Hari Raya Iduladha identik dengan proses penyembelihan hewan kurban. Momen perayaan tahunan umat muslim ini juga biasanya membuat konsumsi daging sapi atau kambing menjadi lebih meningkat dari biasanya. Selain mempersiapkan menu andalan dari hewan kurban yang didapat, hal tak kalah penting yang perlu diperhatikan adalah batas konsumsi daging merah selama momen Iduladha.
Untuk memenuhi kebutuhan zat gizi dalam tubuh, daging menjadi salah satu makanan yang bisa dikonsumsi. Namun, asupan daging yang dikonsumsi ternyata juga harus memiliki batasan aman agar tidak menimbulkan berbagai risiko penyakit. Lantas, berapa batasan aman mengonsumsi daging dalam per hari? Melansir dari berbagai sumber, berikut kami rangkumkan ulasan selengkapnya.
Manfaat Daging Merah
Sumber: Unsplash
Sebelum mengetahui batasan per hari konsumsi daging merah, perlu diketahui bahwa daging merah memiliki banyak kandungan yang baik untuk kesehatan tubuh. Berikut beberapa manfaat dari mengonsumsi daging merah, antara lain:
1. Sumber zat besi
Berperan penting dalam dalam metabolisme tubuh, zat besi menjadi salah satu mineral yang bisa didapatkan dari daging merah. Tubuh membutuhkannya untuk membentuk hemoglobin dalam sel darah merah, sebagai cara untuk mengedarkan oksigen dalam tubuh.
2. Sumber vitamin
Selain kaya akan zat besi yang baik untuk tubuh, dalam daging merah juga kaya akan vitamin seperti vitamin A, B, dan juga D. Vitamin ini sangat berperan penting dalam kesehatan tubuh secara fisik mau pun mental agar lebih terjaga.
3. Sumber protein
Selain zat besi dan vitamin, sumber protein juga bisa didapat dengan mengonsumsi daging merah. Protein sendiri bermanfaat untuk membangun jaringan tubuh, produksi antibodi dalam sistem kekebalan tubuh, dan membantu tubuh untuk meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
Baca juga: Busui Tak Boleh Konsumsi Daging Kambing Terlalu Banyak, Ini Alasannya!
Porsi Makan Daging Per Hari
Sumber: Unsplash
Meski daging baik untuk memenuhi kebutuhan zat gizi dan asupan nutrisi lain dalam tubuh, namun konsumsi daging sendiri harus dibatasi. Sebab, konsumsi berlebihan dapat menimbulkan permasalahan atau risiko penyakit di kemudian hari. Melansir dari NHS, ada pun batasan makan daging per hari sebaiknya tidak lebih 70 gram per hari.
Total tersebut adalah total bersih dari berat daging yang sudah dimasak. Untuk pembatasan jenis dagingnya sendiri adalah daging merah, seperti daging sapi, kambing, domba, dan kerbau.
Untuk menghitungnya dengan lebih aman, Anda bisa memastikan bahwa tidak menyantap daging lebih dari 3 porsi dalam seminggu atau 2 potong daging dalam sehari. Lebih mudahnya, 2 potong daging merah bisa diperkirakan setara dengan 2/3 dari piring makan Anda. Itulah batasan konsumsi daging merah per hari yang dianjurkan.
Baca juga: 6 Olahan Daging Sapi, Sehatkan Keluarga dengan Makanan Ini!
Mengapa Perlu Dibatasi?
Sumber: Unsplash
Tak sedikit orang masih bertanya, mengapa konsumsi daging merah harus dibatasi? Padahal daging merah sendiri memiliki manfaat yang juga baik untuk kesehatan tubuh. Apakah Anda termasuk ke dalam orang-orang yang memiliki pertanyaan demikian? Jika iya, yuk kita simak ulasannya berikut ini.
Mengutip dari detikHealth, Prof Dr Hardinsyah, MS, ahli gizi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) menjelaskan bahwa batas konsumsi daging merah ditetapkan dengan tujuan untuk menjaga pola hidup sehat. Dengan begitu, sumber asupan lain seperti protein dan serat yang dibutuhkan tubuh pun tetap seimbang.
Mengonsumsi daging merah berlebihan tanpa diimbangi dengan asupan serat yang cukup juga bisa menimbulkan berbagai risiko penyakit. Beberapa penelitian pernah menyebutkan bahwa ini dikaitkan dengan risiko kanker kolorektal atau usus besar. Itulah mengapa konsumsi daging merah harus lebih diperhatikan agar asupan lainnya terpenuhi.
Selain itu, berikut alasan mengapa Anda perlu membatasi porsi makan daging dalam seharinya. Antara lain:
1. Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung
Mengutip dari NHS, beberapa daging mengandung lemak jenuh yang tinggi, yang dapat meningkatkan kadar kolesterol darah jika Anda makan terlalu banyak. Jika sudah begini, ini bisa membahayakan kesehatan karena pembuluh darah bisa menyempit dan mengakibatkan aliran darah tersendat. Risikonya pun bisa menimbulkan penyakit jantung, seperti stroke, hipertensi, hingga serangan jantung.
2. Meningkatkan Risiko Kanker
Selain meningkatkan risiko penyakit jantung, mengonsumsi daging merah dengan berlebihan juga dapat meningkatkan risiko kanker. Sebuah penelitian yang diterbitkan Nutrition and Cancer (2013), menjelaskan bahwa daging merah umumnya dimasak dengan suhu tinggi atau dibakar sampai permukaannya gosong. Kedua metode inilah yang dapat memicu senyawa karsinogen atau penyebab kanker kolorektal/usus besar dan rektum.
3. Meningkatkan Risiko Divertikulitis
Selain kedua di atas, konsumsi daging merah secara berlebihan juga bisa memicu risiko divertikulitis atau peradangan yang terjadi pada divertikula, yaitu kantung-kantung yang terbentuk di sepanjang saluran pencernaan, terutama di usus besar. Meski belum diketahui pasti penyebab dari penyakit ini, namun para ahli banyak menduga bahwa asupan daging merah berlebih yang membuat kantung usus besar meradang dan terinfeksi.
Baca juga: Cara Mengolah Daging yang Tepat bagi Ibu Hamil, Jangan Sampai Salah!
Aturan Makan Daging yang Aman
Sumber: Unsplash
Risiko penyakit yang mengintai dari bahaya mengonsumsi daging merah berlebih mungkin membuat banyak orang menjadi lebih waspada. Untuk itu, berikut kami rangkum aturan dalam menyantap daging agar lebih aman. Antara lain:
1. Pilih Daging Rendah Lemak
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, daging merah memiliki lemak jenuh yang cukup tinggi. Jadi, untuk menyiasatinya adalah dengan memilih bagian daging rendah lemak. Anda hanya perlu memastikan daging bersih dari lemak yang menempel atau lapisan berwarna putih kekuningan pada permukaan daging telah bersih.
Selain membersihkan bagian lemak daging, Anda juga bisa memilih bagian tertentu yang biasanya memiliki lemak lebih sedikit, seperti paha belakang dan has luar. Dua bagian ini relatif lebih rendah lemak dibandingkan bagian lainnya.
2. Barengi dengan Konsumsi Serat
Agar terhindar dari risiko penyakit yang tak diinginkan di kemudian hari, Anda juga perlu mengimbangi konsumsi daging merah dengan konsumsi serat larut air melalui sayur dan buah, seperti apel, jeruk, wortel, oatmeal dan sejenisnya.
Menyeimbanginnya dengan asupan serat larut air dapat membantu mengikat kolesterol di usus halus dari lemak jenuh yang dihasilkan daging merah. Dengan begitu, kolesterol pun tidak memasuki aliran darah karena akan terbuang melalui feses atau saat buang air besar (BAB).
3. Gunakan Metode Slow Cooking
Dua metode memasak daging yang umum digunakan adalah dengan suhu tinggi atau dibakar. Padahal, dua metode ini yang justru meningkatkan risiko penyakit di kemudian hari. Untuk itu, gunakanlah metode memasak yang lebih aman dengan cara slow cooking.
Metode ini menggunakan alat khusus yang dapat memasak dengan suhu relatif rendah dalam waktu yang lama. Dengan metode ini, zat gizi dalam daging pun tetap terjaga dan bisa mengurangi kemungkinan terbentuknya senyawa karsinogen akibat suhu tinggi.
Kesimpulan dari ketiga aturan makan daging di atas adalah setiap orang diimbau untuk tetap memberikan batas konsumsi daging merah setiap harinya. Kemudian memastikan metode memasak yang lebih aman dan dibarengi dengan konsumsi makanan lain yang kaya akan serat.
Dengan mengonsumsi daging merah secara seimbang dan berkecukupan, maka Anda pun bisa mendapatkan manfaat baik dari daging untuk kesehatan tubuh. Demikianlah informasi terkait batas konsumsi daging merah yang bisa Anda pahami. Semoga informasinya bermanfaat, ya!
Baca juga:
Mengenal 10 Potongan Daging Sapi dan Cara Terbaik Mengolahnya
Bolehkah ibu hamil makan daging kambing, adakah risikonya bagi janin?
4 Resep Masakan Daging Kambing dikala Idul Adha
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.