Memberikan batasan waktu layar untuk anak merupakan sesuatu yang penting untuk dilakukan orangtua. Terlebih di situasi saat ini, ketika anak-anak lebih sering berada di rumah. Sejak berlakunya sistem belajar dari rumah, anak-anak pun menjadi lebih banyak menghabiskan waktu mereka untuk menatap layar komputer maupun ponsel.
Apabila anak-anak terlalu lama atau terlalu sering menatap layar gawainya, tentu saja dapat menimbulkan dampak negatif bagi mereka. Bukan hanya kesehatan tubuh, terutama matanya, yang akan terkena dampak negatif, tetapi kesehatan mental dan otak mereka pun berisiko terkena dampak yang sama.
Gambar: Freepik
Melansir dari The New York Times, pada 17 Maret yang lalu American Academy of Pediatrics menerbitkan pernyataan sebagai tanggapan terhadap kaitan antara wabah COVID-19 dan meningkatnya waktu layar (screen-time) pada anak-anak.
Pernyataan tersebut mengakui bahwa penggunaan media layar bagi anak-anak meningkat selama pandemi ini. Pernyataan itu juga menekankan, sangat penting bagi para orangtua agar memberi batasan waktu layar untuk anak.
Tidak hanya itu, American Academy of Pediatrics juga mendesak orangtua untuk tetap memertahankan kegiatan offline bagi anak-anak, dibandingkan dengan aktivitas online.
Lantas, Berapa Lama Batasan Waktu Layar yang Tepat untuk Anak?
Gambar: Freepik
Melansir dari laman Insider, para ahli memiliki rekomendasi batasan waktu layar yang baik untuk anak-anak yaitu berdasarkan pembagian usia. Rekomendasi tersebut dibuat untuk memastikan batasan waktu di depan komputer agar tidak mengganggu perkembangan anak.
1. Usia 0-18 Bulan
Ada aturan khusus mengenai batasan waktu layar untuk anak yang berusia di bawah 18 bulan. Para ahli dari American Academy of Pediatrics menyarankan agar bayi di bawah usia 18 bulan tidak berada di depan layar komputer atau ponsel, kecuali untuk obrolan video dengan anggota keluarga.
Obrolan video tersebut pun dimaksudkan hanya untuk melatih anak berinteraksi dengan anggota keluarga.
“Sebaliknya, rekomendasinya adalah fokus mendorong mereka untuk bermain, membaca, dan interaksi antara orangtua dan anak,” kata Angela Mattke, MD, seorang dokter anak di Mayo Clinic Children’s Center.
2. Usia 18-24 Bulan
Batasan waktu layar untuk anak berusia 18 hingga 24 bulan sedikit lebih longgar jika dibandingkan dengan anak yang berusia di bawah 18 bulan. Pada usia ini, anak-anak dapat memiliki beberapa waktu di depan layar. Namun, anak tetap harus dibatasi pada apa yang ia lihat di layar gadget.
Anak sebaiknya hanya menonton konten pendidikan sambil diawasi oleh orangtua atau pengasuhnya. Jika Parents mengenalkan media digital kepada anak yang berusia 18 hingga 24 bulan, pastikan kualitasnya tinggi dan hindari penggunaan media sendiri.
“Kami menyarankan untuk fokus pada mengekspos anak-anak ke program dan aplikasi berkualitas tinggi seperti PBS Kids, Sesame Workshop, dan hal-hal yang dibahas di Common Sense Media,” ujar dr. Mattke.
2. Usia 2-5 Tahun
Memasuki usia 2 tahun, anak-anak sudah mulai bisa memiliki waktu bermain di depan layar komputer atau ponsel. Anak-anak dapat memanfaatkan beberapa jenis waktu layar, seperti pemrograman dengan musik, gerakan, dan cerita.
Akan tetapi, tetap butuh dampingan orangtua saat anak menggunakan gawai, seperti saat sedang menonton video. Dengan begitu, Parents dapat membantu anak untuk memahami apa yang dia lihat dan menerapkannya dalam kehidupan nyata.
Meski demikian, atur sebaik-baiknya waktu layar di depan komputer atau ponsel. Sebab, jangan sampai itu menggantikan aktivitas anak lainnya, seperti membaca, bermain, atau memecahkan masalah di kehidupan nyata.
The American Academy of Child & Adolescent Psychiatry juga merekomendasikan waktu bagi orangtua untuk membatasi anak berada di depan layar. Di antaranya, yaitu tidak lebih dari satu jam pada hari biasa, serta tiga jam pada akhir pekan.
3. Usia 5 Tahun atau Lebih
Untuk Batasan waktu layar anak berusia di atas 5 tahun, dr. Mattke mengatakan bahwa tidak ada pendekatan satu ukuran pasti mengenai hal itu. Namun, tetap saja anak-anak yang berada di depan layar komputer atau ponsel tidak boleh melupakan aktivitas offline-nya.
Ada aturan umum yang harus diperhatikan oleh orangtua terhadap batasan waktu layar anak yang berusia di atas 5 tahun. Orangtua harus ingat bahwa waktu layar anak tidak boleh mengganggu pembelajaran, hubungan dengan keluarga dan teman sebaya, aktivitas fisik, tidur, serta kesehatan mental anak.
Itulah batasan waktu layar untuk anak sesuai tahapan usianya. Namun, Parents tetap harus ingat bahwa terlalu banyak waktu di depan layar dapat merusak kesehatan fisik dan mental anak secara tidak langsung. Jadi, Parents sebaiknya mengawasi dan mendampingi anak saat bermain komputer atau ponsel, ya.
Baca Juga:
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.