Kabar duka, seorang bayi berusia 40 hari yang positif Virus Corona di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, meninggal dunia. Hal ini disampaikan oleh Sigit Priyono, Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Pamekasan.
“Balita tersebut berasal dari Kecamatan Tlanakan,” ungkap Sigit pada Minggu (21/6) seperti yang dilansir dari laman Suara Jatim.
Menurut keterangan Sigit, sang bayi juga akan dimakamkan dengan protokol kesehatan terkait Virus Corona. Mengikuti kabar bayi yang meninggal tersebut, jumlah pasien positif Virus Corona di Pamekasan yang meninggal dunia sudah berjumlah 18 orang, terhitung hingga Minggu kemarin.
Bayi Positif Corona yang Meninggal Dunia di Pamekasan Diduga Tertular oleh Tetangga
Sebelumnya diberitakan jika bayi asal Kecamatan Tlanakan di Pamekasan tersebut terkonfirmasi virus corona pada Selasa (9/6). Bayi tersebut sempat dirawat di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Smart Pamekasan. Kondisi dan gejala yang dialami pada saat itu berupa demam, batuk, hingga sesak napas.
Melansir laman Kompas, Ketua Penanganan Pasien COVID-19 RSUD Smart Pamesakan Syaiful Hidayat menjelaskan bahwa bayi tersebut tertular saat dijenguk dan digendong oleh tentangga. Saat terkonfirmasi Virus Corona, sang bayi baru saja berumur 28 hari. Ia kemudian dirawat di rumah sakit dan ditangani petugas medis khusus.
“Kecamatan Tlanakan itu jumlah yang positif 10 orang, kemungkinan di antara mereka saat menjenguk bayi waktu lebaran itu, ada yang terpapar Virus Corona,” jelas Syaiful kepada Kompas pada Selasa (9/6).
Sementara itu, kedua orangtua sang bayi dinyatakan negatif setelah dilakukan rapid test. Syaiful menjelaskan, “Kalau kedua orangtuanya dinyatakan negatif setelah rapid test. Bayinya saja yang positif karena terserang melalui warga yang menjenguk saat kelahiran.”
Bayi yang terkonfirmasi Virus Corona tersebut merupakan kasus bayi positif COVID-19 pertama di Pamekasan. Kini, sang bayi yang meninggal tersebut akan dikebumikan dengan protokol kesehatan.
Sudah Lebih dari 80 Warga Pamekasan Positif COVID-19
Berdasarkan data Tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Pamekasan, sudah terdata sebanyak 82 warga Pamekasan yang terkonfirmasi terpapar Virus Corona hingga 21 Juni 2020.
Ada sekitar 46 orang yang sedang dalam perawatan. Di antara mereka, 18 orang sudah dinyatakan sembuh dan sebanyak 18 lainnya dinyatakan meninggal dunia.
Sementara itu, jumlah kumulatif Pasien dalam Pengawasan (PDP) sudah mencapai 91 orang. 43 di antaranya sedang dalam pengawasan, 30 dinyatakan selesai masa pengawasan, sedangkan 18 lainnya meninggal dunia.
Orang dalam Pemantauan (ODP) sendiri sudah terdata sebanyak 574 orang. Rinciannya, 492 orang selesai dipantau, dan sebanyak 82 lainnya sedang dalam pemantauan.
Selain itu, Tim Gugus Tugas mengumumkan bahwa jumlah tambahan orang berstatus PDP di Pamekasan mencapai 6 orang per Senin (22/6). Dari enam orang tersebut, 5 di antaranya telah menjalani perawatan di rumah sakit. Sedangkan seorang pasien sedang menjalani isolasi mandiri di rumah.
“Saat ini, tim kami juga masih mengedukasi keluarganya (pasien PDP), agar bersedia diisolasi di rumah sakit Pamekasan,” pungkas Sigit.
Kenali Gejala Bayi Terinfeksi Virus Corona dan Upaya Pencegahannya
Tidak dapat dipungkiri, berita mengenai bayi yang terpapar Virus Corona kini cenderung meningkat. Oleh karena itu, kita sebagai orangtua perlu lebih mawas diri, memahami bahwa risiko Virus ini terhadap bayi tidak boleh diremehkan begitu saja.
Untuk mengoptimalkan upaya pencegahan COVID-19 pada si Kecil, tentunya Parents perlu tahu gejala apa saja yang sekiranya akan mengintai bayi saat terpapar jenis Virus Corona terbaru ini.
Selengkapnya, berikut merupakan gejala Virus Corona yang biasanya timbul pada bayi, yakni:
- Bayi menjadi lebih rewel
- Demam tinggi
- Bayi sering batuk atau mengalami batuk kering
- Si Kecil tidak mau menyusu dan mengalami diare
- Bayi terlihat sesak napas atau merasa tidak nyaman, terutama ketika sedang tidur
- Si Kecil cenderung kurang aktif dan terlihat sangat lemas
Langkah Pencegahan yang Perlu Dilakukan
Agar Si Kecil tidak terpapar Virus Corona, berikut merupakan langkah pencegahan yang perlu Parents lakukan, di antaranya yaitu:
- Usahakan agar bayi tidak dijenguk terlebih dahulu oleh kerabat atau pun tetangga, terutama bagi mereka yang baru pulang dari kota atau daerah zona merah Virus Corona. Terlebih, sebaiknya bayi tidak dijenguk apalagi disentuh oleh sembarang orang ketika ia baru lahir atau usianya masih dini.
- Meski sudah memasuki New Normal, upayakan untuk tidak membawa bayi ke luar rumah. Tetap terapkan disiplin swakarantina dan physical distancing, terlebih jika tidak ada keperluan yang mendesak.
- Rutin berikan ASI pada bayi, mengingat ASI mengandung antibodi yang bisa melindunginya dari infeksi virus dan bakteri.
- Selalu jaga kebersihan saat akan menyentuh bayi. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum Parents hendak menyentuh, menggendong, menyusui, atau menyuapi Si Kecil.
- Gunakan masker saat Parents sedang sakit.
- Jika Si Kecil kerap menunjukkan gejala Virus Corona yang membuat ia tidak nyaman, jangan ragu untuk segera konsultasikan ke dokter.
***
Baca juga:
Kasus corona pada anak lebih sedikit dengan gejala ringan, apa alasannya?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.