Bayam merupakan salah satu sayuran yang menawarkan banyak manfaat bagi kesehatan, tak terkecuali bagi perempuan yang sedang mengandung. Berbicara mengenai bayam untuk ibu hamil, berikut beberapa hal yang perlu diketahui.
Berapa banyak bayam yang boleh dikonsumsi Bumil
Dilansir dari Being the Parent, bayam terdiri dari 91,4% air, 3,6% karbohidrat, dan 2,9% protein. Bayam juga kaya dengan zat besi, antioksidan, dan serat tidak larut. Tak hanya itu, bayam juga mengandung jumlah tinggi karoten, vitamin C, vitamin K, asam folat, zat besi, kalsium, vitamin A, B1, B2, B3, natrium, fosfor, kalium dan magnesium.
Bayam diperkaya dengan asam folat dan membantu dalam pencegahan cacat tabung saraf terutama pada kehamilan trimester pertama.
Berapa banyak bayam yang boleh dikonsumsi selama kehamilan? Hal ini sebenarnya tergantung pada banyak faktor. Mulai dari faktor usia, atau kondisi kesehatan. Namun, dalam sehari bumil disarankan mengonsumsi satu mangkuk kecil bayam.
Seperti sayuran hijau lain, bayam kaya akan serat, artinya jika dikonsumsi secara berlebihan justru bisa memicu terjadinya sembelit.
Manfaat bayam untuk ibu hamil
Konsumsi bayam memiliki banyak manfaat kesehatan bagi Bumil, di antaranya:
- Kaya Vitamin E untuk mencegah asma
Bayam diperkaya dengan Vitamin E yang membantu dalam pencegahan asma. Vitamin E juga baik untuk mengatur kadar kolesterol dalam tubuh.
- Meningkatkan perkembangan tulang dan gigi janin
Bayam diperkaya dengan kalsium, yang dapat membantu dalam perkembangan gigi dan tulang yang kuat.
- Meningkatkan perkembangan paru janin
Bayam adalah sumber beta-karoten (zat yang akan diubah menjadi Vitamin A). Vitamin A memainkan peran penting dalam perkembangan paru-paru janin.
- Menurunkan risiko kelahiran prematur
Peluang keguguran akan meningkat jika ibu hamil tidak mengonsumsi asam folat dalam jumlah yang cukup. Konsumsi bayam membantu dalam pencegahan persalinan prematur.
Bayam kaya akan vitamin B yang bermanfaat bagi ibu dan janin. Bagi ibu, vitamin B akan membantu mengatasi perubahan suasana hati dan kecemasan, serta stres selama kehamilan. Sementara untuk janin, Vitamin B juga penting untuk perkembangan jaringan otak.
Cara mengolah dan mengonsumsi sayur bayam
Meskipun sayur banyam memiliki segudang manfaat bagi ibu hamil, namun ada beberapa hal yang perlu bumil perhatikan. Di mana sayuran hijau yang satu ini sebaiknya tidak dibiarkan lama-lama, dalam jangka waktu 5 jam setelah proses pemasakan sayuran ini perlu dihabiskan.
Tak hanya itu, sayur bayam juga tidak boleh dipanaskan berulang kali karena bisa memicu terjadinya proses oksidasi antara udara dan zat besi yang terkandung dalam bayam. Apabila banyak berekasi dengan udara, zat besi pada sayuran bayam justru bisa berubah menjadi senyawa ferro yang justru bisa berbahaya untuk tubuh dan janin.
Menurut John S. Wishnok , seorang peneliti dari Department of Biological Engineering, MIT, bayam segar yang baru dicabut dari persemaiannya telah mengandung senyawa nitrit (NO2) sebanyak 5 mg/kg. Apabilan bayam disimpan dalam lemari es selama 2 minggu, kadar nitrit (NO2) akan meningkat sampai 300 mg/kg. Dapat disimpulkan, senyawa Nitrit (NO2) akan meningkat 21 mg/kg (7%) tiap hari selama proses penyimpanan.
Padahal nitrit ini merupakan senyawa tidak berwarna, tidak berbau dan bersifat racun bagi tubuh manusia. Oleh karena itulah, sangat dianjurkan untuk segera mengola bayam yang baru dipetik dan masih segar.
Inilah informasi mengenai konsumsi bayam saat hamil. Semoga informasi di atas bermanfaat!
Baca juga:
7 Resep Tumis Bayam untuk Menu Ibu Menyusui
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.