilmu saraf, tidak ada penjelasan mengapa kita tersenyum. “Sementara data neuroimaging (gambaran otak ketika aktif) memberi tahu kita bagaimana ekspresi emosional dirasakan. Tidak ada data apakah kita tersenyum sebagai lawan dari cemberut, misalnya,” ujar psikolog Nakia Gordon dari Marquette University.
Tetapi, ilmu saraf memberi petunjuk mengapa bayi mulai tersenyum setelah sebelumnya bayi tampak cemas atau justru berwajah datar tanpa ekspresi. Studi pencitraan otak menunjukkan bahwa kita tidak bisa benar-benar bahagia kecuali otak kita mampu memikirkan sendiri seperti apa kebahagiaan itu, Dustin Scheinost dari Pusat Studi Anak di Universitas Yale mengatakan kepada Scientific American.
Untuk dapat membangun semacam kekuatan otak memang membutuhkan waktu. “Untuk menjadi bahagia, Anda harus tahu bahwa Anda bahagia. Bayi tampak cemas seringkali bukanlah karena perasaan tidak senang, melainkan karena kebutuhan yang belum perpenuhi misalnya saat bayi merasa lapar.”
Bayi tampak cemas: Apa yang sebenarnya dipikirkan oleh bayi baru lahir?
Setelah beberapa bulan, penelitian menunjukkan bahwa otak bayi telah cukup berkembang untuk memahami hal-hal seperti: “Aku tidak bahagia karena aku lapar”. Pada titik ini, Parents bisa mengharapkan bayi tersenyum ketika ia merasa bahagia.
Prasyarat lain untuk bisa merasakan bahagia adalah memori atau ingatan. Jika Anda tidak bisa mengingat kenangan bahagia, Anda mungkin tidak terlalu sering tersenyum.
Sebuah studi tahun 2014 yang diterbitkan di Science menemukan bahwa jaringan neuron yang stabil diperlukan untuk membentuk memori. Otak bayi yang masih dalam masa pertumbuhan, bila mengalami guncangan di bagian jaringan saraf, maka ingatannya jarang sekali terbentuk.
Oleh karena itu, bayi mungkin tak akan tersenyum sampai otaknya sedikit tenang.
Bayi tampak cemas biasanya tak berlangsung lama
Parents pernah memperhatikan bayi baru lahir yang tiba-tiba tersenyum sendiri, entah sedang tidur atau sedang menyusu? Refleks seperti ini akan hilang pada saat bayi berusia dua bulan.
Senyuman bayi yang sesungguhnya akan muncul ketika ia berusia antara 1,5 – 3 bulan. Parents akan melihat emosi yang sesungguhnya dari mata bayi yang tersenyum.
Anda akan dapat membedakan antara refleks dan senyum yang sesungguhnya berdasarkan waktu dan durasi. Umumnya senyum karena refleks cenderung lebih sebentar dan terjadi secara acak, biasanya terjadi ketika bayi sedang tidur atau lelah.
Senyuman yang sesungguhnya terjadi sebagai respons terhadap sesuatu, misalnya ketika melihat wajah Bunda atau mendengar suara Ayah. Menurut Dr. Gettleman, senyuman sebagai respons ini biasanya lebih konsisten.
Ketika bayi tampak cemas, buatlah ia tersenyum
Jika bayi baru lahir terlihat khawatir atau cemas, ada beberapa hal yang bisa Parents lakukan untuk membuatnya tersenyum.
- Bicara padanya sesering mungkin dan pastikan Anda memberinya waktu untuk merespon.
- Lakukan kontak mata dengan bayi sesering mungkin.
- Senyum padanya sepanjang hari.
- Lakukan sesuatu yang konyol. Buatlah wajah atau suara yang lucu, tirukan suara dan perilaku binatang, tiup perut bayi, atau bermain cilukba.
- Jangan terlalu berlebihan. “Bayi sedang mengembangkan kemampuan untuk mengatur emosi mereka dan mungkin berpaling jika mereka mendapatkan terlalu banyak stimulasi,” ujar psikolog anak David Elkind, PhD., penulis buku Parenting on the Go: Birth to Six, A to Z. Berikan jeda bagi bayi Anda dan coba lagi nanti.
Baca juga:
Mengenal Bahasa Bayi, Ini Dia 5 Tanda Bayi Mencintai Anda
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.