Kisah Abraham, Bayi dari Nakes yang Meninggal karena COVID-19

Abraham adalah bayi dari nakes yang meninggal karena COVID-19. Tak bisa mencerna susu formula, ia pun harus mencari donor ASI. Berikut kisahnya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

COVID-19 tak hanya berpengaruh kepada diri sendiri, melainkan juga keluarga dan orang-orang tercinta. Seperti bayi Abraham yang harus terpisah dari sang ibu karena berpulang terlebih dahulu akibat COVID-19. Bayi nakes yang meninggal ini pun menjadi piatu dalam usia yang masih sangat dini.

Beberapa hari setelah kelahirannya, Abraham kehilangan ibunya. Tak hanya itu, bayi yang terlahir prematur itu tak bisa meminum susu formula. Khawatir akan asupan nutrisi putranya, ayah Abraham pun memutuskan untuk mencari donor ASI.

Berikut adalah kisah dari Abraham, bayi nakes yang meninggal karena COVID-19 yang dilansir dari BBC Indonesia.

Artikel Terkait: 3 Cara Pemberian ASI Jika Ibu Menyusui Positif COVID-19

Kisah Bayi Nakes yang Meninggal Karena COVID-19

1. Lahir Prematur

Sumber: Freepik

Abraham Rafael Situmorang lahir secara prematur pada hari Jumat, 23 Juli 2021 pukul 21.40 WIB. Bayi berjenis kelamin laki-laki itu terpaksa dilahirkan melalui operasi caesar ketika kandungan sang ibu belum genap delapan bulan di Rumah Sakit Dustira Cimahi.

Saat lahir, ia juga terkonfirmasi positif COVID-19 terpapar dari sang ibu yang berprofesi sebagai tenaga kesehatan. Ibu Abraham diputuskan harus melahirkan lebih cepat karena harus menjalani perawatan infeksi paru-paru yang dideritanya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel Terkait: Panduan IMD Ibu Positif COVID-19, Begini Cara Melakukannya!

2. Sang Ibu Meninggal Tiga Hari Setelah Abraham Melahirkan

Sumber: BBC Indonesia

Tien Nancy Theresia, ibu Abraham, bekerja sebagai nakes di Rumah Sakit Unggul Karsa Medika kabupaten Bandung. Usai melahirkan, kondisinya semakin memburuk.

Sang suami, Jefri Situmorang, menjelaskan bahwa daya tahan tubuh Tien menurun dan tidak diijinkan untuk mengonsumsi obat-obatan yang sifatnya keras. Tien pun memasuki masa kritis tanpa ditemani oleh sang suami karena protokol kesehatan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sayangnya, tepat tiga hari usai melahirkan Abraham, Tien meninggal dunia.

3. Kesulitan Mencerna Susu Formula

Sumber: Shutterstock

Karena lahir prematur, paru-paru Abraham masih belum dapat berfungsi dengan normal. Ia pun menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Karena sang ibu juga menjalani perawatan, ia tak bisa memberikan ASI untuk Abraham.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Abraham pun diberikan susu formula. Namun rupanya tubuh Abraham mengalami kesulitan untuk menerima susu formula. Ia pun muntah-muntah. Pihak rumah Sakit menyarankan Jefri untuk memberikan ASI kepada Abraham karena lebih mudah diterima lambung bayi.

Artikel Terkait: Menyusui di Masa Pandemi COVID-19 Kian Menantang, Ini Aturannya

4. Mencari Donor ASI di Tengah Pandemi

Sumber: Shutterstock

Jefri dan keluarga Abraham pun sepakat untuk mencari pendonor ASI. Ayah Abraham pun mencari lewat lingkungan keluarga, platform pendonor ASI, dan media sosial.

Beruntungnya, banyak sekali yang menawarkan untuk mendonorkan ASInya kepada Abraham. Padahal, Jefri menyangka dalam situasi pandemi seperti ini akan sulit untuk mencari donor.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

“Saya bilang ternyata masih banyak orang yang care dan peduli. Saya kira sudah cuek untuk menyikapi semua permasalahan ini, ternyata gotong royongnya luar biasa,” ungkap Jefri.

5. Harapan Sang Ayah untuk Abraham

Sumber: Freepik

Kini Jefri tengah fokus pada pemulihan kesehatan Abraham. Ia berharap putranya dapat melewati ini semua dan tumbuh sehat seperti anak pada umumnya.

Tak hanya itu, ia juga menyematkan nama ‘Rafael’ yang artinya penyembuh kepada Abraham sebagai sebuah doa.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

“(Abraham) bisa jadi dokter, karena ibunya pun tenaga kesehatan. Saya berharap Abraham jadi penyembuh juga untuk manusia lain,” paparnya.

***
Berdasarkan data dari pemerintah, hingga akhir Juni 2021 ada 35 ribu kasus ibu hamil yang terkonfirmasi positif COVID-19. Selama pandemi, aktivitas donor ASI di tanah air meningkat karena banyaknya kasus kematian ibu akibat COVID-19. Para bayi yang ditinggalkan ibunya ini membutuhkan donor ASI.

Kisah Abraham, bayi nakes yang meninggal karena COVID-19 dan harus mencari donor ASI ini bukanlah satu-satunya kasus di Indonesia. Semoga bisa menjadi pengingat kita semua bahwa COVID-19 nyata adanya dan dapat berdampak ke mana-mana.

Baca Juga: