Apa yang bisa dilakukan bakteri Streptococcus grup B terhadap bayi baru lahir? Banyak sekali dan Parents mungkin tidak akan menyangkanya.
Bakteri Streptococcus grup B yang sering disebut juga GBS (Group B Streptococcus) adalah bakteri yang biasa ditemukan di usus atau saluran genital bawah. Ini bukan merupakan penyakit menular seksual.
Meski bagi orang dewasa yang sehat bakteri ini tidak berbahaya, sayangnya bagi bayi baru lahir bisa menyebabkan sakit parah jika terkena. Dalam skenario terburuk, bayi bisa meninggal.
Inilah yang terjadi pada sepasang orangtua dari Inggris ketika bayi perempuan mereka yang baru lahir meninggal akibat infeksi hanya lima hari setelah ia lahir.
Tes untuk mengecek bakteri GBS pada ibu hamil belum tersedia di Welsh NHS sehingga Gabby, sang calon ibu tidak tahu bahwa dirinya adalah pembawa bakteri Streptococcus.
Ia hanya merasa ada yang tidak beres ketika bayinya, Amber, tidak bergerak saat diinduksi untuk merangsang kontraksi. Setelah dokter menginduksi Gabby, keesokan harinya Amber lahir dengan berat hampir 5 kg.
Sedihnya, infeksi telah terjadi dan para dokter segera membawa Amber ke NICU (Neonatal Intensive Care Unit). Amber diberikan obat untuk mengatur tekanan darahnya, ia menderita kejang dan kerusakan otak yang parah.
Dokter mengatakan sudah tidak ada lagi yang bisa dilakukan untuk menyelamatkan Amber. Meski merupakan sebuah keputusan yang sulit dibuat, Gabby dan suaminya memutuskan untuk mencopot alat bantu penyokong hidup (life-support machine) putrinya.
Tidak ada orangtua yang sanggup melewati cobaan untuk menguburkan anak mereka.
Bagaimana bakteri Streptococcus grup B (GBS) memengaruhi bayi?
Bayi yang terinfeksi oleh bakteri Streptococcus grup B selama proses persalinan bisa menjadi kritis. Infeksi yang terjadi biasanya dalam dua bentuk.
1. Bayi dengan GBS yang terdeteksi lebih awal
Bayi yang terinfeksi sejak awal akan mulai sakit dalam waktu satu minggu setelah lahir. Menurut American Pregnancy Association, beberapa tanda dan gejalanya antara lain:
- Sepsis, pneumonia, dan meningitis merupakan komplikasi yang paling umum
- Masalah pernapasan
- Ketidakstabilan tekanan darah dan jantung
- Masalah gastrointestinal dan ginjal
2. Bayi dengan GBS yang muncul terlambat
Bayi yang terinfeksi lebih lambat mulai mengalami gejala ini mulai dari satu minggu hingga beberapa bulan setelah kelahiran. Gejala minor yang muncul:
- Sulit bernapas
- Demam
- Kesulitan saat menyusu
- Lekas marah
Selain itu, umumnya bayi mengalami meningitis
Bagaimana Bunda dapat melindungi bayi dari bakteri Streptococcus grup B?
Tidak ada ibu hamil yang menginginkan bayinya terinfeksi GBS. Inilah sebabnya mengapa pemeriksaan rutin untuk GBS di vagina sangat penting bagi ibu hamil.
Tes ini dilakukan dengan mengambil sampel cairan dari vagina dan rektum antara minggu ke-35 hingga ke-37 kehamilan. Setelah itu, Bunda bisa mendapatkan hasil lab dalam 24 – 48 jam.
Untuk menghindari bahaya GBS pada bayi, antibiotik intravena diberikan melalui infus selama persalinan. Infus ini akan mengurangi kemungkinan bayi menjadi sakit.
Ibu dianjurkan untuk menggunakan antibiotik sejak awal persalinan dan setiap empat jam selama kontraksi hingga bayi lahir.
Pada persalinan caesar, kemungkinan terinfeksi bakteri Streptococcus masih bisa terjadi. Bila kontraksi belum dimulai atau air ketuban belum pecah, maka Anda tidak membutuhkan perawatan untuk mengatasi GBS selama operasi caesar.
Namun, bila ketuban sudah terlanjur pecah, Bunda harus mendapatkan penanganan GBS saat operasi caesar.
Baca juga:
Bayi terinfeksi Herpes dari ibu yang sering mencium bibirnya, kenali tanda-tandanya!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.