Ashley Thompson, ibu tiga orang anak ini, tidak pernah menyangka bahwa dirinya akan berjuang antara hidup dan mati akibat terinfeksi bakteri pemakan daging. Bakteri tersebut masuk ke tubuhnya lewat luka caesar, dan menggerogoti otot dan jaringan di perutnya.
Mantan perawat asal Arkansas, Amerika Serikat ini menceritakan bagaimana ia terkena bakteri pemakan daging, dan harus menjalani operasi tanpa obat bius, hingga koma selama 6 hari.
Terinfeksi bakteri pemakan daging setelah menjalani caesar
Pada April 2014, Ashley melahirkan anak ketiganya, Jude, melalui operasi caesar. Segera setelah dilahirkan, putranya harus masuk ruang NICU karena kesulitan bernapas.
Ashley dan suaminya Eric, pulang ke rumah tanpa membawa Jude. Beberapa hari kemudian, Ashley merasakan sakit
“Aku pikir semuanya baik-baik saja, sampai kemudian aku merasakan sakit yang makin parah di bagian perut. Dan Aku juga merasa pusing dan kelelahan secara mendadak. Meskipun terasa sangat sakit, kupikir itu hanya karena jahitan caesar.”
Karena sakitnya tak kunjung berkurang, Ashley kembali mengunjungi dokter untuk berkonsultasi. Setelah dilakukan pemeriksaan, diketahui bahwa Ashley mengalami kondisi yang disebut necrotising fasciitis. Hal ini sangat berbahaya dan bisa mengancam nyawa.
Pemeriksaan CT scan mennunjukkan bahwa otot di bagian perut bawah Ashley sedang dimakan hidup-hidup oleh bakteri mematikan ini. Dia langsung dilarikan ke ruang operasi, bahkan tanpa diberi obat bius terlebih dulu, bagian perut Ashley langsung dibedah untuk mengangkat jaringan yang terinfeksi bakteri.
Koma selama 6 hari
“Semuanya terjadi begitu cepat, tahu-tahu aku sudah terbaring di ruang operasi, dan perutku dibedah. Kami dikejar waktu, sehingga mereka tidak sempat memberiku anestesi, jadi ketika jahitan operasiku dibuka, dan daging yang terinfeksi diangkat dari perutku. Itu adalah pengalaman paling menyakitkan dalam hidupku,” tutur Ashley mengenang.
Para dokter bedah yang menangani Ashley tahu persis, jika mereka menunggu lebih lama, kemungkinan Ashley bisa meninggal karena bakteri pemakan daging yang menginfeksi organ dalam.
Ashley juga sadar akan hal ini, namun itu tak berarti ia tidak merasakan sakit luar biasa saat perutnya dibuka dan jaringan yang terinfeksi diangkat.
Bahkan, bau dari jaringan yang kena infeksi sangat memuakkan, hingga para dokter harus keluar dari ruang operasi karena tidak tahan dengan baunya.
“Baunya seperti ‘kematian’,” papar Ashley.
Ashley menjalani prosedur operasi dengan total 10 jam. Lalu dokter membuatnya dalam keadaan koma secara medis, untuk melindungi organnya yang mulai tidak berfungsi. Seluruh otot perut bagian bawah Ashley diangkat, dan digantikan dengan jala kulit babi.
Bangun dari koma dengan amnesia
Setelah 6 hari koma, akhirnya Ashley siuman. Akan tetapi, dia tidak ingat apapun tentang persalinan yang ia jalani, bahkan Ashley tidak mengenali suaminya sendiri, Eric. Untungnya, seminggu kemudian semua ingatan Ashley kembali.
Keinginan untuk bisa merawat Jude, membuat Ashley bisa tetap bertahan dan menjalani masa pemulihan setelah koma pasca operasi keduanya.
“Begitu aku pulih dan bisa mengurus diri sendiri, aku menjadi sangat protektif terhadap Jude, melebihi anak-anakkku yang lainnya. Jude dan aku memiliki ikatan kuat yang tidak kumiliki dengan anak lain. Karena Jude dan aku melewati masa yang sangat sulit untuk bertahan hidup,” tutur Ashley.
Terpaksa berhenti jadi perawat
Sampai saat ini, jika mengingat perjuangannya setelah melahirkan Jude, Ashley merasa semuanya bagaikan mimpi yang tidak nyata. Dia begitu dekat dengan kematian. Namun tetap bersyukur karena bisa bertahan hidup sampai sekarang.
Sayangnya, meski sudah pulih dan bisa kembali mengurus anak. Ashley tidak bisa kembali menjalani profesinya sebagai perawat. Karena masih terus merasakan sakit di bagian perut bawah.
“Aku tidak bisa berdiri terlalu lama, karena perutku akan mulai membengkak dan sakit.”
Selain rasa sakit, Ashley juga memiliki bekas luka yang parah di bagian perutnya. Namun ia berusaha tegar menerima semua itu.
“Aku tidak ingin mencari perhatian atau belas kasihan, tapi aku merasa bangga karena bisa melewati hal buruk ini. Sekarang, aku fokus untuk terus hidup dan menjadi ibu yang terbaik bagi anak-anakku,” pungkasnya.
Tanda-tanda infeksi bakteri pemakan daging yang harus diwaspadai
Necrotizing fasciitis yang dialami Ashley adalah kondisi mematikan yang disebabkan oleh infeksi bakteri parah. Infeksi ini bisa menyebar dengan cepat, membuat kulit, otot, serta jaringan di bawahnya menjadi rusak dan mati.
Gejala awal yang mengindikasikan bahwa seseorang terinfeksi bakteri pemakan daging adalah:
- Rasa sakit parah pada luka lecet, bekas sayatan atau luka terbuka lainnya
- Rasa panas dan kemerahan di sekitar luka
- Kulit melepuh atau bintik di bagian yang terluka
- Demam
- Badan meriang atau panas dingin
- Mual dan muntah
- Pusing
Gejala lanjutan yang harus diwaspadai:
- Bengkak disertai ruam berwarna ungu seperti lebam di bagian yang kena infeksi
- Kulit berubah warna menajdi keunguan dengan bintik melepuh yang berisi cairan dan berbau busuk
- Kulit berubah warna, mengelupas dan mati
Bila ini terjadi, harus segera menemui dokter, karena bila tidak cepat ditangani, penderita akan mengalami tekanan darah yang menurun secara drastis dan bisa menyebabkan kehilangan kesadaran.
Beberapa orang yang berisiko mengalami infeksi bakteri pemakan daging:
- Pecandu alkohol dan pecandu narkoba kelas berat
- Lansia
- Orang yang mengalami obesitas parah
- Pasien yang sedang menjalani masa pemulihan pasca operasi
***
Bagi Anda yang memiliki risiko tersebut, berhati-hati dan waspadi gejala awalnya.
Semoga informasi ini bermanfaat.
Baca juga:
Ibu ini Kehilangan Kedua Kakinya Setelah Menjalani Operasi Cesar Untuk Ke-7 kalinya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.