X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

Bayi ngorok, kapan kondisi ini perlu dikhawatirkan?

Bacaan 4 menit
Bayi ngorok, kapan kondisi ini perlu dikhawatirkan?

Kebiasaan bayi ngorok saat tidur ini juga dapat menjadi pertanda adanya masalah kesehatan.

Memiliki bayi, artinya Parents akan menemukan banyak hal ‘ajaib’ yang mungkin tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Contohnya bayi ngorok, yang bahkan suaranya lebih keras dari suami mendengkur.

Namun, sebelum Parents khawatir berlebihan, perlu diketahui lebih dulu bahwa seorang bayi memang kerap membuat suara ketika sedang tertidur. Kadang saat tertidur bayi akan tertawa kecil, mengeluarkan suara napas yang berbunyi, hingga mendengkur.

Jadi, haruskah khawatir jika bayi Parents mendengar bayi ngorok?

bayi ngorok

Mendengar bayi ngorok, tentu akan menimbulkan tanda tanya, khususnya bagi orangtua baru. Apakah kondisi ini normal? Atau, ada hal yang perlu dikhawatirkan?

Saat bayi baru lahir, ia tentu saja sudah mampu bernapas dengan sendiri menggunakan paru-parunya. Namun, penting untuk diketahui bahwa sistem pernapasan bayi tentu saja belum matang.

Hal inilah yang menyebabkan kondisi bayi baru lahir cenderung mendengkur. Saluran udara, tempat bernapas masih berkembang.

Bayi-bayi kecil juga cenderung memiliki lubang hidung yang penuh dengan cairan berbusa. Saat mereka menarik napas masuk dan keluar, udara yang melewati genangan sekresi ini membuat suara vibrasi yang berbeda.

Oleh karena itu, saat tertidur tidak sedikit bayi yang terdengar mendengkur, atau terdengar suara ‘grok grok’.

Ketika mereka tumbuh dewasa, saluran udara mereka akan mengembang, dan bayi Anda akan belajar menelan air liur berlebih, sehingga suara dengkuran pun lambat laun akan hilang.

Jika mendengkur terus berlanjut, maka itu adalah indikasi bahwa mungkin saja saluran udara atau pernapasan bayi Anda menghalangi pernapasan mereka. Untuk itu segeralah temui dan konsultasikan pada dokter anak.

Kapan kondisi bayi ngorok perlu dikhawatirkan?

bayi ngorok

Saat usia bayi Anda semakin besar, biasanya suara dengkurannya pun akan jauh lebih berkurang.

Hati-hati, suara dengkuran bayi juga bisa terdengar selama tahap pra-tumbuh gigi, di mana fase ini bayi akan menghasilkan air liur ekstra. Namun terlepas dari itu, suara mendengkur yang keras lambat laun juga akan hilang.

Kadang-kadang, mendengkur juga dapat disebabkan oleh septum hidung yang menyimpang (tulang yang membelah dua saluran hidung), yang akan menyebabkan obstruksi parsial salah satu lubang hidung.

Biasanya, jika bayi ngorok terus belanjut, maka dokter akan memeriksa tenggorokan bayi Anda untuk memastikan tidak ada kelainan struktural, seperti gerakan yang tidak biasa dari langit-langit atau tidak.

Hal lain yang akan diamati dokter adalah jika bayi Anda memiliki ciri khas yang disebut laryngomalacia, yang menyebabkan napas menjadi berisik.

Ini terjadi ketika tulang rawan yang biasanya membuat saluran pernapasan terbuka belum sepenuhnya matang.

Anda juga dapat mengamati laringomalasia dengan memerhatikan bayi Anda bernapas. Jika lekukan normal di leher bayi tepat di atas tulang dada ketika mereka menghirup, ini adalah tanda laringomalasia.

Meskipun bayi ngorok cenderung normal terjadi, bukan berarti kondisi ini bisa diabaikan.  Kebiasaan bayi ngorok saat tidur juga dapat menjadi pertanda adanya masalah kesehatan.

Pastikan lagi apakah terdapat tanda-tanda gangguan pernapasan lainnya, seperti perubahan warna lidah dan kulit membiru, penurunan berat badan, demam, atau sulit bernapas.

Artikel terkait : Cara unik agar bayi cepat tidur, dijamin lansung lelap

Cara mengurangi bayi mendengkur

bayi ngorok

1. Bersihkan hidung mereka dari kelebihan sekresi

Parents sebenarnya tidak perlu pergi ke dokter hanya untuk membersihkan hidung karena kelebihan sekresi. Pasalnya, Anda bisa melakukannya sendiri di rumah. Langkah yang perlu dilakukan adalah menyemprotkan beberapa tetes air asin ke hidung bayi Anda sekali atau dua kali sehari.

Anda bisa mendapatkan ini dari apotek. Kemudian gunakan aspirator hidung untuk mengisap keluar sisa-sisa sekresi.

2. Gunakan uap

Anda tahu mengapa selama mandi air hangat yang menyenangkan dan pernapasan terasa lebih lega? Lakukan hal yang sama untuk bayi kecil Anda.

Masuk ke kamar mandi bersama bayi Anda, dan biarkan uap air hangat mengeluarkan sekresi berlebih di saluran napasnya. Atau, Anda bisa melakukannya di dalam kamar dengan membuat uap di dalam baskom kecil. 

Cerita mitra kami
17 Cara Mengatasi Perut Kembung pada Anak Bayi dan Balita
17 Cara Mengatasi Perut Kembung pada Anak Bayi dan Balita
Inilah Tahap Perkembangan Anak 1 Tahun
Inilah Tahap Perkembangan Anak 1 Tahun
7 Cara Mencuci Peralatan Makan Bayi Guna Menghindari Penyebab Diare
7 Cara Mencuci Peralatan Makan Bayi Guna Menghindari Penyebab Diare
Jenis Ruam Popok Pada Bayi dan Cara Mencegahnya
Jenis Ruam Popok Pada Bayi dan Cara Mencegahnya

3. Hilangkan alergen dari kamar tidur

Satu alasan yang mungkin mengapa saluran hidung bayi Anda tersumbat bisa disebabkan oleh debu dan alergen lainnya. Bersihkan debu seperti di karpet, mainan atau bulu boneka untuk mengurangi debu dan kotoran.

4. Gunakan humidifier jika udara kering

bayi ngorok

Humidifier merupakan alat yang umumnya digunakan untuk menjaga kelembapan ruangan. Oleh karena itu, saat udara kering dapat mengiritasi saluran napas bayi yang sedang berkembang.

Untuk mencegahnya, gunakan humidifier agar anak lebih nyaman saat bernapas.

5. Ubah posisi tidur bayi Anda

Untuk mengatasi bayi yang ngorok adalah dengan mengubah posisi tidur bayi dengan cara memiringkannya. Dengan cara ini akan membuat bayi menjadi lancar dalam saluran napas dan mengurangi suara ngorok.

Semoga bermanfaat!

 

Disadur dari artikel Sarah Voon, theAsianparent Singapura.

Baca juga :

8 kesalahan dalam menerapkan pola tidur bayi, Parents wajib tahu

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Adisty Titania

  • Halaman Depan
  • /
  • Bayi
  • /
  • Bayi ngorok, kapan kondisi ini perlu dikhawatirkan?
Bagikan:
  • 6 Cara Mengatasi Ngorok saat Tidur dengan Metode Medis yang Efektif

    6 Cara Mengatasi Ngorok saat Tidur dengan Metode Medis yang Efektif

  • Sering tidur ngorok? Waspadai penyakit berbahaya yang menyebabkan berikut ini!

    Sering tidur ngorok? Waspadai penyakit berbahaya yang menyebabkan berikut ini!

  • 7  Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

    7 Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

  • 6 Cara Mengatasi Ngorok saat Tidur dengan Metode Medis yang Efektif

    6 Cara Mengatasi Ngorok saat Tidur dengan Metode Medis yang Efektif

  • Sering tidur ngorok? Waspadai penyakit berbahaya yang menyebabkan berikut ini!

    Sering tidur ngorok? Waspadai penyakit berbahaya yang menyebabkan berikut ini!

  • 7  Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

    7 Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.