Berita ini bukan untuk menakut-nakuti, tetapi seharusnya menjadi sebuah peringatan bagi kita semua yang memiliki anak kecil.
Mungkin kita baru pernah mendengar, bahwa balon ulang tahun ternyata dapat menjadi mainan anak yang berbahaya
Kejadian ini terjadi di hari ulang tahun Mike McGloghlon, seorang bocah yang tinggal di Ontario, Amerika Serikat.
Setelah semua tamu pulang, meja dan peralatan makan dibersihkan, Mike masuk ke kamar adik perempuannya yang berusia 8 tahun.
Namun, apa yang ia temukan sangat memilukan hati. Jaina, begitulah nama adik Mike, terbujur tanpa nafas di tempat tidur dengan balon ulang tahun menutupi kepalanya.
Sambil menunggu petugas medis datang, Mike memotong balon dan melakukan CPR (pemberian nafas buatan). Mereka menghabiskan waktu lama untuk mengembalikan nafas Jaina, tetapi semua itu sia-sia.
Balon ulang tahun tersebut berukuran besar, dengan tinggi sekitar 1 meter. Diduga, Jaina berusaha meniup ulang helium di dalamnya, namun yang terjadi malah sebaliknya, ia tersedot oleh balon tersebut dan mati lemas karenanya.
Ternyata, menurut Consumer Product Safety Commission USA (CPSC), balon adalah penyebab utama mati lemas di kalangan anak-anak.
Bagaimana balon ulang tahun bisa membunuh anak?
Bagaimana balon ulang tahun bisa membunuh anak?
Menurut dokumen CPSC, balon dapat membunuh anak dengan 2 cara:
1. Pertama, sebagian anak meninggal saat berusaha meniup balon. Ketika ia sudah meniup dan menyiapkan nafas untuk tiupan berikutnya, balon terhisap ke dalam mulutnya dan menutupi kerongkongan.
2. Kedua, kecelakaan akibat pecahan balon pada anak-anak kecil. Ketika balon pecah, anak-anak kecil memasukkan potongan balon tersebut ke mulutnya, dan mengakibatkan jalan nafas tertutup.
CPSC menyarankan orangtua dan pengasuh tidak membiarkan anak di bawah 8 tahun bermain dengan balon yang belum ditiup tanpa pengawasan orang dewasa.
Parents, semoga informasi di atas dapat menjadi tambahan pengetahuan untuk kita semua.
Saat anaknya bertambah umur, orangtua biasanya akan membuatkan pesta yang meriah. Biasanya para orangtua akan menghadirkan kue tar, beserta ruangan yang telah didekorasi dengan hiasan dan juga balon balon. Namun pernahkah Anda mendengar tentang seorang anak meninggal karena balon yang ada di pesta ulang tahun? Mungkin Anda perlu menyimak ulasan ini untuk mengetahui beritanya.
Seorang Anak Meninggal Akibat Balon
Kejadian tragis seorang anak meninggal akibat balon ulang tahun ini terjadi di Ontario, Amerika Serikat. Pada saat itu, Mike McGlohlon sedang merayakan pesta pertambahan umur miliknya. Setelah semua tamu undangan sudah pulang, meja dan juga peralatan makan dibersihkan. Mike kemudian memasuki kamar adik perempuannya yang berusia 8 tahun. Namun saat memasuki kamar sang adik, Mike menemukan kejadian yang memilukan hati.
Jaina, begitulah nama adik Mike, terbujur kaku tanpa napas di atas tempat tidurnya. Dengan balon yang menutupi kepalanya. Mike pun dengan segera memanggil petugas medis. Sembari menunggu petugas medis datang, Mike berusaha untuk memberikan pertolongan pertama. Dia kemudian memotong balon tersebut dan melakukan CPR tindakan memberikan napas buatan.
Mereka menghabiskan banyak waktu untuk melakukan tindakan napas buatan tersebut. Namun Jaina sudah tidak bisa tertolong lagi. Diduga Jaina berusaha untuk meniup ulang helium di dalam balon yang memiliki ukuran besar tersebut. Namun naasnya, balon ulang tahun dengan tinggi satu meter itu malah menyedot kepala Jaina. Sehingga menyebabkan ia mati lemas karena kehabisan napas.
Bagaimana Balon Bisa Membunuh Anak Tersebut?
Menurut Consumer Product Safety Commission USA (CPSC), balon menjadi penyebab utama anak anak yang mengalami mati lemas. Menurut dokumen yang dikumpulkan oleh CPSC, balon bisa membunuh anak anak dengan 2 cara. Pertama, ada sebagian anak yang meninggal karena berusaha meniup balon. Pada saat anak sudah meniup dan menyiapkan napasnya untuk tiupan selanjutnya, balon malah terhisap ke dalam mulut dan menutupi kerongkongannya.
Cara yang kedua, yakni kecelakaan akibat pecahan balon pada anak anak kecil. Saat terdapat pecahan balon, ada kemungkinan anak kecil tersebut akan memasukkannya ke dalam mulut dan mengakibatkan jalur napasnya menjadi tertutup. Oleh karena itu, CPSC menghimbau orangtua untuk tidak membiarkan anak berusia dibawah 8 tahun bermain dengan balon yang belum ditiup tanpa pengawasan orang dewasa.
Adanya kejadian anak berusia 8 tahun yang tewas akibat balon, tentu saja menjadi peringatan keras untuk para orangtua. Sebab, saat si kecil bermain dengan balon tanpa pengawasan orangtua dapat membahayakan nyawanya. Sebab, terdapat beberapa kasus dimana anak kecil yang mati lemas akibat balon. Tentu saja, Anda tidak ingin si kecil mengalami hal tersebut. Dengan membaca ulasan ini, semoga dapat menjadi tambahan informasi untuk Anda dalam mengasuh si kecil.
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.